6 Langkah Terhindar dari Kejahatan Siber
27 December 2023 |
21:00 WIB
Kejahatan siber atau cybercrime masih menjadi masalah sampai dengan saat ini yang kerap menimpa banyak orang. Berbagai cara diterapkan oleh para pelaku untuk menjalankan aksinya menyasar para target, dari menyerang dengan malware sampai menjebak dengan pura-pura kenal.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat bahwa terdapat lebih dari 400.000 laporan tindak pindana informasi dan transaksi elektronik. Dari total laporan, penipuan transaksi dalam jaringan mendominasi.
Baca juga: Intip Ragam Modus Serangan Siber Jelang Pemilu
Para penjahat siber biasanya melakukan serangan dengan berbagai jenis, seperti mengirim malware yang dapat menyusup atau merusak sistem perangkat lunak, melakukan phising, atau smishing dengan memanfaatkan pesan elektronik.
Saat serangan mereka berhasil, salah satu kerugian yang biasanya kerap terjadi adalah hilangnya sejumlah uang di tabungan yang dimiliki.
Serangan-serangan penjahat siber itu sebenarnya dapat dihindari dengan berbagai cara, sehingga Genhype dapat terbebas dari niat jahat mereka. Dikutip dari siaran pers Bank DBS Indonesia, berikut sejumlah cara agar terhindar dari kejahatan siber:
Salah satu cara yang harus menjadi perhatian adalah dengan tidak mengeklik kiriman file tautan berformat APK. Tidak jarang para penjahat siber mengirim pesan berupa undangan pernikahan atau foto kurir paket dengan format APK.
File itu biasanya mengandung malware yang dapat membuat pelaku mengakses gawai pintar kalian, sehingga data-data penting dapat diambil. Tindakan ini memungkinkan mereka membobol akun rekening bank dan menguras isinya.
Saat terlanjur mengeklik, pastikan untuk segera mematikan koneksi internet baik lewat data atau Wi-Fi. Kalian bisa melakukan sejumlah langkah dengan menghubungi bank tempat menabung untuk melakukan berbagai cara, seperti mengganti kata sandi.
Media sosial telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai hal biasanya diunggah ke dalam media tersebut untuk mendapatkan perhatian dari para pengguna lainnya.
Saat hendak mengunggah foto atau sesuatu, pastikan tidak menyangkut data atau informasi pribadi, seperti kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, paspor, tanggal lahir, alamt rumah, atau nomor telepon.
Selain itu, pastikan juga untuk berhati-hati dengan unggahan di media sosial yang mencurigan yang dapat membuat data pribadi bisa dengan mudah dicuri.
Langkah mengganti kata sandi secara berkala merupakan salah satu langkah lainnya yang diperlukan guna terbebas dari kejahatan siber. Tidak hanya itu, pastikan juga setiap akun yang dimiliki memiliki kata sandi yang berbeda.
Jika penipu dapat mengetahui satu kata sandi, perbedaan itu membuat mereka juga mengalami kesulitan untuk membobol akun lainnya karena sandinya berbeda. Saat membuat sandi, pastikan terdiri dari kombinasi yang menyulitkan dengan terdiri dari angka, huruf, dan sebagainya.
Hindari membuat sandi dengan menggunakan informasi pribadi, seperti tanggal lahir, tahun lahir, bulan lahir, dan sebagainya.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Berbagai pembarayan kerap menggunakan QRIS karena dinilai lebih aman dan mudah.
Meskipun aman, metode pembayaran ini dapat dimanfaatkan oleh orang para penipu atau penjahat dengan menempelkan kode palsu yang tidak berhubungan dengan penjualnya. Kondisi ini membuat uang yang seharusnya masuk ke rekening penjual menjadi ke penipu.
Autentikasi dua faktor merupakan cara lain agar dapat tetap aman dari para penjahat siber. Saat autentifikasi itu aktif, kalian akan menerima dua tahap verifikasi sebelum bisa mengakses akun yang diinginkan. Saat sudah mengaktifikan metode pengamanan ini, pastikan tidak memberika kata sandi, PIN, atau OTP kepada siapa saja – termaasuk petugas customer service.
Langkah lainnya agar terhindar dari kejahatan siber adalah dengan memblokir nomor tidak dikenal yang mencurigakan. Biasanya, penjahat siber ini kerap menghubungi korbannya guna mendapatkan sejumlah informasi pribadi. Informasi pribadi itu akan menjadi alat bagi penjahat untuk melakuka berbagai hal yang dapat merugikan korban.
Baca juga: Keamanan Siber Bakal Lebih Menantang pada 2024 Gara-gara AI
Editor: Fajar Sidik
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat bahwa terdapat lebih dari 400.000 laporan tindak pindana informasi dan transaksi elektronik. Dari total laporan, penipuan transaksi dalam jaringan mendominasi.
Baca juga: Intip Ragam Modus Serangan Siber Jelang Pemilu
Para penjahat siber biasanya melakukan serangan dengan berbagai jenis, seperti mengirim malware yang dapat menyusup atau merusak sistem perangkat lunak, melakukan phising, atau smishing dengan memanfaatkan pesan elektronik.
Saat serangan mereka berhasil, salah satu kerugian yang biasanya kerap terjadi adalah hilangnya sejumlah uang di tabungan yang dimiliki.
Serangan-serangan penjahat siber itu sebenarnya dapat dihindari dengan berbagai cara, sehingga Genhype dapat terbebas dari niat jahat mereka. Dikutip dari siaran pers Bank DBS Indonesia, berikut sejumlah cara agar terhindar dari kejahatan siber:
1. Hindari mengeklik kiriman file dengan tautan berformat APK
Salah satu cara yang harus menjadi perhatian adalah dengan tidak mengeklik kiriman file tautan berformat APK. Tidak jarang para penjahat siber mengirim pesan berupa undangan pernikahan atau foto kurir paket dengan format APK.File itu biasanya mengandung malware yang dapat membuat pelaku mengakses gawai pintar kalian, sehingga data-data penting dapat diambil. Tindakan ini memungkinkan mereka membobol akun rekening bank dan menguras isinya.
Saat terlanjur mengeklik, pastikan untuk segera mematikan koneksi internet baik lewat data atau Wi-Fi. Kalian bisa melakukan sejumlah langkah dengan menghubungi bank tempat menabung untuk melakukan berbagai cara, seperti mengganti kata sandi.
2. Hati-hati dalam memberikan informasi di media sosial
Media sosial telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai hal biasanya diunggah ke dalam media tersebut untuk mendapatkan perhatian dari para pengguna lainnya.Saat hendak mengunggah foto atau sesuatu, pastikan tidak menyangkut data atau informasi pribadi, seperti kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, paspor, tanggal lahir, alamt rumah, atau nomor telepon.
Selain itu, pastikan juga untuk berhati-hati dengan unggahan di media sosial yang mencurigan yang dapat membuat data pribadi bisa dengan mudah dicuri.
3. Ganti kata sandi secara berkala
Langkah mengganti kata sandi secara berkala merupakan salah satu langkah lainnya yang diperlukan guna terbebas dari kejahatan siber. Tidak hanya itu, pastikan juga setiap akun yang dimiliki memiliki kata sandi yang berbeda.Jika penipu dapat mengetahui satu kata sandi, perbedaan itu membuat mereka juga mengalami kesulitan untuk membobol akun lainnya karena sandinya berbeda. Saat membuat sandi, pastikan terdiri dari kombinasi yang menyulitkan dengan terdiri dari angka, huruf, dan sebagainya.
Hindari membuat sandi dengan menggunakan informasi pribadi, seperti tanggal lahir, tahun lahir, bulan lahir, dan sebagainya.
4. Waspada saat memindai QRIS di tempat umum
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Berbagai pembarayan kerap menggunakan QRIS karena dinilai lebih aman dan mudah.Meskipun aman, metode pembayaran ini dapat dimanfaatkan oleh orang para penipu atau penjahat dengan menempelkan kode palsu yang tidak berhubungan dengan penjualnya. Kondisi ini membuat uang yang seharusnya masuk ke rekening penjual menjadi ke penipu.
5. Aktifkan autentikasi dua faktor
Autentikasi dua faktor merupakan cara lain agar dapat tetap aman dari para penjahat siber. Saat autentifikasi itu aktif, kalian akan menerima dua tahap verifikasi sebelum bisa mengakses akun yang diinginkan. Saat sudah mengaktifikan metode pengamanan ini, pastikan tidak memberika kata sandi, PIN, atau OTP kepada siapa saja – termaasuk petugas customer service.
6. Blokir nomor yang tidak dikenal
Langkah lainnya agar terhindar dari kejahatan siber adalah dengan memblokir nomor tidak dikenal yang mencurigakan. Biasanya, penjahat siber ini kerap menghubungi korbannya guna mendapatkan sejumlah informasi pribadi. Informasi pribadi itu akan menjadi alat bagi penjahat untuk melakuka berbagai hal yang dapat merugikan korban.Baca juga: Keamanan Siber Bakal Lebih Menantang pada 2024 Gara-gara AI
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.