Pameran Desain Harmonisasi Nusae Pikat Kawula Muda
01 June 2024 |
14:20 WIB
Tren anak muda yang tertarik dengan dunia desain terus bertumbuh. Setidaknya, hal itu terlihat dari antusiasme kawula muda yang datang ke pameran bertajuk Harmonisasi yang digelar di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.
Sejak pameran ini dibuka pada Jumat, (31/5/2024), terlihat sejumlah pengunjung yang merupakan undangan mulai mendatangi lokasi pameran. Mereka berasal dari lintas usia, termasuk di antaranya adalah anak-anak muda.
Baca juga: Menyelaraskan Kehidupan Lewat Desain dalam Pameran Harmonisasi dari Nusae
Hari ini, Sabtu (1/6/2024), pameran Harmonisasi resmi dibuka untuk publik. Ini adalah pameran tentang desain yang digagas oleh Nusae, sebuah studio desain grafis asal Bandung.
Director Nusae Andi Rahmat mengatakan pameran ini akan digelar selama dua pekan, dimulai pada 1 Juni dan berakhir pada 16 Juni 2024. Selama dua minggu dibuka untuk publik, pameran ini ditargetkan akan didatangi oleh 10.000 orang.
Andi optimistis target kunjungan tersebut akan tercapai. Hal ini mengingat ketertarikan publik pada desain belakangan makin meningkat. Terlebih, karya-karya Nusae juga telah menghiasi sejumlah ruang publik dalam satu dekade terakhir ini di berbagai wilayah.
Andi berharap pameran ini dapat menyasar berbagai kalangan sekaligus. Tak hanya pencinta dunia desain, tetapi juga korporasi, pemerintahan, universitas dan komunitas.
Selain itu, pameran ini juga diharapkan dapat memantik diskusi menarik terkait perkembangan desain di Indonesia secara khusus, maupun ditarik ke lanskap yang lebih universal. Ekshibisi yang digelar ini juga menjadi perayaan satu dekade Nusae dalam berkarya.
“Pameran ini semoga dapat memantik diskusi lebih jauh dan mendalam mengenai signifikansi desain dalam keseharian dan bagaimana desain punya dampak positif pada masyarakat,” ucap Andi.
Menurut Andi, desain yang baik semestinya menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa pameran ini akan terbuka untuk publik sebagai bagian dari upaya harmonisasi itu terjadi.
Lewat “Harmonisasi”, dirinya ingin menunjukkan bagaimana sebuah karya desain haruslah performatif, tetapi pada waktu bersamaan tetap selaras dengan konteks lingkungan tempat karya desain tersebut berada.
Selama satu dekade ke belakang, karya-karya Nusae telah tersebar di berbagai ruang publik, seperti museum, stasiun kereta api, kedai kopi, hingga kota yang baru dikembangkan. Dalam membuat desain, mereka kerap menerapkan nilai terkait keselarasan dan harmonisasi.
Pameran ini nantinya akan menampilkan berbagai karya dari berbagai proyek yang melibatkan Nusae. Menariknya, tak hanya karya yang telah jadi saja yang akan dipamerkan, sebab pameran ini juga akan menunjukkan proses berpikirnya.
Beberapa di antaranya ialah citra kota Menuju Tubaba, penerapan konsep bertajuk Fungsionalitas Senyap yang diterapkan dalam pameran Prihal dari Andramatin di Galeri Nasional pada 2019, hingga project Kasepuhan Ciptagelar.
Sementara itu, Rizki Supratman mengatakan pameran Harmonisasi terbagi ke dalam lima bagian. Setiap bagiannya menunjukkan keselarasan dalam desain dengan berbagai metode.
Baca juga: 5 Perbedaan Gaya Desain Interior Rustic vs Farmhouse
Lima segmen untuk menampilkan upaya harmonisasi tersebut terwujud dalam segmen Subtle, Adapt, Contrast, Fusion, dan Aptness. Pameran ini juga akan mengadakan berbagai kegiatan seru, dari diskusi desain bersama tokoh-tokoh industri dari Indonesia dan Jepang, tur pameran, serta lokakarya untuk anak-anak.
Editor: Fajar Sidik
Sejak pameran ini dibuka pada Jumat, (31/5/2024), terlihat sejumlah pengunjung yang merupakan undangan mulai mendatangi lokasi pameran. Mereka berasal dari lintas usia, termasuk di antaranya adalah anak-anak muda.
Baca juga: Menyelaraskan Kehidupan Lewat Desain dalam Pameran Harmonisasi dari Nusae
Hari ini, Sabtu (1/6/2024), pameran Harmonisasi resmi dibuka untuk publik. Ini adalah pameran tentang desain yang digagas oleh Nusae, sebuah studio desain grafis asal Bandung.
Pameran Desain Harmonisasi dari Nusae (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Director Nusae Andi Rahmat mengatakan pameran ini akan digelar selama dua pekan, dimulai pada 1 Juni dan berakhir pada 16 Juni 2024. Selama dua minggu dibuka untuk publik, pameran ini ditargetkan akan didatangi oleh 10.000 orang.
Andi optimistis target kunjungan tersebut akan tercapai. Hal ini mengingat ketertarikan publik pada desain belakangan makin meningkat. Terlebih, karya-karya Nusae juga telah menghiasi sejumlah ruang publik dalam satu dekade terakhir ini di berbagai wilayah.
Andi berharap pameran ini dapat menyasar berbagai kalangan sekaligus. Tak hanya pencinta dunia desain, tetapi juga korporasi, pemerintahan, universitas dan komunitas.
Selain itu, pameran ini juga diharapkan dapat memantik diskusi menarik terkait perkembangan desain di Indonesia secara khusus, maupun ditarik ke lanskap yang lebih universal. Ekshibisi yang digelar ini juga menjadi perayaan satu dekade Nusae dalam berkarya.
“Pameran ini semoga dapat memantik diskusi lebih jauh dan mendalam mengenai signifikansi desain dalam keseharian dan bagaimana desain punya dampak positif pada masyarakat,” ucap Andi.
Menurut Andi, desain yang baik semestinya menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa pameran ini akan terbuka untuk publik sebagai bagian dari upaya harmonisasi itu terjadi.
Lewat “Harmonisasi”, dirinya ingin menunjukkan bagaimana sebuah karya desain haruslah performatif, tetapi pada waktu bersamaan tetap selaras dengan konteks lingkungan tempat karya desain tersebut berada.
Selama satu dekade ke belakang, karya-karya Nusae telah tersebar di berbagai ruang publik, seperti museum, stasiun kereta api, kedai kopi, hingga kota yang baru dikembangkan. Dalam membuat desain, mereka kerap menerapkan nilai terkait keselarasan dan harmonisasi.
Pameran ini nantinya akan menampilkan berbagai karya dari berbagai proyek yang melibatkan Nusae. Menariknya, tak hanya karya yang telah jadi saja yang akan dipamerkan, sebab pameran ini juga akan menunjukkan proses berpikirnya.
Pameran Desain Harmonisasi dari Nusae (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Beberapa di antaranya ialah citra kota Menuju Tubaba, penerapan konsep bertajuk Fungsionalitas Senyap yang diterapkan dalam pameran Prihal dari Andramatin di Galeri Nasional pada 2019, hingga project Kasepuhan Ciptagelar.
Sementara itu, Rizki Supratman mengatakan pameran Harmonisasi terbagi ke dalam lima bagian. Setiap bagiannya menunjukkan keselarasan dalam desain dengan berbagai metode.
Baca juga: 5 Perbedaan Gaya Desain Interior Rustic vs Farmhouse
Lima segmen untuk menampilkan upaya harmonisasi tersebut terwujud dalam segmen Subtle, Adapt, Contrast, Fusion, dan Aptness. Pameran ini juga akan mengadakan berbagai kegiatan seru, dari diskusi desain bersama tokoh-tokoh industri dari Indonesia dan Jepang, tur pameran, serta lokakarya untuk anak-anak.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.