Ilustrasi aktivitas outdoor (Sumber gambar : Garmin)

7 Rekomendasi Aktivitas Outdoor untuk Mengatasi Nature Deficit Disorder

18 May 2024   |   12:49 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Pernahkah Genhype tiba di penghujung hari kerja dan merasa waktu seakan habis di depan layar? Sepanjang hari scrolling media sosial, menyusun email, dan menghadiri conference call. Seluruh kebisingan digital yang konstan ini ternyata dapat membuat jiwa merasa lelah dan terputus dari dunia sekitar.

Di dunia digital yang serba cepat, mudah bagi jiwa kita untuk terjebak dalam nature deficit disorder, istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dari minimnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan. Permasalahan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan lo Genhype, baik secara fisik maupun mental. 

Baca juga: 10 Rekomendasi Wisata Outdoor yang Wajib Masuk Bucket List

Namun, tenang saja, kabar baiknya, ada solusi-solusi sederhana yang bisa membantu kita keluar dari permasalahan tersebut. Cukup dengan melangkah keluar dan terhubung kembali dengan alam, kalian dapat 'terlahir kembali' dan melupakan rasa lelah dan keterasingan yang dirasakan. 

Kabar baiknya, mengatasi gangguan defisit alam tidak memerlukan perubahan drastis. Genhype bisa menjelajahi beberapa aktivitas menarik untuk kembali ke alam. Berikut beberapa rekomendasi aktivitas outdoor dari Garmin yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi nature deficit disorder
 

1. Shinrin-Yoku

Temukan kedamaian melalui teknik relaksasi yang terinspirasi dari tradisi Jepang, Shinrin-Yoku atau Terapi Hutan, yang terbukti dapat mengurangi stres secara ilmiah. Fokus pada pernapasan yang tenang dan berjalan perlahan di alam bisa membuat tubuh rileks dalam keheningan alam. 
 

2. Trekking atau Hiking

Rasakan kebebasan dari belenggu teknologi dan coba tantangan baru dengan membawa perlengkapan kalian sendiri saat menjelajahi alam Indonesia. Temukan keindahan tersembunyi selama menjelajah trek pegunungan dan hutan lebat, yang bisa mendatangkan rasa tenang berada di alam lepas. 
 

3. Yoga in Nature

Yuk, sesekali geser praktik yoga kalian ke luar—taman, pantai, atau cukup ke halaman belakang rumah. Nikmati udara segar dan dengarkan suara alam untuk membantu kalian fokus ke laju pernapasan. Aktivitas ini bisa dilakukan tanpa instruktur jika kalian sebelumnya telah rutin melakukan yoga. 
 

4. Trail Running

Genhype yang sudah penat dengan lari di jalan bisa mencoba lari di lereng bukit atau pegunungan. Jalur ekstrem yang ditawarkan oleh alam ini akan menantang adrenalin, bahkan bisa memacu jiwa kompetitif, tidak cuma dengan orang lain tapi juga diri sendiri. 
 

5. SUP & Kayaking

Stand-up paddleboarding (juga dikenal sebagai SUP) adalah aktivitas olahraga air dengan pengendara berdiri di atas papan besar dan menggunakan dayung untuk bergerak di dalam air. SUP melibatkan otot inti, lengan, dan kaki, sehingga meningkatkan keseimbangan dan koordinasi serta dapat membantu membakar kalori dan membangun kekuatan.

Sementara kayak adalah olahraga air yang melibatkan perahu sempit dengan dayung berbilah ganda untuk bergerak di atas air yang menargetkan tubuh bagian atas, terutama lengan, bahu, dan punggung sehingga baik untuk melatih kardio sembari melihat pemandangan sekitar. 
 

6. Mountain biking

Mountain biking Merupakan olahraga sepeda off-road yang biasanya dilakukan di medan kasar seperti gunung, gurun, atau bebatuan dengan sepeda gunung yang dirancang khusus. Ketika melakukan olahraga ini, sebaiknya pakai alat pelacak dengan sensor biometrik yang dikenakan sepanjang hari untuk membantu navigasi, memaksimalkan latihan, dan memulihkan diri setelah beraktivitas. 
 

7. Diving

Melihat keindahan bawah laut merupakan bentuk rekreasi tersendiri yang membutuhkan kemampuan dan peralatan khusus. Salah satu peralatan yang dibutuhkan untuk menyelam adalah dive comp, yang dapat memberitahu berapa lama kalian bisa bertahan di kedalaman tertentu tanpa risiko decompression sickness dan bisa kembali ke permukaan dengan aman. 
 

Manfaat Lain Beraktivitas Outdoor 

Setiap aktivitas outdoor mengharuskan seseorang untuk keluar. Suara alam yang berirama dan kehadiran pepohonan yang menenangkan dapat menjadikan kita lebih rileks. Hal ini ternyata secara efektif mampu melawan stres yang memicu gangguan nature deficit disorder.

Sensasi sinar matahari di kulit juga dapat meningkatkan kadar vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang dan imunitas tubuh. Kegiatan outdoor juga membuka kesempatan untuk meningkatkan interaksi sosial. Menghabiskan waktu di alam bersama teman dan keluarga tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Baca juga: Suka Traveling? Berikut Lima Wishlist Destinasi Wisata Alam yang Patut Dikunjungi

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tampil di Turki, Buttonscarves Gandeng Supermodel Hijab Pertama Dunia

BERIKUTNYA

Resensi The Art of Letting Go, Belajar Seni untuk Melepaskan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: