The Portal (Sumber gambar: Flatiroan NoMad)

Mengenal The Portal: Jendela Penghubung New York-Dublin yang Sempat Kontroversial

20 May 2024   |   20:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Baru-baru ini, jagat internet dibuat takjub dengan kehadiran teknologi visual yang dinamai The Portal, sebuah tayangan langsung yang menghubungkan dua sisi dunia berbeda antara jantung Amerika Serikat, New York dengan kota hidup lainnya Dublin di Irlandia.

Portal ini terpasang di Flatiron South Public Plaza, New York dan North Earl Street, Dublin yang dipersembahkan oleh Flatiron NoMad Partnership bekerjasama dengan NYC DOT Art dan Simons Foundation. Alat ini dinamai The Portal karena bentuk tayangan visual dalam kaca dibuat membulat seperti portal.

Baca juga: Fakta Blue Fire di Kawah Ijen, Fenomena Alam Langka Hanya Ada 2 di Dunia

Lewat portal ini, orang-orang di antara dua kota ikonik bisa saling menyapa dan terhubung secara real-time. Sebagaimana diketahui, New York dan Dublin memiliki perbedaan zona waktu, d mana Dublin lebih cepat 5 jam daripada New York.

Mengingat perbedaan waktu yang cukup kentara di antara dua kota ini, The Portal mendapat banyak atensi dari warga sekitar New York dan Dublin. Mulai dari yang sekedar melintas, hingga mereka yang sengaja datang untuk menyapa keluarga dan pasangan yang terpisah jarak.

Presiden Flatiroan NoMad Partnership James Mettham mengatakan, portal dibuat untuk menghubungkan orang-orang dari dua kota besar dalam ruang dan waktu yang nyata melalui tayangan ini.

“Koneksi real-time antara dua ruang publik ikonik di kota-kota global di kedua sisi Atlantik akan menyatukan orang-orang, baik secara fisik maupun digital, menjadi daya tarik yang menarik bagi warga New York dan pengunjung,” kata Mettham dikutip dari rilis.

The Portal akan hadir menyapa warga New York dan Dublin selama musim semi hingga musim gugur tahun ini. Tidak hanya untuk membuat warga saling menyapa, penyelenggara juga membuat program terjadwal termasuk pertunjukan budaya antara dua negara yang bisa disaksikan langsung oleh warga di masing-masing kota ini.

Konsep ini juga menarik balik warga New York yang bernostalgia dengan konsep portal serupa lebih dari satu dekade lalu. Pada 2008 lalu, instalasi seni Paul St George yang dinamai Telectroscope juga pernah menghubungkan antara New York dan London. Meski disambut baik, tak selamanya ide ini diterima secara positif. Beberapa kontroversi yang beredar membuat The Portal harus ditutup pada 13-15 Mei 2024.


Kontroversi yang Bergulir

 
 
Seorang seniman sekaligus pengusaha bernama Benediktas Gylys merupakan otak dibalik ide portal penghubung dua negara ini. Berangkat dari ide mempertemukan sesama manusia dengan konsep melampaui ruang dan waktu, portal ini sengaja dibuat untuk mempertemukan orang-orang dari lingkaran sosial dan budaya yang berbeda.

Sebetulnya, ini bukan pertama kalinya Gylys mengimplementasikan idenya. Pada Mei 2021, Gylys sudah membuat konsep serupa yang menghubungkan Vilnius, Lituania dengan Lublin, Polandia. Namun sayangnya, portal yang digagasnya kali ini sempat mengalami masalah.

The Portal telah diumumkan Gylys pada Maret 2024, kemudian resmi dibuka ke publik pada 8 Mei 2024. Sayangnya pada (14/5/2024), The Portal sempat dimatikan karena banyak kontroversi. Kurang dari sepekan The Portal dibuka ke publik, beragam aksi tak senonoh yang dilakukan oleh oknum di depan portal ini harus ditutup sementara.

Portal is asleep - back up soon,” tulis portal tersebut. Aksi tak pantas diduga dilakukan oknum mulai dari menampilkan aktivitas pornografi hingga gambaran serangan 11 September (9/11).

Dalam wawancara dengan The Guardian, Gylys sempat angkat suara terkait maraknya aksi tak pantas dari oknum terhadap karya instalasinya ini. Sisi positif dan negatif akan beriringan dari setiap gebrakan yang terasa ‘baru’ di tengah masyarakat.

“Kami melihat banyak cinta, cahaya, senyuman, lamaran pernikahan dibuat beberapa hari yang lalu, tapi kami juga melihat kegelapan, pencarian perhatian, orang-orang yang hanya memikirkan diri mereka sendiri,” ungkap Gylys dikutip dari The Guardian.

Setelah sempat dimatikan, The Portal pun kembali dioperasikan pada Minggu (19/4/2024) dengan beberapa penyesuaian. Salah satunya adalah jam siaran langsung yang tidak lagi dibuat selama 24 jam, melainkan dibatasi dari pukul 11.00 hingga 21.00 waktu setempat di Dublin dan mulai pukul 06.00 EDT hingga 16.00 EDT di New York.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi, tim Theportals.org dari Flatiron NoMad akan menerapkan aturan batasan bagi orang-orang yang berusaha mendekatkan ponsel ke lensa kamera atau menginjak sisi portal.

Aturan ini merupakan solusi yang dibuat dengan basis jarak, di mana saat ada warga yang menginjak portal atau berusaha menghalangi kamera, maka siaran langsung baik di New York atau di Dublin akan langsung mengabur (blur).

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Hari ke-5 Tayang di Indonesia, How To Make Millions Before Grandma Dies Tembus 300.000 Penonton

BERIKUTNYA

Fashion Entrepreneur Muda Berbagi 4 Tip Maksimalkan Bisnis Pakai Galaxy AI

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: