Copilot+ Diprediksi Jadi Standar Baru Laptop, Apa Keunggulannya?
26 May 2024 |
08:23 WIB
Artificial intelligence (AI) jadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas manusia saat ini. Adopsi kemampuan teknologi itu banyak membantu pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan praktis di berbagai bidang. Diprediksi perangkat yang menggunakan AI akan menjadi pilihan pada masa mendatang.
Melihat potensi ini, sejumlah perusahaan elektronik pun berlomba-lomba menghadirkan perangkat yang dibekali AI, termasuk personal computer (PC). Terbaru, Asus meluncurkan Vivobook S15 yang menjadi Copilot+ PC pertama dari Asus. Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menerangkan Copilot+ PC merupakan standar baru bagi laptop yang siap untuk era AI.
Melihat potensi ini, sejumlah perusahaan elektronik pun berlomba-lomba menghadirkan perangkat yang dibekali AI, termasuk personal computer (PC). Terbaru, Asus meluncurkan Vivobook S15 yang menjadi Copilot+ PC pertama dari Asus. Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menerangkan Copilot+ PC merupakan standar baru bagi laptop yang siap untuk era AI.
Ada persyaratan khusus yang ditetapkan Microsoft untuk Copilot+ PC. Sebagai contoh, laptop AI harus memiliki performance dalam satuan TOPS (trillion operations per second) di atas 40. “Vivobook S15 ini punya performance total sampai 45 TOPS. Jadi dia sudah melewati standar minimal,” ujarnya saat dihubungi Hypeabis.id, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Perbedaan Asisten Chatbot Copilot, Copilot for Microsoft 365 & Copilot Pro
Baca juga: Perbedaan Asisten Chatbot Copilot, Copilot for Microsoft 365 & Copilot Pro
Selain itu, Copilot+ PC harus memiliki RAM 16GB. Laptop AI terbaru dari Asus ini, katanya, sudah melewati standar dengan hadirnya dua pilihan RAM yakni 16GB dan 32GB.
Standar berikutnya untuk laptop AI adalah adanya tombol Copilot di keyboard sebagai shortcut untuk memudahkan pengguna. Ketika tombol ini ditekan, komputer akan langsung menjalankan aplikasi Copilot di Windows 11 yang terbaru.
Terakhir dari sisi hardware, selain CPU dan GPU sebagai komponen perangkat keras, laptop AI memiliki NPU untuk menjalankan aplikasi-aplikasi berbasis AI lebih efisien, termasuk salah satunya Windows Copilot. Ada pula aplikasi lain seperti Windows Studio Effect yang bisa dimanfaatkan dengan kehadiran NPU.
“Kombinasi antara hardware, software dari sistem operasinya itu bisa membuat PC disebut sebagai Copilot+ PC. Jadi sebuah satu kesatuan,” jelas Firman.
Optimal sebagai laptop AI, Vivobook S15 dibekali prosesor AI terbaru dari Qualcomm, Snapdragon X Elite yang membuat performa NPU jauh lebih tinggi dibandingkan solusi yang ditawarkan Intel dan AMD saat ini. Jadi, ketika digunakan dengan Microsoft Copilot, laptop bisa lebih cepat dan responsif.
Dari sisi efisiensi energi karena menggunakan platform ARM, Vivobook S15 memiliki masa aktif baterai yang jauh lebih panjang yakni bisa sampai 18 jam dan sudah mendukung fast charging. Adapun, laptop ini memiliki bobot 1,42 kg dengan panel layar Asus Lumina OLED berukuran 15,6 inci dan resolusi 2990 x 1620 piksel, serta refresh rate 120 Hz.
Firman menyampaikan AI sangat penting untuk membantu produktivitas penggunaannya di masa depan, mulai dari profesional hingga pelajar. Oleh karena itu, Asus berencana mengadopsi AI pada semua perangkat laptopnya di masa depan.
Kendati demikian, sebagai awalan, perusahaan akan menerapkannya untuk laptop kelas premium mereka. Pasalnya, teknologi AI relatif baru dan harganya masih relatif lebih mahal. “Tetapi ke depan dengan semakin banyaknya pengguna yang memanfaatkan teknologi ini, harganya bisa semakin terjangkau dan pastinya akan kita hadirkan juga ke segmen yang entry-mainstream,” jelasnya.
Melihat manfaatnya yang besar, Firman memprediksi masyarakat pada akhirnya akan beralih ke laptop AI. Oleh karena itu, Asus katanya optimis ke depannya laptop AI akan mendongkrak penjualan. Peningkatan itu belum akan terlihat pada tahun ini, mengingat teknologi AI pada PC masih terbilang baru dirilis secara global dan belum masuk ke Indonesia.
“Akan tetapi, kami yakin di semester kedua nanti penjualannya akan meningkat, cuma kita belum tahu sejauh mana dibandingkan penjualan laptop atau PC biasa yang belum menggunakan AI,” tutur Firman.
Selain Asus, Dell juga memamerkan 5 laptop barunya yang dibekali kecerdasan buatan. Jeff Clarke, Vice Chairman dan Chief Operating Officer Dell Technologies mengatakan AI telah mentransformasi bisnis dengan sangat cepat. Oleh karena itu, pihaknya menghadirkan PC AI yang mendefinisi ulang aturan kreativitas dan produktivitas.
“Kita membutuhkan infrastruktur dan perangkat TI baru yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan khusus AI,” sebutnya.
“Akan tetapi, kami yakin di semester kedua nanti penjualannya akan meningkat, cuma kita belum tahu sejauh mana dibandingkan penjualan laptop atau PC biasa yang belum menggunakan AI,” tutur Firman.
Ilustrasi laptop AI (Sumber gambar: Asus)
“Kita membutuhkan infrastruktur dan perangkat TI baru yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan khusus AI,” sebutnya.
Didukung AI, Dell mengenalkan lima laptop terbaru yakni XPS 13, Inspiron 14 Plus, Inspiron 14, Latitude 7455, dan Latitude 5455. Jajaran laptop ini didukung prosesor Snapdragon X Elite dan Snapdragon X Plus, serta menghadirkan pengalaman Microsoft AI baru.
Dirancang untuk para profesional, laptop-laptop baru tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi AI bawaan dengan kinerja canggih dan daya tahan baterai yang maksimal. Pengalaman PC AI yang transformatif akan membantu pengguna mengelola tugas dan alur kerja mereka dengan mudah melalui komputasi dan pemrosesan lokal di GPU, CPU, dan NPU.
Sementara itu, para analis dari firma riset global, Counterpoint, menyebut pengiriman PC akan mengalami pertumbuhan seiring penerapan artificial intelligence. Menurut mereka, 2024 menjadi babak awal AI PC karena 45 persen laptop baru yang dikirimkan sepanjang tahun ini akan memiliki kemampuan kecerdasan buatan.
“Kami yakin pengiriman dan penerapan laptop AI generatif akan meningkat pada 2025-2026, seiring dengan munculnya fungsi dan kasus penggunaan AI generatif, yang didukung oleh platform prosesor baru dari vendor chip,” jelas Analis Senior dari Counterpoint William Li dalam keterangan resminya.
Pihaknya meyakini laptop AI dapat bertindak sebagai katalis dalam mendorong pemulihan pengiriman PC secara keseluruhan pada 2024. Sejumlah perusahaan teknologi diprediksi akan mengenalkan produk PC AI mereka pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan persiapan perusahaan semikonduktor untuk meluncurkan SoC yang menampilkan TOPS lebih tinggi.
Baca juga: Pentingnya Keterampilan Terkait AI & Pemrograman di Dunia Kerja Modern
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.