Teaser Serial Nightmares and Daydreams Dirilis, Kisah Alien Berbalut Realitas Sosial

 

Klip berdurasi 1 menit 30 detik itu dibuka dengan adegan siluet seorang pria misterius membuka pintu dan menatap ke luar rumah. Dilanjutkan dengan cuplikan sekelompok orang yang sedang duduk di meja melingkar, lalu orang-orang berjubah hitam dengan berbagai simbol yang membuat penonton bertanya-tanya.

 

Nuansa mendebarkan mulai terasa ketika teaser menampilkan cuplikan sebuah rumah besar misterius, dilanjutkan adegan seorang pria dengan mimik ngeri bergelantungan di menara jam raksasa, pintu menuju dunia yang asing, hingga sejumlah adegan petunjuk yang menarik untuk disimak lebih lanjut. 

Baca juga :  Joko Anwar Garap Serial Netflix Nightmares and Daydreams, Dibintangi 65 Aktor & Aktris Ternama
 

Teaser juga kian menarik lantaran menampilkan ansambel aktor dan aktris berbakat Indonesia seperti Fachri Albar, Ario Bayu, Lukman Sardi, Asmara Abigail, dan Kiki Narendra. Penampilan akting mereka kian ciamik dipadukan dengan sejumlah efek visual, serta musik skoring yang membuat klip tersebut makin menegangkan. 

 

Klip itu ditutup dengan adegan Fachri Albar yang tampak sedang menyadarkan dirinya sendiri dari khayalan yang ada di pikirannya. Tampaknya, Fachri Albar yang berperan sebagai Ali akan menjadi salah satu pemain kunci dalam serial Nightmares and Daydreams. "Ini semua hanya di kepalamu, Ali. Hanya dikepalamu," katanya menutup teaser.

 

Selain teaser, Netflix juga merilis poster serial Nightmares and Daydreams. Poster tersebut menampilkan sejumlah pemain serial seperti Lukman Sardi, Ario Bayu, Nirina Zubir, Marissa Anita, dan Asmara Abigail yang hadir dengan visual seperti avatar. Mereka tampak jatuh dan melayang dari ketinggian, dan masuk dalam sebuah lubang besar. Posternya menciptakan kesan fiksi-ilmiah sekaligus supranatural sebagaimana genre serial ini.

 

Joko Anwar mengatakan serial Nightmares and Daydreams bakal menghadirkan genre baru yang memadukan beragam fenomena aneh dalam dunia sehari-hari, elemen-elemen menakjubkan yang bertemu dengan isu-isu dalam kehidupan nyata. 

 

Narasi dalam serial ini juga lebih dari sekadar kisah konvensional tentang makhluk asing yang datang ke bumi. Sebagai penulis sekaligus sutradara, Joko Anwar menyodorkan premis yang menarik dalam serial ini, tentang bagaimana jika makhluk asing telah hadir dan bahkan berada di antara kehidupan masyarakat saat ini.

 

Premis itu akan dieksplorasi dan tersaji dalam tujuh episode berbeda yang saling berkaitan, menghadirkan cerita yang unik dengan masing-masing misterinya, dan akan dituntaskan dengan sebuah jawaban besar pada episode terakhirnya. Setiap episode juga akan diperankan oleh aktor dan aktris yang berbeda-beda.

 

“Saya berusaha menciptakan cerita yang relevan bagi penonton Indonesia. Jadi meski cerita ini bergaya sci-fi supernatural, ada isu-isu sosial dan politik yang dihadirkan," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (9/5/2024).

 

Sutradara kelahiran Medan itu juga mengatakan serial Nightmares and Daydreams hadir dengan genre yang terbilang baru di industri film Tanah Air yaitu fiksi ilmiah supranatural (sci-fi supernatural). Serial ini, katanya, terinspirasi dari kegemarannya mengulik kisah tentang alien.

 

"Tetapi kali ini saya mencoba menggali sesuatu tentang alien yang asalnya mungkin tidak jauh dari kita. Banyak keunikan yang ditawarkan serial ini dan saya tidak sabar untuk menghadirkannya ke penonton,” katanya
 

Dalam serial ini, sutradara yang karib disapa Jokan itu bertindak sebagai produser eksekutif sekaligus sutradara bersama Ray Pakpahan, Tommy Dewo, dan Randolph Zaini. Selain menawarkan kisah yang tak biasa, serial Nightmares and Daydreams juga mencuri perhatian lantaran dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris berbakat Tanah Air.

 

Tercatat ada 65 aktor dan aktris yang akan membintangi tujuh episode serial Nightmares and Daydreams 

 

 

Adapun, serial Nightmares and Daydreams dijadwalkan tayang di Netflix pada 14 Juni 2024.

Baca juga :7 Film yang Bercerita Tentang Perusahaan Ternama, dari Dior sampai Blackberry

Editor : Puput Ady Sukarno