Aplikasi media sosial TikTok (Sumber gambar: JIBI/Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

TikTok Bakal Kasih Label Konten yang Dibuat Pakai AI

10 May 2024   |   19:03 WIB
Image
Paundra Zakirulloh Mahasiswa Institut Ilmu Sosial & Ilmu Politik Jakarta, Jurusan Ilmu Jurnalistik

Like
TikTok bakal mulai secara otomatis memberi label pada konten yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan (AI) dari platform lain. Kolaborasi ini melibatkan Adobe’s Content Authenticity Initiative (CAI) dan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA) dengan anggota pendirinya termasuk Adobe dan Microsoft.

Sebagai platform yang dimiliki oleh ByteDance, TikTok telah memberi label pada konten yang dibuat menggunakan AI di platformnya sendiri, seperti konten yang menggunakan efek AI TikTok.

Langkah ini mengharuskan pembuat konten untuk memberi label yang menunjukkan bahwa konten tersebut dihasilkan dengan menggunakan AI. Lebih dari 37 juta pembuat konten telah menggunakan alat ini untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Baca juga: TikTok & Universal Music Berdamai dengan Perjanjian Lisensi Baru
 

Ilustrasi pelabelan konten yang mengandung AI (sumber gambar: website TikTok)

Ilustrasi pelabelan konten yang mengandung AI (sumber gambar: website TikTok)

Perusahaan menyampaikan bahwa meskipun banyak orang ingin menikmati konten AI dengan bertanggung jawab, akan selalu ada pihak yang mencoba memanfaatkannya untuk menipu orang lain. Hal ini ditegaskan dalam postingan blog perusahaan yang menjelaskan langkah terbarunya.

Langkah yang diumumkan pada Kamis (09/05/2024) ini bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran tentang kesalahan informasi yang berkembang biak di platform media sosial populer tersebut, termasuk konten yang dibuat dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence

“Pelabelan membantu memperjelas konteks tersebut—itulah sebabnya kami memberi label AIGC yang dibuat dengan efek AI TikTok dan mewajibkan pembuat konten untuk memberi label AIGC yang realistis selama lebih dari setahun,” demikian pernyataan tertulis TikTok. 

Untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan menggunakan AI, TikTok mengandalkan bantuan Kredensial Konten (Content Credential), sebuah teknologi yang dikembangkan oleh C2PA. Teknologi ini memungkinkan penggunaan metadata yang diperlukan untuk mengenali konten AI dengan mudah.

Kredensial Konten juga telah diterapkan dalam berbagai alat dan layanan lain seperti Adobe Firefly, Photoshop, dan model Azure OpenAI DALL-E.

TikTok telah mulai memperkenalkan kemampuan membaca Kredensial Konten pada gambar dan video, dengan dukungan untuk konten audio yang sedang dalam pengembangan.

Hal ini membuat TikTok menjadi platform berbagi video pertama yang menerapkan teknologi ini. Dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan akan melampirkan Kredensial Konten pada konten mereka, bahkan setelah konten tersebut diunduh.

Ketika platform lain mengadopsi teknologi yang sama, TikTok akan memiliki kemampuan untuk memberi label lebih banyak konten AI. Namun, peningkatan ini mungkin akan terjadi secara bertahap, karena perusahaan memerlukan metadata untuk mengidentifikasi dan memberi label pada konten AI mereka.

Siapa pun dapat menggunakan alat Verifikasi C2PA untuk mengenali konten AI yang dibuat di TikTok, bahkan dapat mengetahui kapan, di mana, dan bagaimana konten tersebut dibuat atau diedit. Ini merupakan langkah lanjutan dalam memastikan keaslian dan integritas konten di platform berbagi video tersebut. 

Baca juga: Ini Alasan Gen Z Beralih ke TikTok untuk Mencari Tren Kecantikan Terbaru

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tim Indonesia Saling Jaga Asa Untuk Lolos ke Babak Final FFWS SEA 2024 Spring 

BERIKUTNYA

Bikin Gerah Netizen, Apple Minta Maaf soal Iklan iPad Pro yang Kontroversial

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: