Dua folk Endah n Rhesa bersama band rock Navicula (Sumber gambar: Endah N Rhesa/Navicula)

Menilik Proses Kreatif Endah N Rhesa & Navicula Garap Lagu Segara Gunung

20 April 2024   |   17:57 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Duo folk Endah n Rhesa bersama band rock Navicula merilis lagu kolaborasi terbaru bertajuk Segara Gunung. Dalam single yang dirilis dalam rangka menyambut Hari Bumi ini, kedua musisi tersebut banyak memainkan suara alam khas Nusantara, dari magisnya hutan hujan tropis sampai temaram laut Indonesia.

Tema-tema mengenai konservasi alam dan rehabilitasi ekosistem rupanya masih menjadi energi yang besar dalam menemani dua musisi lintas genre ini dalam berkarya. Belum lama ini, keduanya juga masuk ke dalam bagian dari Music Declares Emergency (MDE) Indonesia, wadah musisi yang punya komitmen untuk turut serta berkontribusi melindungi kehidupan bumi. 

Baca juga: Dua Dekade Harmoni: Kisah Perjalanan Endah N Rhesa dalam Jagat Musik Indonesia

Lagu Segara Gunung dibuka dengan elemen khas Nusantara, seperti kicauan burung dan satwa liar di hutan yang menenangkan. Hentakan musik khas Navicula menyambut setelahnya, membuka pintu para pendengarnya mengarungi petualangan makna.

Dalam menggarap lagu ini, Endah n Rhesa dan Navicula juga memberi sentuhan nuansa budaya Bali. Hal itu tercermin dari munculnya lantunan Kidung Wargasari pada akhir lagunya.

Kidung ini adalah tembang klasik Bali yang isinya tentang pemujaan dan perayaan untuk alam yang subur nan melimpah. Lagu Segara Gunung pun seolah menawarkan bentuk ekspresi hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
 

Dua folk Endah n Rhesa (Sumber gambar: Endah N Rhesa)

Dua folk Endah n Rhesa (Sumber gambar: Endah N Rhesa)


Bagi Endah Widiastuti, Segara Gunung adalah penjelajahan puisi dan musik tentang interaksi dinamis antara energi maskulin dan feminin yang diwakilkan oleh gunung dan laut. Metafora tersebut menyimbolkan penciptaan kehidupan dan pentingnya keseimbangan alam

Endah mengatakan proses kreatif penggarapan lagu Segara Gunung berjalan cepat. Ide awalnya bermula dari Robi Navicula yang bercerita tentang percakapan imajiner gunung dan laut. Robi terinspirasi dari banyak kisah dan filosofi Bali bahwa kehidupan ini diawali dari sinergi gunung dan laut.

Setelah ide awal tersebut, Robi segera membuat aransemen dasarnya. Proses kreatif pun dimulai. Endah mengatakan proses awalnya lebih banyak berjalan online mengingat keduanya berada di kota yang berbeda.

File suara awal dikirim dari Bali ke Jakarta secara Online. Dari Jakarta, Endah kemudian merespons verse yang sudah dibuat Robi. Dua musisi ini pun lalu saling meramu cerita tentang gunung dan laut menjadi bentuk yang gagah, magis, sekaligus romantis.

“Saya dan Rhesa garap draft itu untuk isi gitar, vokal, bass guide. Lalu kami ke Bali satu malam untuk merekamnya secara serius di Antida Studio, Sanur Bali,” ungkap Endah saat dikonfirmasi Hypeabis.id, Sabtu (20/4/2024).

Endah mengatakan lagu ini tidak hanya akan dirilis di Indonesia, tetapi juga secara global. Lagu ini juga akan mewakili Indonesia dalam project inisiatif musik global bernama Sounds Right.

Sounds Right merupakan sebuah inisiatif musik global baru yang menghadirkan “nature” (alam) sebagai seniman dan memungkinkanya untuk menghasilkan dana konservasi dari suaranya alam itu sendiri. Inisiatif ini bertujuan untuk memicu konservasi global tentang nilai alam dan mendukung jutaan penggemar musik untuk mengambil tindakan yang berarti untuk melindungi bumi.

Selain Navicula dan Endah N Rhesa, inisiatif global ini juga turut melibatkan David Bowie x Brian Eno, Ellie Goulding, AURORA, Navicula x Endah N Rhesa, UMI dengan V dari BTS, Anuv Jain, MØ, London Grammar, Bomba Estéreo, Cosmo Sheldrake, Louis VI, Tom Walker, Aterciopelados, Blinky Bill, dan Los Amigos Invisibles.

Inisiatif "Sounds Right" ini kemudian diluncurkan di New York, Amerika Serikat oleh The Museum for the United Nations UN Live menjelang Hari Bumi, tepatnya pada 18 Maret 2024 lalu.
 

Dua folk Endah n Rhesa bersama band rock Navicula (Sumber gambar: Endah N Rhesa/Navicula)

Dua folk Endah n Rhesa bersama band rock Navicula (Sumber gambar: Endah N Rhesa/Navicula)


Endah mengatakan nantinya royalti dari album kompilasi ini akan didonasikan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan proyek restorasi ekosistem yang sedang terancam di seluruh dunia. Royalti dan donasi NATURE untuk Sounds Right akan dikumpulkan oleh badan amal terdaftar di Inggris dan Amerika Serikat, yakni EarthPercent (LSM lingkungan hidup yang diinisiasi oleh Brian Eno).

Adapun dana yang akan didistribusikan dipastikan akan di bawah bimbingan Sounds Right Expert Advisory Panel, sebuah kelompok yang terdiri dari para ahli biologi terkemuka di dunia, aktivis lingkungan, perwakilan Masyarakat Adat, dan para ahli di bidang pendanaan konservasi.

Bagi Endah, kesempatan ini adalah langkah baik yang bisa dimanfaatkan oleh musisi untuk menyuarakan dan menggaungkan kepedulian terhadap darurat iklim dan lingkungan di masa mendatang. Dia berharap ini menjadi pengingat untuk kita semua soal dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan.

“Karena semua di alam itu saling berhubungan. Walaupun imajinasi yang kami bawa di lagu ini, dunia tanpa pohon, tidak ada burung yang bernyanyi dan ayam yang berkokok bisa saja terjadi nanti. Apalagi saat semua digantikan dengan teknologi dan hal artifisial lainnya. Semua jadi terasa menyeramkan. Kita harus selalu ingat ada resiko yang terjadi dari tindakan kita terhadap alam,” imbuhnya. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Hypereport: 10 Sosok 'Kartini' Indonesia Paling Berpengaruh di Dunia

BERIKUTNYA

Kembali Ke Panggung Musik, Iqbaal Ramadhan Rilis Tiga Single Terbaru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: