Studi Pendengaran Apple : 77,6 Persen Orang Alami Tinitus
31 May 2024 |
15:00 WIB
Paparan suara bising tingkat tinggi dan stres menyebabkan lebih dari 50 persen orang mengalami tinitus. Kondisi tersebut tentunya berdampak pada kualitas hidup seseorang seperti mengganggu tidur, konsentrasi, hingga kemampuan mendengar dengan jelas.
Dalam studi pendengaran yang dilakukan raksasa teknologi Apple, bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Michigan, menemukan bahwa 77,6 persen responden pernah mengalami tinitus dan prevalensinya meningkat setiap hari seiring bertambahnya usia. Adapun penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 160.000 peserta melalui survei berbasis aplikasi Apple.
Baca juga: Penelitian Terbaru: Main Video Game Berisiko Gangguan Pendengaran Permanen
Disampaikan bahwa mereka yang berusia 55 tahun ke atas memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar mengalami tinitus setiap hari dibandingkan mereka yang berusia 18-34 tahun. Selain itu, sebanyak 2,7 persen peserta laki-laki melaporkan mengalami tinitus setiap hari dibandingkan perempuan.
“Sekitar 15 persen peserta kami mengalami tinnitus setiap hari,” ujar Rick Neitzel, profesor ilmu kesehatan lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, dikutip dari Apple, Jumat (31/5/2024).
Tinnitus atau persepsi suara yang tidak didengar orang lain, dapat terjadi pada salah satu atau kedua telinga. Neitzel menyebut suara yang terdengar penderita tinitus dapat bermacam-macam bentuknya, tapi paling sering digambarkan sebagai suara berdenging dan dapat terjadi sesaat atau dalam jangka waktu yang lebih lama.
The Apple Hearing Study atau Studi Pendengaran Apple menemukan bahwa mayoritas peserta mengalami tinitus singkat, sementara 14,7 persen lainnya melaporkan tinitus terus-menerus. Durasi tinitus yang dilaporkan meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia di antara peserta berusia 55 tahun ke atas.
Selain itu, sebanyak 78,5 persen peserta menggambarkan tinitus mereka sebagai nada murni dan 17,4 persennya derau putih (white noise) atau suara mendengung atau mendesis yang konsisten. Dari tingkatnya, sebagian besar menganggapnya samar, lalu 34,4 persen menganggapnya nyata, dan 8,8 persen mendengar sangat keras.
Dalam Studi Pendengaran Apple, peserta dilaporkan mencoba tiga metode untuk meredakan tinitus yang mereka alami, diantaranya menggunakan mesin kebisingan (28 persen), mendengarkan suara alam (23,7 persen), dan berlatih meditasi (12,2 persen). “Kurang dari 2,1 persen peserta memilih terapi kognitif dan perilaku untuk mengatasi tinnitus mereka,” sebut Neitzel.
Meskipun tidak ada jaminan metode untuk mencegah tinitus karena penyebabnya yang kompleks, menurut Neitzel, menerapkan perlindungan pendengaran dan mengelola tingkat stres dapat menurunkan kemungkinan terjadinya tinitus. Dalam studi ini peserta menyebutkan trauma kebisingan atau paparan kebisingan tingkat tinggi, sebagai penyebab utama tinitus, diikuti oleh stres.
Sementara itu, Apple telah menghadirkan sejumlah fitur untuk menunjang kesehatan pendengaran. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk Apple Lovers.
Dengan Noise App, pengguna Apple Watch dapat mengaktifkan pemberitahuan kapan tingkat kebisingan lingkungan dapat memengaruhi kesehatan pendengaran mereka. Aplikasi Kesehatan di iPhone juga melacak riwayat paparan tingkat suara pengguna dan menginformasikan apakah tingkat audio headphone atau tingkat suara lingkungan telah melebihi yang direkomendasikan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengguna Apple Watch dapat melihat kapan tingkat kebisingan lingkungan berkurang saat memakai AirPods Pro dan AirPods Max.
Mode Active Noise Cancellation menggunakan mikrofon untuk mendeteksi suara eksternal, yang kemudian dilawan oleh AirPods Pro dengan antikebisingan. Bagi kamu yang ingin tetap menikmati suara di sekitar, fitur Loud Sound Reduction dengan AirPods Pro (generasi ke-2) membantu mengurangi suara keras, tapi tetap menjaga kejernihan suara.
Untuk mengatur batas volume headphone, pengguna dapat masuk ke Pengaturan, lalu ketuk Suara & Haptik (di iPhone 7 dan versi lebih baru) atau Suara (untuk model sebelumnya). Fitur ini akan mengetuk Keamanan Headphone, dengan mengaktifkan Loud Sound Reduction dan menyeret penggeser ke tingkat desibel yang diinginkan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dalam studi pendengaran yang dilakukan raksasa teknologi Apple, bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Michigan, menemukan bahwa 77,6 persen responden pernah mengalami tinitus dan prevalensinya meningkat setiap hari seiring bertambahnya usia. Adapun penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 160.000 peserta melalui survei berbasis aplikasi Apple.
Baca juga: Penelitian Terbaru: Main Video Game Berisiko Gangguan Pendengaran Permanen
Disampaikan bahwa mereka yang berusia 55 tahun ke atas memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar mengalami tinitus setiap hari dibandingkan mereka yang berusia 18-34 tahun. Selain itu, sebanyak 2,7 persen peserta laki-laki melaporkan mengalami tinitus setiap hari dibandingkan perempuan.
“Sekitar 15 persen peserta kami mengalami tinnitus setiap hari,” ujar Rick Neitzel, profesor ilmu kesehatan lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, dikutip dari Apple, Jumat (31/5/2024).
Tinnitus atau persepsi suara yang tidak didengar orang lain, dapat terjadi pada salah satu atau kedua telinga. Neitzel menyebut suara yang terdengar penderita tinitus dapat bermacam-macam bentuknya, tapi paling sering digambarkan sebagai suara berdenging dan dapat terjadi sesaat atau dalam jangka waktu yang lebih lama.
The Apple Hearing Study atau Studi Pendengaran Apple menemukan bahwa mayoritas peserta mengalami tinitus singkat, sementara 14,7 persen lainnya melaporkan tinitus terus-menerus. Durasi tinitus yang dilaporkan meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia di antara peserta berusia 55 tahun ke atas.
Selain itu, sebanyak 78,5 persen peserta menggambarkan tinitus mereka sebagai nada murni dan 17,4 persennya derau putih (white noise) atau suara mendengung atau mendesis yang konsisten. Dari tingkatnya, sebagian besar menganggapnya samar, lalu 34,4 persen menganggapnya nyata, dan 8,8 persen mendengar sangat keras.
Dalam Studi Pendengaran Apple, peserta dilaporkan mencoba tiga metode untuk meredakan tinitus yang mereka alami, diantaranya menggunakan mesin kebisingan (28 persen), mendengarkan suara alam (23,7 persen), dan berlatih meditasi (12,2 persen). “Kurang dari 2,1 persen peserta memilih terapi kognitif dan perilaku untuk mengatasi tinnitus mereka,” sebut Neitzel.
Meskipun tidak ada jaminan metode untuk mencegah tinitus karena penyebabnya yang kompleks, menurut Neitzel, menerapkan perlindungan pendengaran dan mengelola tingkat stres dapat menurunkan kemungkinan terjadinya tinitus. Dalam studi ini peserta menyebutkan trauma kebisingan atau paparan kebisingan tingkat tinggi, sebagai penyebab utama tinitus, diikuti oleh stres.
Sementara itu, Apple telah menghadirkan sejumlah fitur untuk menunjang kesehatan pendengaran. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini yuk Apple Lovers.
1. Noise App
Dengan Noise App, pengguna Apple Watch dapat mengaktifkan pemberitahuan kapan tingkat kebisingan lingkungan dapat memengaruhi kesehatan pendengaran mereka. Aplikasi Kesehatan di iPhone juga melacak riwayat paparan tingkat suara pengguna dan menginformasikan apakah tingkat audio headphone atau tingkat suara lingkungan telah melebihi yang direkomendasikan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
2. Pengurangan Kebisingan
Pengguna Apple Watch dapat melihat kapan tingkat kebisingan lingkungan berkurang saat memakai AirPods Pro dan AirPods Max.
3. Mode Active Noise Cancellation and Loud Sound Reduction
Mode Active Noise Cancellation menggunakan mikrofon untuk mendeteksi suara eksternal, yang kemudian dilawan oleh AirPods Pro dengan antikebisingan. Bagi kamu yang ingin tetap menikmati suara di sekitar, fitur Loud Sound Reduction dengan AirPods Pro (generasi ke-2) membantu mengurangi suara keras, tapi tetap menjaga kejernihan suara.
4. Atur Batas Volume
Untuk mengatur batas volume headphone, pengguna dapat masuk ke Pengaturan, lalu ketuk Suara & Haptik (di iPhone 7 dan versi lebih baru) atau Suara (untuk model sebelumnya). Fitur ini akan mengetuk Keamanan Headphone, dengan mengaktifkan Loud Sound Reduction dan menyeret penggeser ke tingkat desibel yang diinginkan.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.