5 Perbedaan Gaya Desain Interior Rustic vs Farmhouse
28 May 2024 |
08:30 WIB
Dengan banyaknya pilihan gaya desain interior, rustic dan farmhouse menonjol sebagai gaya favorit di antara pemilik rumah baru di seluruh dunia. Seperti yang dikatakan beberapa orang, kedua gaya desain ini menghadirkan kenyamanan, ketentraman, dan kehangatan ala rumah tua, tapi tetap bisa memiliki elemen modern.
Meski memiliki suasana dan gaya keseluruhan yang serupa, gaya desain rustic dan farmhouse ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ditandai oleh beberapa aspek seperti warna, material, tekstur dan estetika. Sehingga kedua gaya desain interior ini memiliki ciri khas masing-masing, dan mudah untuk disesuaikan dengan selera estetika Genhype.
Baca juga: 5 Tip Menata Interior untuk Bikin Rumah Makin Homey
Untuk itu simak 5 perbedaan gaya desain interior rustic vs farmhouse dari berbagai sumber:
Meski menggunakan jenis material yang sama, interior farmhouse menyempurnakanya lebih lanjut dengan proses pengamplasan, pengecatan, dan pemolesan. Sehingga hasil yang didapatkan akan lebih bersih dan halus.
Berbeda dengan warna interior farmhouse, yang memanfaatkan palet yang lebih terang dan netral dengan warna putih, krem, dan abu-abu muda sebagai warna utamanya. Dipadukan dengan aksen warna pastel lembut dan warna earth tones.
Pola dalam desain rustic sering kali menampilkan kombinasi mulus antara warna dan motif alami, seperti kotak-kotak atau garis. Sedangkan desain farmhouse mungkin menggabungkan pola-pola yang lebih halus seperti bentuk geometris yang terlihat minimalis.
Desain interior rustic bertujuan untuk menciptakan suasana nyaman dan mengundang dengan ‘merangkul’ ketidaksempurnaan dan keindahan dari material alami. Gaya ini sering kali menampilkan hasil akhir yang lebih mentah dan kasar, menonjolkan tekstur dan warna-warna alami untuk membangkitkan rasa hangat dan nyaman.
Sedangkan gaya interior farmhouse lebih berfokus pada tampilan bersih dan halus yang menyeimbangkan kenyamanan dan keanggunan. Rancangan konsep ini juga menggunakan bahan-bahan alami, tapi mengambil langkah lebih jauh melalui proses penyempurnaan seperti pengecatan, pengamplasan, atau pemolesan. Hasilnya adalah ruangan yang terasa modern, tapi tetap hangat dan mengundang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Meski memiliki suasana dan gaya keseluruhan yang serupa, gaya desain rustic dan farmhouse ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ditandai oleh beberapa aspek seperti warna, material, tekstur dan estetika. Sehingga kedua gaya desain interior ini memiliki ciri khas masing-masing, dan mudah untuk disesuaikan dengan selera estetika Genhype.
Baca juga: 5 Tip Menata Interior untuk Bikin Rumah Makin Homey
Untuk itu simak 5 perbedaan gaya desain interior rustic vs farmhouse dari berbagai sumber:
1. Pilihan Material
Gaya desain interior rustic terlihat lebih ‘mentah’ dibanding farmhouse. Hal ini ditunjukkan dengan membiarkan bahan alami seperti kayu, batu, dan logam dalam keadaan aslinya, yang seringkali memiliki ketidaksempurnaan dan sisi kasar.Meski menggunakan jenis material yang sama, interior farmhouse menyempurnakanya lebih lanjut dengan proses pengamplasan, pengecatan, dan pemolesan. Sehingga hasil yang didapatkan akan lebih bersih dan halus.
2. Palet Warna
Mengikuti tema alam, desain interior rustic akan memiliki warna utama coklat, krem, dan putih yang lebih hangat. Aksen warnanya juga tidak terlalu nyentrik, terdiri dari warna-warna kalem seperti cokelat, merah, biru, hijau, kuning, dan abu-abu.Berbeda dengan warna interior farmhouse, yang memanfaatkan palet yang lebih terang dan netral dengan warna putih, krem, dan abu-abu muda sebagai warna utamanya. Dipadukan dengan aksen warna pastel lembut dan warna earth tones.
3. Gaya Furniture
Untuk menyesuaikan dengan konsep ‘mentah’, desain interior rustic sering kali menggunakan furnitur buatan tangan, dan dinding bata yang terekspos. Dibandingkan dengan farmhouse yang akan menggunakan furnitur dengan sudut yang tak kentara serta halus.4. Tekstur dan Pola
Selain kayu, batu, dan logam, desain interior rustic juga menggunakan berbagai jenis tekstur seperti kulit binatang untuk untuk menciptakan hasil akhir yang lebih kasar dan distressed. Berbeda dengan tekstur farmhouse yang memanfaatkan kain tekstil karena lebih tahan lama, mudah dibentuk, dan lebih mudah dirawat dari waktu ke waktu.Pola dalam desain rustic sering kali menampilkan kombinasi mulus antara warna dan motif alami, seperti kotak-kotak atau garis. Sedangkan desain farmhouse mungkin menggabungkan pola-pola yang lebih halus seperti bentuk geometris yang terlihat minimalis.
5. Suasana Dan Estetika
Sebagai konklusi dari semua perbedaan di atas, kedua gaya interior ini akan menciptakan suasana dan estetika yang cukup berbeda. Meski memiliki tujuan yang sama yaitu mengundang kehangatan bagi para pemilik dan tamu dari sebuah rumah.Desain interior rustic bertujuan untuk menciptakan suasana nyaman dan mengundang dengan ‘merangkul’ ketidaksempurnaan dan keindahan dari material alami. Gaya ini sering kali menampilkan hasil akhir yang lebih mentah dan kasar, menonjolkan tekstur dan warna-warna alami untuk membangkitkan rasa hangat dan nyaman.
Sedangkan gaya interior farmhouse lebih berfokus pada tampilan bersih dan halus yang menyeimbangkan kenyamanan dan keanggunan. Rancangan konsep ini juga menggunakan bahan-bahan alami, tapi mengambil langkah lebih jauh melalui proses penyempurnaan seperti pengecatan, pengamplasan, atau pemolesan. Hasilnya adalah ruangan yang terasa modern, tapi tetap hangat dan mengundang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.