Ilustrasi beraktivitas di tengah gelombang panas (Sumber gambar: Unsplash/Chander)

Cara Menjaga Tubuh Tetap Sehat di Tengah Gelombang Panas

10 May 2024   |   16:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Cuaca panas yang melanda Jakarta dikaitkan dengan gelombang panas atau heatwave. Nyatanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu sebanyak 63,66 persen zona musim akan memasuki periode Musim Kemarau pada Mei-Agustus 2024.

"Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024." ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, mengutip dari laman BMKG Jumat (10/5/2024). 

Mencermati kondisi yang terjadi di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir, Guswanto menambahkan bahwa fenomena heatwave itu tidak terkait dengan suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia.

Baca juga: Waspada Masalah Kulit Ini Saat Cuaca Panas Ekstrem

Hal tersebut disebabkan fenomena udara panas yang terjadi di dalam negeri belakangan merupakan fenomena yang bersiklus,  terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari. 

Adapun, istilah gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau di atasnya.

Fenomena heatwave umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia. Secara meteorologis, hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer. 

Kondisi yang demikian membuat aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas. Misalnya, pada sistem tekanan tinggi skala luas dalam periode cukup lama. Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di wilayah ekuator.

Berdasarkan data BMKG, kondisi suhu panas di wilayah Indonesia dengan nilai di atas 36°C tercatat pada beberapa wilayah, seperti di Deli Serdang (Sumatra Utara) 37,1 °C, Medan (Sumatra Utara) 36,6 °C, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) 36,6 °C, Sidoarjo (Jawa Timur) 36,6 °C dan Bengkulu sebesar 36,6 °C.
 

Menjaga Kesehatan Tubuh saat Cuaca Panas

Mengutip Active Life Forever, supaya tidak mengalami dehidrasi, serta apa pun yang bisa membuat daya tahan tubuh menurun, simak beberapa tip untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar selama beraktivitas di tengah cuaca panas. 
 

1. Kenali tanda-tanda stres akibat panas

Gejala yang muncul pertama kali biasanya berupa kelelahan dan stres, lama-kelamaan kamu mungkin mengalami mual, muntah, sakit kepala, dan pusing. Gejala lainnya termasuk kram otot dan detak jantung yang cepat. Apabila kamu mulai merasakan gejala-gejala ini setelah beraktivitas atau berolahraga di cuaca panas, penting untuk segera meminta bantuan medis.
 

2. Pakaian longgar

Mengenakan pakaian longgar akan membuat tubuhmu tetap sejuk saat suhu naik. Pakaian juga longgar memungkinkan udara bersirkulasi ke seluruh tubuh, sehingga kelembapan dapat terjaga, serta tidak menumpuk di kulit dan memerangkap panas.

Sebaliknya, jika kamu mengenakan pakaian yang ketat atau berbahan sintetis, justru dapat mencegah keringat menguap dan mendinginkan tubuh. Sehingga risiko untuk mengalami dehidrasi bisa lebih tinggi. 
 

3. Minum yang cukup

Cukupi kebutuhan air tubuh dan jangan menunggu sampai rasa haus muncul. Takaran minum air yang direkomendasikan adalah, perempuan sekitar 1.600-2.000 ml dan laki-laki sekitar 2.000-2.400 ml air putih per harinya. 
 

4. Hindari kontak matahari secara langsung 

Kamu bisa menggunakan topi atau payung. Selain itu yang tak kalah penting oleskan tabir surya atau sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yg tidak tertutup oleh baju untuk memberikan perlindungan ekstra kepada kulit. 
 

5. Rutin olahraga 

Apabila ingin melakukan aktivitas fisik atau olahraga, lakukan di dalam ruangan untuk meminimalisir potensi heatstroke atau dehidrasi. Kamu bisa melakukan senam, latihan kardio, atau memanfaatkan alat olahraga seperti treadmill, apabila ada. Selain itu, pastikan untuk melakukan pendinginan dengan benar.

Serangan panas dapat terjadi jika kamu tidak dapat melakukan pendinginan dengan benar setelah mengalami dehidrasi karena terlalu banyak berkeringat dan minum lebih sedikit dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah termasuk kerusakan otak atau bahkan kematian dalam beberapa menit apalagi jika tidak dilakukan pertolongan medis. 

Baca juga: Epidemiolog Ungkap Daftar Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Suhu Panas Ekstrem

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Seleksi Diperketat, Cek Syarat Daftar PPDB 2024 Jalur Zonasi

BERIKUTNYA

One Piece Chapter 1114: Cerita Vegapunk soal Abad Kekosongan Bikin Pemerintah Ketar-ketir

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: