Kenalan dengan 4 Calon Manajer Baru Manchester United
25 May 2024 |
12:28 WIB
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Manchester United sedang dilanda masalah terhadap kecocokan pelatih untuk mengembalikan masa kejayaan mereka. Terlebih lagi selepas runtuhnya warisan Sir Alex Ferguson, klub ini kembali dituntut banyak tekanan oleh para penggemar dan pengamat sepakbola.
Tak heran, sudah banyak nama-nama yang terkena imbas pemecatan akibat hasil buruk yang didapat setelah menunggangi kursi kepelatihan Manchester United. Seperti David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, sampai Ralf Rangnick. Untuk saat ini, Erik Ten Hag sedang diambang pemecatan setelah rentetan hasil buruk dan badai cedera para pemainnya. Lantas siapa yang berani dan cocok untuk menduduki posisi berat ini?
Baca juga: Profil Sir Jim Ratcliffe, Pemilik Baru Manchester United yang Berambisi Bawa Klub Berjaya Kembali
Melansir dari ESPN, sejauh ini Manchester United telah mencari sejumlah kandidat berpotensial untuk mengisi posisi ini. Masing-masing dari latar belakang yang berbeda, namun memiliki portofolio dengan kompetensi dan pengalaman yang pas.
Untuk itu, simak profil singkat dari perjalanan karir 4 calon manajer baru untuk Manchester United. Menurut Genhype siapa yang paling cocok?
Mauricio Roberto Pochettino Trossero atau biasa dikenal Mauricio Pochettino merupakan pelatih berkebangsaan Argentina yang sudah malang melintang menahkodai beberapa klub-klub Eropa sebut saja Southampton, Tottenham, Paris Saint-Germain, dan juga Chelsea. Dalam karir kepelatihannya, Pochettino sampai saat ini telah mencatatkan 319 kemenangan serta mengoleksi 3 gelar pada namanya.
Sebagai seorang manajer, Pochettino memiliki gaya bermain defensive dengan formasi andalan 4-2-3-1. Dia banyak dikenal pada masa jayanya saat melatih Spurs dan berhasil membawa klub tersebut meraih poin tertinggi sepanjang sejarahnya dengan menduduki posisi ke-2 klasemen Premier League musim 16/17 dengan 86 poin dan menjadi finalis Champions League pada musim 18/19.
Dia juga berhasil menciptakan beberapa pemain bertalenta seperti Luke Shaw, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, Moussa Dembele, Harry Kane, Dele Alli, Heung-Min Son, hingga Cole Palmer. Dalam bursa transfer, Pochettino juga cukup sukses setelah memboyong nama nama besar saat melatih PSG pada musim 21/22, seperti Georginio Wijnaldum, Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, hingga Lionel Messi.
Dengan banyaknya pengalaman melatih klub Premier League, Pochettino tentunya sudah mengenal visi dan misi, filosofi, serta ritme permainan dari Premier League itu sendiri. Menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi manajer terbaru dari Manchester United.
Thomas Tuchel, pelatih kelahiran 29 Agustus 1973 asal Krumbach, Jerman juga masuk jajaran kandidat pengganti Erik Ten Hag. Tuchel juga merupakan pelatih yang sudah mencicipi berbagai liga. Premier League. Mainz, Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Munchen sudah merasakan racikan dari kejeniusan Thomas Tuchel.
Trofi demi trofi sudah didapatkan selama karir kepelatihannya, mulai dari gelar juara Ligue 1, Bundesliga, Club World Cup, hingga Champions League. Tak hanya itu, Tuchel juga memperoleh penghargaan berupa World’s Best Club Coach pada tahun 2022 setelah membawa Chelsea meraih gelar juara Champions League musim 20/21. Hal ini semakin mempertajam portofolio Tuchel bahwa dia bukanlah seorang pelatih yang biasa saja.
Namun, akhir-akhir ini Tuchel sempat berada pada performa mengecewakan setelah gagal membawakan gelar bagi Bayern Munchen musim ini. Hal ini mengakhiri perjalanan Bayern Munchen sebagai juara Bundesliga selama 11 tahun, dimana pencapaian tersebut merupakan rekor dominasi juara terpanjang dibandingkan klub mana pun di Liga Top Eropa.
Akhirnya, Bayern Munchen pun sepakat untuk tidak lagi bekerja sama dengan Tuchel untuk musim depan. Meskipun begitu, Tuchel tetap menarik perhatian sebagai pelatih yang diincar banyak klub dengan gaya bermain Gegenpress (Counter-Pressing) miliknya. Tak heran jika Tuchel mempunyai pemain dengan mobilitas dan work rate yang tinggi di dalam skuadnya.
Banyak yang masih kurang familiar dengan nama Kieran McKenna. McKenna mengawali karir kepelatihannya dengan melatih tim-tim akademi seperti Nottingham Forest, Tottenham, hingga Manchester United. Dia juga sempat menjadi scout untuk akademi Manchester United.
Manajer berpaspor Irlandia Utara tersebut sedang naik daun berkat performa apik Ipswich Town yang sukses promosi ke Premier League setelah hampir 22 tahun. McKenna berperan besar terhadap kualitas permainan yang ditunjukkan sebagai punggawa Ipswich serta kedalaman skuad yang dimilikinya. Ipswich Town F.C menduduki peringkat kedua pada klasemen Championship musim ini yang hanya terpaut satu poin dengan juara musim ini, Leicester City.
Dibandingkan dengan kandidat manajer baru lainnya, uniknya McKenna ini merupakan mantan staf kepelatihan era Ole Gunnar Solskjaer pada 2019-2021. Selama menjabat sebagai asisten manajer, McKenna banyak membantu Ole dalam hal taktis, instruksi pemain, hingga strategi bursa transfer. Untuk itu, McKenna pun tahu seluk beluk dari tim The Red Devils ini.
Thomas Frank merupakan pelatih berusia 50 tahun asal Denmark yang saat ini melatih Brentford. Pada masa kepelatihannya, Thomas Frank telah melatih Brentford sejak 2016 sebagai asisten pelatih. Setelah itu, dia ditunjuk sebagai head coach sejak 2018 dan membawa Brentford promosi ke Premier League pada musim 21/22.
Sejak saat itu, Thomas Frank berhasil mempertahankan Brentford di kasta tertinggi Liga Inggris tersebut. Dibandingkan dengan kandidat lainnya, Thomas Frank minim dalam hal prestasi baik di klub maupun individu. Meskipun demikian, kerja keras asuhan Frank patut diacungi jempol karena telah menjadi kuda hitam bagi tim-tim Premier League khususnya The Big Six.
Di bawah asuhan Frank, Brentford cenderung menggunakan formasi 4-3-3, pada saat menghadapi tim dengan gaya bermain possession di Premier League. Pada skuad saat ini, Frank banyak memainkan wide attacking dengan mengandalkan winger cepat seperti Bryan Mbeumo dan Yoane Wissa serta striker tunggal, Ivan Toney. Untuk itu, tipikal pemain seperti Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, dan Amad Diallo sangat dibutuhkan dalam skema permainan milik Thomas Frank.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tak heran, sudah banyak nama-nama yang terkena imbas pemecatan akibat hasil buruk yang didapat setelah menunggangi kursi kepelatihan Manchester United. Seperti David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, sampai Ralf Rangnick. Untuk saat ini, Erik Ten Hag sedang diambang pemecatan setelah rentetan hasil buruk dan badai cedera para pemainnya. Lantas siapa yang berani dan cocok untuk menduduki posisi berat ini?
Baca juga: Profil Sir Jim Ratcliffe, Pemilik Baru Manchester United yang Berambisi Bawa Klub Berjaya Kembali
Melansir dari ESPN, sejauh ini Manchester United telah mencari sejumlah kandidat berpotensial untuk mengisi posisi ini. Masing-masing dari latar belakang yang berbeda, namun memiliki portofolio dengan kompetensi dan pengalaman yang pas.
Untuk itu, simak profil singkat dari perjalanan karir 4 calon manajer baru untuk Manchester United. Menurut Genhype siapa yang paling cocok?
1. Mauricio Pochettino
Mauricio Roberto Pochettino Trossero atau biasa dikenal Mauricio Pochettino merupakan pelatih berkebangsaan Argentina yang sudah malang melintang menahkodai beberapa klub-klub Eropa sebut saja Southampton, Tottenham, Paris Saint-Germain, dan juga Chelsea. Dalam karir kepelatihannya, Pochettino sampai saat ini telah mencatatkan 319 kemenangan serta mengoleksi 3 gelar pada namanya.
Sebagai seorang manajer, Pochettino memiliki gaya bermain defensive dengan formasi andalan 4-2-3-1. Dia banyak dikenal pada masa jayanya saat melatih Spurs dan berhasil membawa klub tersebut meraih poin tertinggi sepanjang sejarahnya dengan menduduki posisi ke-2 klasemen Premier League musim 16/17 dengan 86 poin dan menjadi finalis Champions League pada musim 18/19.
Dia juga berhasil menciptakan beberapa pemain bertalenta seperti Luke Shaw, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, Moussa Dembele, Harry Kane, Dele Alli, Heung-Min Son, hingga Cole Palmer. Dalam bursa transfer, Pochettino juga cukup sukses setelah memboyong nama nama besar saat melatih PSG pada musim 21/22, seperti Georginio Wijnaldum, Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, hingga Lionel Messi.
Dengan banyaknya pengalaman melatih klub Premier League, Pochettino tentunya sudah mengenal visi dan misi, filosofi, serta ritme permainan dari Premier League itu sendiri. Menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi manajer terbaru dari Manchester United.
2. Thomas Tuchel
Tuchel on his future:
— FC Bayern Munich (@FCBayernEN) May 17, 2024
"This is my final press conference from Säbener Straße. Our agreement from February still stands. We spoke about it again recently, but we did not reach an agreement." pic.twitter.com/8w9EBbUydG
Thomas Tuchel, pelatih kelahiran 29 Agustus 1973 asal Krumbach, Jerman juga masuk jajaran kandidat pengganti Erik Ten Hag. Tuchel juga merupakan pelatih yang sudah mencicipi berbagai liga. Premier League. Mainz, Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Munchen sudah merasakan racikan dari kejeniusan Thomas Tuchel.
Trofi demi trofi sudah didapatkan selama karir kepelatihannya, mulai dari gelar juara Ligue 1, Bundesliga, Club World Cup, hingga Champions League. Tak hanya itu, Tuchel juga memperoleh penghargaan berupa World’s Best Club Coach pada tahun 2022 setelah membawa Chelsea meraih gelar juara Champions League musim 20/21. Hal ini semakin mempertajam portofolio Tuchel bahwa dia bukanlah seorang pelatih yang biasa saja.
Namun, akhir-akhir ini Tuchel sempat berada pada performa mengecewakan setelah gagal membawakan gelar bagi Bayern Munchen musim ini. Hal ini mengakhiri perjalanan Bayern Munchen sebagai juara Bundesliga selama 11 tahun, dimana pencapaian tersebut merupakan rekor dominasi juara terpanjang dibandingkan klub mana pun di Liga Top Eropa.
Akhirnya, Bayern Munchen pun sepakat untuk tidak lagi bekerja sama dengan Tuchel untuk musim depan. Meskipun begitu, Tuchel tetap menarik perhatian sebagai pelatih yang diincar banyak klub dengan gaya bermain Gegenpress (Counter-Pressing) miliknya. Tak heran jika Tuchel mempunyai pemain dengan mobilitas dan work rate yang tinggi di dalam skuadnya.
3. Kieran McKenna
Doubles. pic.twitter.com/4MReaSnrwR
— I(P)SWICH TOWN (@IpswichTown) May 22, 2024
Banyak yang masih kurang familiar dengan nama Kieran McKenna. McKenna mengawali karir kepelatihannya dengan melatih tim-tim akademi seperti Nottingham Forest, Tottenham, hingga Manchester United. Dia juga sempat menjadi scout untuk akademi Manchester United.
Manajer berpaspor Irlandia Utara tersebut sedang naik daun berkat performa apik Ipswich Town yang sukses promosi ke Premier League setelah hampir 22 tahun. McKenna berperan besar terhadap kualitas permainan yang ditunjukkan sebagai punggawa Ipswich serta kedalaman skuad yang dimilikinya. Ipswich Town F.C menduduki peringkat kedua pada klasemen Championship musim ini yang hanya terpaut satu poin dengan juara musim ini, Leicester City.
Dibandingkan dengan kandidat manajer baru lainnya, uniknya McKenna ini merupakan mantan staf kepelatihan era Ole Gunnar Solskjaer pada 2019-2021. Selama menjabat sebagai asisten manajer, McKenna banyak membantu Ole dalam hal taktis, instruksi pemain, hingga strategi bursa transfer. Untuk itu, McKenna pun tahu seluk beluk dari tim The Red Devils ini.
4. Thomas Frank
Thomas Frank merupakan pelatih berusia 50 tahun asal Denmark yang saat ini melatih Brentford. Pada masa kepelatihannya, Thomas Frank telah melatih Brentford sejak 2016 sebagai asisten pelatih. Setelah itu, dia ditunjuk sebagai head coach sejak 2018 dan membawa Brentford promosi ke Premier League pada musim 21/22.
Sejak saat itu, Thomas Frank berhasil mempertahankan Brentford di kasta tertinggi Liga Inggris tersebut. Dibandingkan dengan kandidat lainnya, Thomas Frank minim dalam hal prestasi baik di klub maupun individu. Meskipun demikian, kerja keras asuhan Frank patut diacungi jempol karena telah menjadi kuda hitam bagi tim-tim Premier League khususnya The Big Six.
Di bawah asuhan Frank, Brentford cenderung menggunakan formasi 4-3-3, pada saat menghadapi tim dengan gaya bermain possession di Premier League. Pada skuad saat ini, Frank banyak memainkan wide attacking dengan mengandalkan winger cepat seperti Bryan Mbeumo dan Yoane Wissa serta striker tunggal, Ivan Toney. Untuk itu, tipikal pemain seperti Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, dan Amad Diallo sangat dibutuhkan dalam skema permainan milik Thomas Frank.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.