Olahraga diving makin populer di Indonesia (Sumber gambar: Unsplash/Sebastian Pena Lambarri)

Olahraga Diving Makin Populer di Tanah Air, Bagaimana Implementasinya di Lapangan?

29 May 2024   |   08:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Tren olahraga olahraga diving belakangan ini sepertinya makin populer dan diminati anak muda di Tanah Air. Momen ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah atlet dan klub diving di seluruh negeri yang semakin menjamur dan kerap melakukan kegiatan menyelam di sejumlah daerah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan minat ini adalah prestasi atlet diving Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan atlet-atlet seperti Maria Tutaia dan Aldy Satya di berbagai kompetisi tingkat dunia telah memperkenalkan olahraga ini kepada publik.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan dukungan mereka terhadap olahraga diving dengan membangun lebih banyak fasilitas dan mendukung program pembinaan atlet muda. Hal ini membantu memperluas aksesibilitas olahraga ini bagi masyarakat luas, khususnya di bidang wisata. 

Baca juga: Masuk Tiga Besar Destinasi Scuba Diving Terbaik Dunia, Ini Spot Menyelam Terbaik di Indonesia

Pegiat dan pelaku usaha diving, Natasha (32) mengatakan, tren olahraga diving di Tanah Air memang mengalami peningkatan cukup pesat. Kendati awalnya hanya diminati wisatawan mancanegara, beberapa tahun belakang, khususnya saat pandemi, olahraga bawah air ini makin diminati anak muda.

Namun, dia tidak menampik diving belum sepopuler surfing atau berenang. Pasalnya, market olahraga ini cukup spesifik. Selain itu, diving juga masuk dalam kategori olahraga 'high class' karena alat, dan proses sertifikasinya yang cukup menguras kantong.

Founder DLagoon Dive Resort Lembeh itu menjelaskan, banyaknya spot-spot diving di Indonesia memang membuat publik ingin melihat keindahan alam bawah laut. Namun, setiap pegiat menurutnya juga memiliki preferensi tersendiri dalam menyelam. Sebab, diving juga memiliki banyak jenis cabang kegiatan.

"Kalau di daerah saya (Bitung, Sulawesi Utara) segmen dari Eropa turun, tapi pegiat diving lokal justru meningkat. Peran influencer juga turut memengaruhi tren ini, meskipun kebanyakan hanya ikut-ikutan," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.

Dari segi antusiasme publik, Natasha mengungkap, pemula diving biasanya ingin melihat keindahan bawah laut seperti di Pulau Komodo, Wakatobi, dan Raja Ampat. Walakin, ada juga beberapa pegiat yang mulai mengeksplorasi kegiatan menyelam di beberapa gua bawah tanah  dengan sungai di dalamnya meski belum begitu banyak diminati publik.

Sebagai pegiat yang sudah menekuni diving sejak usia 10 tahun, Natasha juga mengungkap bahwa menyelam juga memberi banyak manfaat. Selain sebagai klangenan pelepas penat, diving juga mampu membuatnya melepas stres, yang bahkan dia menyebutnya sebagai kegiatan kontemplasi. 
 

Diving (Sumber gambar: Unsplash/Juanma Clemente Alloza)

Diving (Sumber gambar: Unsplash/Juanma Clemente Alloza)

Penyuluhan & Literasi 

Ketua Umum Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI), Arief Yudo Wibowo mengatakan, kegiatan diving memang mulai menyita perhatian publik. Kendati begitu, persepsi mengenai olahraga ini di masyarakat masih sering salah kaprah karena literasinya belum begitu kuat. 

Oleh karena itu, pihaknya juga akan terus melakukan penyuluhan lewat berbagai program yang mereka jalankan. Sejauh ini, pemerintah juga sudah membuat roadmap kerja sama untuk membuat Indonesia sebagai tujuan utama selam dunia yang aman.

"Kita akan ada campaign untuk responsible diving, lebih untuk mengingatkan kembali ke masyarakat. Kita terus menjaga supaya hal buruk tidak terjadi di berbagai lokasi diving. Tujuannya, untuk menumbuhkan minat dalam wisata selam," katanya. 

Orang nomor satu di PUWSI itu menambahkan, dari segi pengembangan teknologi, sejauh ini belum ada update yang cukup signifikan. Namun, saat ini sudah banyak beberapa jenama yang membuat alat-alat pendukung dalam kegiatan menyelam dengan standar keamanan yang tinggi. 

Dengan maraknya kegiatan diving, dia juga berharap para penyelam dapat menjadi agen perubahan sekaligus penjaga lingkungan. Salah satunya dengan tetap menjaga prosedur keselamatan, dan tidak melakukan pengrusakan ekosistem bawah laut,  seperti menyentuh atau menendang terumbu karang, karena dapat menyebabkannya rusak. 

"Selain keselamatan diri, penyelam juga harus menjaga keselamatan lingkungan. Saat ini kita juga sedang membuat beberapa peraturan untuk aktivitas selam dan prosedurnya, sebab memang ada beberapa peraturan yang tumpang tindih," jelasnya. 

Baca juga: 7 Tip Diving untuk Pemula agar Menyelam dengan Aman

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

4 Rekomendasi Parfum Pria dari Timur Tengah, Bisa Jadi Pilihan Anti Mainstream

BERIKUTNYA

5 Lukisan Termahal yang Pernah Dijual di Christie's & Sotheby's

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: