Viral Meteor Jatuh Terangi Langit Portugal & Spanyol, Begini Penjelasan Badan Antariksa Eropa
21 May 2024 |
19:46 WIB
Sebuah fenomena antariksa di langit Spanyol dan Portugal sempat menghebohkan jagat internet. Peristiwa langka yang menghidupkan malam gelap Spanyol dan Portugal ini terjadi Sabtu (18/5/2024) pukul 23.46 waktu Portugal. Kilatan cahaya berwarna hijau kebiruan ini membuat masyarakat di kedua negara tersebut terkejut sekaligus terkagum.
Rupanya, ekor cahaya yang menyerupai lesatan bola ini merupakan fragmen komet yang meledak dan meninggalkan pecahan. Melansir laman Space, Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengonfirmasi jika bola multiwarna tersebut merupakan fenomena meluncurnya komet. ESA pun menangkap momen ini melalui kamera mereka di wilayah Caceres, Spanyol.
Baca juga: Fenomena Astronomi Sepanjang 2024, Ada Hujan Meteor Quadrantid & Purnama Cold Moon
"Kamera bola api ESA di Caceres, Spanyol, melihat meteor menakjubkan ini tadi malam! Kantor Pertahanan Planet kami saat ini sedang menganalisis ukuran dan lintasan objek tersebut untuk menilai kemungkinan material apa pun berhasil sampai ke permukaan,” ungkap ESA dalam pernyataannya, yang dikutip dari akun X resmi @esaoperations.
Sementara itu, lesatan yang memperlihatkan komet bergerak cepat disebabkan dari kecepatan komet itu yang meluncur 100.000 mil per jam. Sebagai perbandingan, angka itu setara dengan 65 kali kecepatan tertinggi dari jet tempur Lockheed Martin F-16.
Bola api yang tampak jelas tersebut juga menandai jika meteor kemungkinan besar akan terbatas di atas Samudra Atlantik. ESA menyebut, kemungkinan fenomena terbakarnya meteor ini akan terjadi pada ketinggian sekitar 38 mil atau 60 kilometer di atas Bumi.
Akrab dengan istilah bintang jatuh, meteor sendiri berasal dari pecahan meteoroid yang memiliki sinar terang. Sehingga, dalam beberapa saat melintasi atmosfer, meteor akan meninggalkan jejak cahaya seperti ekor yang bersinar di belakang bola apinya.
Lantas, mengapa warna komet tersebut bisa menghasilkan kilatan hijau kebiruan? Layaknya unsur kimia yang menciptakan warna berbeda pada kembang api, bola api yang ditunjukan dari fenomena meteor pun memperlihatkan komposisi kimianya.
Misalnya, komposisi kalsium cenderung memberi warna keunguan, sodium dengan warna oranye, atau merah yang menunjukkan kandungan oksigen dan nitrogen. Diketahui, kilatan bola api dengan warna biru kehijauan menunjukkan adanya pembakaran kandungan magnesium.
Jenis meteorit dengan kandungan magnesium pun beragam. Salah satu jenis yang memuat kandungan kristal besar dengan warna kehijauan (hijau zaitun) adalah pallasite yang tercipta dari campuran magnesium dan besi silikat.
Namun, ESA belum mengonfirmasi apakah jenis meteorit tersebut adalah pallasite. Sebab, ESA pun mengatakan hanya ada kemungkinan kecil untuk menemukan material meteor tersebut benar-benar mencapai tanah di bumi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Rupanya, ekor cahaya yang menyerupai lesatan bola ini merupakan fragmen komet yang meledak dan meninggalkan pecahan. Melansir laman Space, Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengonfirmasi jika bola multiwarna tersebut merupakan fenomena meluncurnya komet. ESA pun menangkap momen ini melalui kamera mereka di wilayah Caceres, Spanyol.
Baca juga: Fenomena Astronomi Sepanjang 2024, Ada Hujan Meteor Quadrantid & Purnama Cold Moon
"Kamera bola api ESA di Caceres, Spanyol, melihat meteor menakjubkan ini tadi malam! Kantor Pertahanan Planet kami saat ini sedang menganalisis ukuran dan lintasan objek tersebut untuk menilai kemungkinan material apa pun berhasil sampai ke permukaan,” ungkap ESA dalam pernyataannya, yang dikutip dari akun X resmi @esaoperations.
Sementara itu, lesatan yang memperlihatkan komet bergerak cepat disebabkan dari kecepatan komet itu yang meluncur 100.000 mil per jam. Sebagai perbandingan, angka itu setara dengan 65 kali kecepatan tertinggi dari jet tempur Lockheed Martin F-16.
Fireball update!
— ESA Operations (@esaoperations) May 19, 2024
It appears that this object was a small piece of a comet.
We estimate that it flew over Spain and Portugal travelling at ~45 km/s before burning up over the Atlantic Ocean at an altitude of ~60 km.
The likelihood of any meteorites being found is very low. https://t.co/OZdo37QsFX
Bola api yang tampak jelas tersebut juga menandai jika meteor kemungkinan besar akan terbatas di atas Samudra Atlantik. ESA menyebut, kemungkinan fenomena terbakarnya meteor ini akan terjadi pada ketinggian sekitar 38 mil atau 60 kilometer di atas Bumi.
Akrab dengan istilah bintang jatuh, meteor sendiri berasal dari pecahan meteoroid yang memiliki sinar terang. Sehingga, dalam beberapa saat melintasi atmosfer, meteor akan meninggalkan jejak cahaya seperti ekor yang bersinar di belakang bola apinya.
Lantas, mengapa warna komet tersebut bisa menghasilkan kilatan hijau kebiruan? Layaknya unsur kimia yang menciptakan warna berbeda pada kembang api, bola api yang ditunjukan dari fenomena meteor pun memperlihatkan komposisi kimianya.
Misalnya, komposisi kalsium cenderung memberi warna keunguan, sodium dengan warna oranye, atau merah yang menunjukkan kandungan oksigen dan nitrogen. Diketahui, kilatan bola api dengan warna biru kehijauan menunjukkan adanya pembakaran kandungan magnesium.
Jenis meteorit dengan kandungan magnesium pun beragam. Salah satu jenis yang memuat kandungan kristal besar dengan warna kehijauan (hijau zaitun) adalah pallasite yang tercipta dari campuran magnesium dan besi silikat.
Namun, ESA belum mengonfirmasi apakah jenis meteorit tersebut adalah pallasite. Sebab, ESA pun mengatakan hanya ada kemungkinan kecil untuk menemukan material meteor tersebut benar-benar mencapai tanah di bumi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.