Ilustrasi pesawat. (Sumber foto: Pexels/Pew Nguyen)

Tetap Tenang, Ikuti Langkah Ini Saat Pesawat Mengalami Turbulensi

24 May 2024   |   13:16 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Insiden pesawat Singapore Airlines SQ321 yang mendarat darurat di Thailand menjadi perbincangan beberapa waktu lalu setelah mengalami turbulensi parah yang menyebabkan puluhan penumpang luka parah dan satu orang meninggal dunia. Kejadian ini mengingatkan kita untuk tetap memakai sabuk pengaman selama penerbangan.

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti turbulensi pesawat dengan rute London-Singapura pada Selasa, 21 Mei 2024. Meskipun begitu, turbulensi sebenarnya merupakan kejadian wajar yang kerap dialami moda transportasi udara pesawat.

Baca juga: Simak Cara Efektif Mencegah Jet Lag saat Naik Pesawat

Pesawat dapat mengalami turbulensi atau golakan massa kapan saja, yakni saat kondisi cuaca cerah atau tidak. Selain itu, kondisi ini kerap terjadi pada berapa fase, seperti ketika pesawat dalam kondisi mencapai ketinggian awal, cruising atau jelajah pesawat, dan penurunan ketinggian.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub – dalam unggahan media sosial twitter – mengungkapkan bahwa turbulensi dibagi menjadi 4 kategori level, yakni level 1 (ringan), level 2 atau moderat, level 3 atau parah, dan level ekstrem.

Pada kategori level 1, pesawat bisa mengalami naik turun 1 meter. Para penumpang yang berada di dalamnya biasanya tidak akan merasakan turbulensi kategori level ringan.

Pada level 2 atau moderat, pesawat akan mengalami naik turun hingga 3 sampai 6 meter. Adapun, pada level parah, pesawat dapat naik turun samapi 30 meter. Kondisi ini menyebabkan individu di dalamnya dapat terbanting dari kursi tapa penggunaan sabuk pengaman.

Sementara level terakhir atau ekstrem, turbulensi biasanya kerap menyebabkan pilot yang mengendarai pesawat kehilangan kontrol dan sulit untuk recovery posisi pesawat. Akun tersebut menginformasikan bahwa penumpang perlu tetap menggunakan sabuk penerbangan selama penerbangan.

Dirangkum dari berbagai sumber, sabuk pengaman yang digunakan juga harus kencang agar penumpang tidak terbanting dan mengindari cedera serius.

Selain itu, dirangkum dari berbagai sumber, kalian juga perlu melakukan berbagai hal. Contoh lainnya adalah dengan menundukkan kepala di antara lutut. Posisi ini dapat membantu membuat kepala dan leher terlindungi dari kemungkinan benturan yang dapat terjadi dari barang-barang yang jatuh di kabin.

Kemudian, individu juga perlu menegakkan sandaran atau kursi. Ketika sandaran kursi ditegakkan, posisi kursi akan terkunci. Dengan begitu, kalian dan orang lain dapat terhindar dari bahaya. Kursi yang ada dalam posisi tegak juga akan memudahkan penumpang lain ketika harus melakukan evakuasi.

Saat sedang makan atau minum, kalian dapat menghentikannya dan menutup meja yang ada di depan. Langkah melipat meja ini dapat membuat Genhype terhindar dari benturan sehingga luka atau cedera parah dapat dihindari.

Langkah lain yang harus dihindari ketika terjadi turbulensi adalah tidak berdiri atau berjalan di kabin. Kondisi tersebut dapat membuat kalian terbanting dan tidak menutup kemungkinan mengalami cedera serius.

Terakhir, kalian harus tentang dan mendengar instruksi dari kru kabin. Mereka sudah mendapatkan latihan dengan kondisi-kondisi tertentu demi menjaga keamanan para penumpang.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Merebak di Singapura, Cek Gejala Varian Covid-19 KP.1 & KP.2

BERIKUTNYA

Cek Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Kawasan Puncak, Berlaku Ganjil-Genap

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: