Review Cinta Paling Rumit, Antologi Cerpen karya Boy Candra

09 May 2024 | 21:00 WIB

Dalam perjalanan hidup ini, kita sering menemukan perasaan pecah karena banyak hal. Rencana-rencana yang jadi berantakan, tambatan hati yang memilih hengkang, orang-orang yang berlari dan tidak lagi pernah kembali. Ada kalanya kepercayaan dihancurkan, cinta yang bodoh dan segala sesuatu yang datang silih berganti, namun tetap tidak menyembuhkan apa pun dalam diri.

Suatu waktu, patah hati muncul hanya karena sebuah berita di internet. Perasaan bisa hancur sebab sebuah postingan di media sosial. Cinta kadang jadi begitu rumit di dalam diri.

Pada satu sisi, perasaan-perasaan meminta ditenangkan dalam sepanjang kegamangan. Namun, kiat terus mencoba memperbaiki, tetapi tak pernah ada yang benar-benar menjadi lebih baik.

Baca Juga: Si Kutu Buku Siap Lebaran di Minangkabau Literacy Festival 8-12 Mei 2024

Dalam segala kesementaraan dan pecahan perasaan itu, kadang yang tersisa dalam diri hanya keinginan bertahan pada harapan kecil sekali. Harapan yang kadang juga sering dipertanyakan. Harapan yang kadang juga mengecewakan. Harapan yang sering jadi bola liar dalam kepala di larut malam.

Semua terasa begitu rumit, tetapi hidup harus terus dilalui. Tak peduli akhir semua ini berujung sakit atau tidak. Kita hanya perlu menjaga harapan mana yang masih menyala dalam diri.

Kecewa, patah hati, kegamangan, bertahan karena ada harapan meskipun sedikit karena hidup yang harus terus berjalan inilah yang coba diulas Boy Candra dalam antologi cerpen terbarunya, Cinta Paling Rumit. Cinta yang tak sekadar hubungan antar sesama manusia, tetapi lebih daripada itu.

Boy membawa cinta universal ke dalam bukunya, termasuk cinta kepada pemikiran, pekerjaan, kehidupan, hingga pada sesuatu yang di luar nalar. Seperti judulnya, ternyata kata atau makna cinta serumit itu.

Lewat gaya bahasa puitisnya yang menyejukkan, menyayat hati, sekaligus tegas, Boy mencoba menggali makna cinta dalam setiap cerita yang disajikannya. Dengan 28 cerita pendek, pembaca mungkin akan merasa menjadi tokoh utama karena cerita yang dibawa Boy begitu relate terjadi di dalam kehidupan kita. Bukan sekadar romansa, ada pula realitas perjuangan di tengah ketidakadilan yang begitu nyata adanya seperti dalam cerita Anak Lelaki yang Dilahirkan dan Dibesarkan oleh Kesepian hingga Lima Belas Wasiat Ibu.

Kendati demikian, bukan Boy namanya jika tidak menghadirkan ragam cerita unik yang membuat merinding sekaligus bingung dengan twist kisah bertajuk Diary Luna dan Ashiran Munak Telah Mati. Pembaca akan dibuat bergidik dengan susunan kata yang dituliskannya. Semua dikemasnya dengan begitu apik dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah terlintas.

Antologi cerpen Cinta Paling Rumit menjadi bacaan ringan di waktu senggang tetapi menguras emosi. Perasaan pembaca akan dibuat campur aduk mulai dari gemas, senang, sedih, haru, marah, hingga bingung tetapi penasaran ingin membaca hingga lembaran terakhir.