Peluncuran poster film dokumenter Harta Tahta Raisa (Foto: siaran pers)

Produser Ungkap Ide Film Harta Tahta Raisa yang Bakal Rilis 6 Juni 2024

23 April 2024   |   18:58 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ada kabar gembira bagi para penggemar Raisa. Film panjang dokumenter tentangnya berjudul Harta Tahta Raisa akan tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada 6 Juni 2024. Film ini akan menyajikan Raisa dari beberapa sisi yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. 
 
Produser film Harta Tahta Raisa, Adryanto Pratono mengungkapkan bahwa ide film panjang dokumenter ini datang dari diri sendiri. Tujuan pembuatan karya ini pada awalnya adalah ingin mendokumentasikan momentum konser Raisa di Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Februari 2023.

Baca juga: Simak Sinopsis Temurun yang Jadi Film Debut Sutradara Inarah Syarafina
 
Konser tersebut diinisiasi sejak 2019, tapi baru dapat terlaksana pada 2023. Dengan begitu, penampilan sang musisi membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Selain foto, konser tersebut juga ingin didokumentasikan dalam media visual lainnya.
 
“Mulai ansamble tim, jujur, pitching pertama enggak ke Imajinari,” katanya di Jakarta, Selasa, 23 April 2024.
 
Ide untuk membuat dokumenter konser Raisa di Gelora Bung Karno itu pun ditawarkan ke salah satu rumah produksi di dalam negeri. Namun, tawaran itu mendapatkan penolakan.
 
Setelah penolakan itu, pria yang akrab disapa Boim tersebut mendapatkan undangan dari Dipa Andika untuk tampil dalam suatu podcast. Boim pun mencoba untuk menawarkan ke Dipa tentang idenya membuat film dokumenter konser Raisa di GBK.

Sambil menawarkan idenya itu, tim yang telah dibentuk tetap terus merekam kegiatan-kegiatan persiapan menuju konser di GBK. Pada akhir 2022, setelah perjalanan yang panjang, Imajinari pada akhirnya memutuskan untuk memproduksinya.
 
Pada kesempatan yang sama, Produser Imajinari Pictures Dipa Andika mengungkapkan bahwa film Harta Tahta Raisa merupakan proyek yang sudah didiskusikan sebelum film Jatuh Cinta Seperti di Film-film.

Pada saat itu, rumah produksi sudah melakukan pertemuan untuk memutuskan karya ini akan diproduksi atau tidak. “Sebenarnya, ini proyek yang bisa dibilang film kedua kami, sebelum Jatuh Cinta Seperti di Film-film,” katanya.
 
Dia menuturkan, langkah manajemen memutuskan untuk memproduksi film Harta Tahta Raisa lantaran beberapa faktor. Pertama adalah cerita musisi yang akan diangkat, yakni Raisa. Perusahaan pun enggan tanggung-tanggung untuk membuat karya tersebut.
 
Selain itu, manajemen memutuskan untuk memproduksi film dokumenter tentang Raisa juga karena ingin mencoba dan mencari tahu sejauh mana dapat memperoleh keberhasilan dengan film tersebut.
 
Bukan tanpa alasan, pada saat ini, film dokumenter yang ada masih belum banyak. Tidak hanya itu, jumlah film panjang dokumenter yang berhasil juga belum terlalu banyak. “Kami coba, urutin bareng-bareng. Sampai detik ini, kami berjalan, prosesnya sudah hampir 1,5 tahun,” katanya.
 
Dia mengungkapkan bahwa pembuatan film dokumenter tidak mudah lantaran tidak ada script, tidak ada reading, dan beberapa lainnya. Namun, karya dokumenter memiliki banyak proses dalam pembuatannya, seperti tata teknis, interview, mengumpulkan footage, memilih lagu, dan hak ciptanya.
 
“Kami nikmati, sedikit demi sedikit. Pada akhirnya kami bisa memberi tahu ke teman-teman. Ini adalah poster dan trailer resmi. Film ini akan tayang 6 juni 2024, yang bertepatan dengan ulang tahun Raisa,” katanya.
 
Konser Raisa GBK
Sementara itu, sutradara Soleh Solihun mengungkapkan bahwa film dokumenter yang pada awalnya ingin dibuat tentang konser GBK mengalami perubahan menjadi tentang Raisa lantaran ide yang diutarakan kepada Boim.
 
Pada 2022, dalam suatu rapat, Dipa memberikan informasi bahwa Boim ingin membuat dokumenter tentang konser Raisa di GBK. Soleh yang belum mengetahui Imajinari akan mengambil tawaran untuk memproduksi karya tersebut menyarankan ke Boim tentang konsep dan ceritanya.
 
Dia menyarankan, film yang hendak dibuat tidak sekadar tentang konser di GBK karena akan menjadi behind the scene dan terlalu teknikal. “Momen Raisa bukan hanya di GBK. Banyak momen yang membawa Raisa dari awal karier sampai ke GBK,” ujarnya.
 
Dengan begitu, cerita dokumenter film tentang Raisa sebaiknya membahas sang musisi secara keseluruhan, bagaimana seorang Raisa dari awal sampai akhirnya menuju ke GBK.
 
Bagi Soleh, Raisa melakukan perjalanan yang cukup panjang untuk bisa mengadakan konser di Gelora Bung Karno. Perjalanan itu bukan cuma terdapat pada persiapan konser. Kemudian, tawaran untuk memproduksi film dokumenter tersebut datang dari Dipa dan Ernest Prakasa.

“Akhirnya, ketika Dipa dan Ernest bertanya sanggup atau tidak, saya jawab sanggup. Saya bilang sudah memiliki bayangan jika membuat film Raisa, saya sudah tahu mau membuatnya seperti apa,” katanya.
 
Dia menuturkan bahwa ada beberapa pertimbangan yang membuatnya mau menjadi pengarah dalam karya Harta Tahta Raisa. Pertama adalah Raisa merupakan musisi yang bagus.
 
Selain itu, Soleh juga sudah mengenal Raisa sangat lama dan mengikuti perjalannya dari album pertama. Jadi, ada ikatan emosional dengan perjalanan karier sang musisi. 

Baca juga: 5 Film Yang Menggambarkan Tragedi dan Kengerian Perang Dunia

Kedua, karya dokumenter ini memadukan antara dua dunia yang digeluti, yakni film dan jurnalistik. “Ini momen rezeki. Saya bisa memadukan passion terhadap jurnalistik dan film terhadap karya. Ini sesuatu yang masih jarang di Indonesia, yang dokumeter musisi,” ujarnya.
 
Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hypereport: Memetik Inspirasi dari Para Kartini Masa Kini

BERIKUTNYA

Art Jakarta Gardens 2024 Targetkan 10.000 Pengunjung

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: