Fenomena blue fire di kawah Ijen. (Sumber foto: Flickr/Stéphane DAMOUR)

Fakta Blue Fire di Kawah Ijen, Fenomena Alam Langka Hanya Ada 2 di Dunia

13 May 2024   |   19:30 WIB
Image
Amanda Syavira Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Indonesia adalah negeri yang kaya akan keindahan alamnya. Salah satu dari banyak permata alamnya adalah kawah Ijen. Terletak di Pulau Jawa, kawah ini merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Tak hanya terkenal dengan luasnya, kawah Ijen juga terkenal dengan fenomena alam yang menakjubkan, yakni blue fire atau api biru.

Fenomena blue fire di kawah Ijen merupakan suatu kejadian alam yang memukau dan jarang terjadi. Cahaya biru yang memancar dari kawah gunung berapi tersebut sangat menakjubkan dan hanya dapat dilihat saat malam tiba.

Baca juga: 5 Danau Paling Jernih di Dunia dengan Lanskap Menakjubkan

Tidak hanya keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi kawah Ijen juga menyimpan fakta-fakta menarik yang membuatnya semakin istimewa. Salah satunya adalah kandungan asamnya yang tinggi dan menjadikannya salah satu kawah asam terbesar di dunia. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 5 fakta mengenai blue fire yang ada di kawah Ijen. 
 
 

1. Hanya ada dua di dunia

Ternyata, fenomena alam blue fire yang langka tersebut hanya ada di dua lokasi di seluruh dunia. Satu di antaranya terletak di gunung berapi Dallol yang berada di wilayah Afar Ethiopia dekat perbatasan Eritrea dan Djibouti, sementara yang lainnya terdapat di kawah Ijen, yang terletak di Banyuwangi, Indonesia. Namun, menariknya, dalam beberapa kesempatan, blue fire juga pernah teramati di Islandia. 


2. Blue fire sebenarnya bukan api

Meskipun warna biru pada kawah tersebut merupakan titik keindahannya, namun tahukah kalian jika api biru tersebut bukanlah api. Dilansir melalui timestravel, warna biru dalam api tersebut disebabkan oleh pembakaran gas sulfur yang keluar dari retakan-retakan gunung berapi. Ketika suhu mencapai 600 derajat Celcius, api biru akan memancar dari gunung berapi dengan ketinggian mencapai 16 kaki. 

Warna pada sulfur juga dapat bervariasi, tergantung pada kondisi. Dalam bentuk padat, maka api tersebut akan berwarna kuning, sedangkan dalam keadaan cair, api akan berwarna merah. Ketika gas belerang muncul dan terpapar oleh suhu tinggi di sekitarnya, sulfur akan terbakar dan api tersebut akan berubah menjadi biru. 
 

3. Kawah asam terbesar di dunia

Dilansir melalui Tripperhood, kawah Ijen dijuluki sebagai kawah asam terbesar di dunia karena memiliki kaldera setinggi 300-500 meter dan mencakup luas area sekitar 5.446 hektar. Selain memiliki kawah yang luas sehingga memperoleh gelar tersebut, kawah ini juga terkenal dengan tingkat keasaman material vulkaniknya yang tinggi, yakni hampir mendekati 0. Meskipun hal ini tidak mengurangi daya tarik dari destinasi wisata ini, namun hal tersebut juga menjadi peringatan bagi kita untuk selalu berhati-hati.
 

4. Lokasi tambang belerang

Selain itu, terdapat kegiatan penambangan belerang tradisional yang terkenal di kawah Ijen. Mereka mengambil belerang padat yang terbentuk dari gas belerang mengeras dengan menggunakan alat sederhana untuk memecahkan blok-blok belerang.
 

5. Pemandangan matahari terbit

Fakta menarik lainnya yang membuat takjub adalah bahwa Kawah Ijen juga dikenal sebagai tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit di Pulau Jawa. Dimulai dengan melihat fenomena blue fire, lalu dilanjutkan dengan melihat matahari terbit disertai pemandangan kawah Ijen yang mempesona.

Baca juga: Eksplorasi Curug Walet & Curug Payung, Surga Tersembunyi di Pamijahan Bogor

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Fitur AI di WhatsApp, Begini Cara Kerja dan Keunggulannya

BERIKUTNYA

Mengintip Spesifikasi & Fitur Watch Fit 3, Smartwatch Desain Kotak Pertama dari Huawei

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: