Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Kemegahan Instalasi Gigantik Gold is King Naufal Abshar di Art Jakarta Gardens 2024

23 April 2024   |   23:25 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Sesaat setelah keluar dari Tenda B dan memasuki area terbuka di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, pandangan pengunjung bakal tertuju ke satu instalasi gigantik di depannya. Didominasi warna emas di berbagai sisinya, instalasi berukuran enam meter itu merespons sebuah tenant milik Treasury.

Di bagian atap instalasi tersebut, menempel sebuah figur besar berbentuk kepala keledai, dengan mata putihnya yang lurus menatap ke depan. Instalasi berjudul Gold is King ini adalah buah karya seniman Naufal Abshar yang dibuat sebagai commision dan menjadi bagian dari Special Presentation Art Jakarta Gardens 2024. 

Baca juga: Art Jakarta Gardens 2024 Targetkan 10.000 Pengunjung

Instalasi ini adalah representasi dan simbol pengingat tentang lekatnya hubungan emas dan manusia dari masa ke masa. Naufal tertarik dengan cara emas bisa terus jadi elemen yang dekat dengan manusia, baik ketika masih menjadi alat tukar hingga sekarang yang lebih dikenal sebagai instrumen investasi.
 

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)


Karya seni Gold is King ini mencoba menyatukan keindahan seni dengan kestabilan nilai emas. Melalui karya ini, Naufal mencoba merangkai aset investasi menjadi elemen yang tak kaku, tak sekadar untung atau rugi, tetapi juga mampu menghadirkan estetika yang unik di dalam prosesnya.

Menurutnya, seni dan finansial bukanlah dua mata pisau yang terpisah, tetapi memang bisa saling terkait. Keduanya dapat saling menguatkan dalam menciptakan nilai yang tak terhingga.

Naufal mengatakan karyanya ini terinspirasi dari emas, sebagai sebuah alat tukar maupun komoditas, yang selalu terverifikasi dari zaman dahulu hingga sekarang. Nilai emas cenderung stabil dan bahkan dalam kurun waktu tertentu akan berubah menjadi keuntungan.

“Sampai ada pepatah yang bilang, ‘kalau kita punya emas, kitalah yang menjadi rajanya’. Kalau kita lihat, emas dari masa ke masa juga terus menjadi simbol kekuatan,” terang Naufal saat ditemui di sela-sela acara Jakarta Art Gardens 2024, Selasa (23/4/2024).

Untuk memperkuat gagasan tersebut, Naufal sengaja memilih Donkey, salah satu karakter figurnya, yang sudah hampir 10 tahun dieksplorasi. Donkey ini adalah keledai. Itulah kenapa di bagian atap instalasi ini mewujud seperti kepala keledai.

Naufal mengatakan keledai merupakan hewan yang punya ikatan kuat dengan emas. Pada zaman dahulu, para penambang emas sering kali membawa hasil tambangnya dengan keledai ke kota.
 

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)


Dalam merancang instalasi besarnya ini, Naufal banyak memanfaatkan kaleng-kaleng bekas dari botol spray paint. Material botol hasil daur ulang ini dikumpulkannya sendiri, tetapi sebain lain didapatnya dari berbagai tempat.

Total dibutuhkan sekitar 8.000-9.000 botol untuk membentuk sebuah instalasi berbentuk keledai yang diinginkannya ini. Naufal lalu menyusun satu per satu botol tersebut dan barulah kaleng-kaleng tersebut kembali di-spray dengan warna emas.

Pemilihan material daur ulang ini kemudian tampak jadi bahasa visual ala Naufal untuk juga membicarakan isu-isu keberlanjutan di dalam karyanya. Selain itu, kaleng spray juga tampak menyimbolisasi ‘kembali ke akar’ ala Naufal saat berkarya.

“Salah satu yang cukup rumit dalam membuat instalasi ini adalah membentuk si Donkey-nya ini loh, dengan hanya berbekal kaleng-kaleng itu saja,” imbuhnya.

Dalam instalasi tersebut, selain berfokus pada area luarnya saja, Naufal juga merespons dinding bagian dalam dengan seni grafis yang seperti Doodle. Alih-alih kembali memanfaatkan spray, kali ini dia memainkan spidol untuk menggoreskan coretan-coretannya.

Di dinding tersebut, coretan-coretan tersebut mencoba bercerita tentang emas, keseharian Naufal sebagai seniman, hingga komentar-komentar sosial lainnya. Uniknya, rangkaian cerita di area dinding ini ternyata baru dibuat Naufal pada hari ini.

“Ini kayak jadi spontanitas aku sih. Jadi, kayak aku mencoba merespons saja dari yang tadinya hanya dinding kosong di dalamnya. Pas udah menggambar, ada beberapa part yang juga bikin aku ‘wah ini bidangnya besar sekali’, tetapi dengan mengobrol dengan staf dan teman akhirnya jadilah. Terlebih, ini adalah pertama kalinya aku bikin instalasi sebesar ini, enam meter, dengan tenant 2x2 meter,” katanya.

Dalam commision ini, Naufal juga menghasilkan sebuah karya seni, yaitu Koin Emas berjudul Gold Is King. Koin emas tersebut mewujud menampilkan seekor keledai dengan mahkota di atasnya. Keledai ini dianggap Naufal melambangkan keteguhan dan sikap stabil, terutama dalam situasi sulit atau kacau.
 

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Karya Seniman Naufal Abshar berjudul Gold is King dipamerkan pada Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)


Mengusung pameran dengan konsep ruang terbuka, Art Jakarta Gardens kembali dilaksanakan di area terbuka Hutan Kota by Plataran. Bursa seni yang memamerkan lebih banyak karya patung dan seni instalasi dari 23 galeri ini resmi dibuka pada 23 April 2024 dan mulai bisa dikunjungi secara publik pada 24 April-28 April 2024.

Dalam edisi ketiga kali ini, Art Jakarta Gardens juga memboyong 30 karya patung dari berbagai seniman masyhur dalam konsep sculpture garden.

Baca juga: Art Jakarta Gardens 2024 Resmi Dibuka, Hadirkan Puluhan Karya Patung & Instalasi

Pengunjung nantinya berkesempatan untuk menyesapi dunia kreativitas, menjelajahi kekayaan ekspresi artistik dengan latar oasis di tengah Jakarta. Pengunjung pun bisa menikmati ragam karya seni yang diletakkan di taman luar ruang dan menciptakan pengalaman menikmati seni di taman terbuka hijau yang cantik.

Selain itu, pengunjung juga masih bisa menikmati presentasi karya seni rupa apik lain dalam area indoor Tenda A dan Tenda B. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Rekomendasi Mesin Cuci dengan Teknologi AI, Lebih Hemat Listrik & Air

BERIKUTNYA

Menyibak Representasi Patung & Instalasi di Art Jakarta Gardens 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: