Rizky Febian dan Mahalini (Sumber Foto: Instagram/@rfasmusic)

Rizky Febian dan Mahalini Kenakan Pakaian Adat Bali di Acara Mepamit

05 May 2024   |   22:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Rizky Febian dan Mahalini baru saja melangsungkan upacara adat Dharma Suaka dan Mepamit pada Minggu (5/3/2024). Prosesi acara berlangsung di Kediaman Mahalini di Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali.

Berdasarkan pantauan di laman media sosial keduanya, tampak suasana rumah Mahalini terlihat meriah. Bersama orang tuanya, pelantun Bohongi Hati tersebut menyambut hangat kedatangam Rizky Febian bersama sang ayah, Entis Sutisna alias Sule, beserta ketiga adiknya yakni Putri Delina, Rizwan, dan Ferdinand. 

"Rizky Febian dan Mahalini Raharja telah melangsungkan upacara adat Dharma Suaka di Kediaman Mahalini," tulis keterngan dalam unggahan akun Instagram @rfasmusic, Minggu (5/5/2024).

Baca juga : Rizky Febian dan Mahalini Gelar Prosesi Dharma Suaka dan Mepamit jelang Pernikahan

Adapun dalam pelaksanaan Dharma Suaka, calon mempelai pria meminta izin meminang (ngidih) pada keluarga calon mempelai wanita untuk melangkah ke jenjang selanjutnya. Acara dilanjutkan dengan upacara Mepamit, yang bermakna calon pengantin wanita (pradana) meminta izin kepada para leluhurnya untuk menikah dan selanjutnya menjadi tanggung jawab calon pengantin pria (purusha) dan keluarganya di masa depan.

Mepamit juga bisa diartikan sebagai permohonan izin dari calon pengantin wanita kepada leluhurnya untuk meninggalkan kepercayaannya, dan mengikuti kepercayaan pria yang akan menjadi suaminya. Upacara ini ditandai dengan sungkeman kepada orang tua. Mahalini duduk bersimpuh dihadapan sang ayah, lalu meminta didoakan agar rumah tangganya kelak bersama pria pilihannya bisa langgeng sampai maut memisahkan.

"Jadi ini acara Mepamit, pamitan dari keluarga dan juga leluhurnya Lini, bahwasanya Lini akan berpindah agama. Sudah diizinkan dan Lini sudah diperbolehkan untuk menikah secara agama kami, nanti di Jakarta," ujar Sule melalui laman Instagram pribadinya.

Rangkaian acara hari ini akan menjadi pembuka rangkaian prosesi lainnya sebelum menuju hari pernikahan nanti. Pada hari yang berbahagia ini, Rizky Febian dan Mahalini mengenakan pakaian adat Bali dengan warna senada, yakni cokelat keemasan.
 

Busana Mahalini (Sumber Foto: Instagram/@rfasmusic)

Busana Mahalini (Sumber Foto: Instagram/@rfasmusic)


Mahalini mengenakan kebaya warna champagne gold lengkap dengan aksesori khas Bali dari perhiasaan hingga mahkotanya. Kebaya, sarung, dan sepatunya dirancang oleh askyfebrianti yang juga pernah membuat kebaya untuk Kaesang dan Erina Gudono untuk acara Midodareni.

Terlihat penyanyi bernama lengkap Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja itu mengenakan kebaya dengan detail pura yang cantik pada punggungnya. Kebaya dipadukannta dengan kamen atau kain bawahan dan selendang khas Bali yang melingkar pada pinggangnya. Adapun pada bagian kepalanya, dia mengenakan hiasan bunga emas.
 

Rizky Febian dan Sule (Sumber Foto: Instagram/@rfasmusic)

Rizky Febian dan Sule (Sumber Foto: Instagram/@rfasmusic)


Sementara Rizky Febian mengenakan busana adat Bali bernuansa kecoklatan, senada dengan anggota keluarganya. Pelantun Seperti Kisah itu memakai beskap coklat, dipadukan kamen yang coraknya serasi dengan Mahalini. Sesuai tradisi masyarakat pulau dewata, kamen digunakan menutupi pinggang sampai mata kaki.

Kain kamen dililit dari kiri ke kanan, melambangkan bahwa pria harus bisa memegang dharma atau kebenaran. Kain kamen meninggalkan lelencingan atau ujung kain yang menyentuh tanah. Membiarkan sebagian kain menyentuh tanah melambangkan kejantanan dari pria. Selain itu, hal ini juga melambangkan bahwa mereka akan tetap terus berbakti kepada ibu pertiwi.

Kain yang dikenakan juga harus memiliki jarak sejengkal di atas telapak kaki. Hal ini melambangkan bahwa pria harus bisa melangkah lebih jauh, karena mereka mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan wanita.

Melengkapi penampilannya, Rizky Febian mengenakan bros kris keemasan di dada kirinya dan ikat kepala udeng yang kerap dikenakan oleh Pria Bali. Penutup kepala ini juga biasa disebut dengan nama destar. Sama seperti daerah lain di Indonesia, masyarakat Bali memiliki tradisi unik menggunakan ikat kepala.

Setiap ikat kepala dibentuk dari kain secara manual, yang memerlukan keterampilan, kejelian, dan kesabaran.Ikat kepala udeng biasanya dibuat dengan mempertimbangkan estetika dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Bagi masyarakat Bali, udeng mengajarkan banyak makna yang berkaitan tentang nilai-nilai hidup mereka. Udeng atau destar dinilai sebagai simbol dari ngiket manah atau pemusatan pikiran. Pada udeng, terdapat bentuk-bentuk lekukan yang memiliki makna. Lekukan pada bagian kanan membuat udeng terlihat tidak simetris dan tinggi sebelah.

Bentuk ini menggambarkan bahwa penggunanya harus selalu berusaha melakukan kebaikan yang direpresentasikan ke arah kanan. Kemudian pada bagian tengah kening terdapat ikatan yang melambangkan pemusatan pikiran. Ikatan udeng yang tinggi ditujukan agar pemikiran selalu lurus dan mengarah kepada Tuhan. 

Baca juga :Resmi Tunangan dengan Rizky Febian, Tengok Manisnya Mahalini Pakai Kebaya Hijau Berpayet

Editor : Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Hypereport: Deretan Tokoh & Grup Lawak Legendaris Indonesia

BERIKUTNYA

Operasional Kereta Cepat Whoosh Bertambah Menjadi 48 Perjalanan Pada Mei 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: