Sederet sampul album musik yang akan dipacak dalam pameran No Music, Noise! di Matawaktu (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Sambut Record Store Day, MataWaktu Gelar Pameran Sampul Vinyl No Music, Noise!

19 April 2024   |   23:25 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Setiap pekan ketiga bulan April, insan musik di seluruh dunia akan memperingati Record Store Day (RSD). RSD atau Hari Toko Rekaman adalah momentum berkumpulnya para pencinta musik untuk mengapresiasi karya album musik dalam bentuk rilisan fisik seperti CD, kaset, dan piringan hitam atau vinyl.

Sebagai karya seni, musik memang telah menjadi bagian penting dalam perkembangan budaya dan peradaban modern manusia, khususnya untuk berekspresi. Terlebih, beberapa waktu terakhir penjualan album fisik, juga kembali populer di kalangan anak-anak muda sebagai bentuk klangenan. 

Memanfaatkan momentum RSD, Yayasan Riset Visual MataWaktu menggelar pameran No Music, Noise! pada 20 April hingga 5 Mei 2024. Berkolaborasi dengan Getback Parlour, serta sejumlah institusi dan figur dalam dunia musik, dan profesi lainnya, mereka mencoba menghadirkan pameran sampul piringan hitam yang bersifat apresiatif. 

Baca juga: Hypereport: Menilik Sejarah Record Store Day, Pesta Rilisan Fisik Album Musik Digelar 20 April 2024
 

Founder MataWaktu, Oscar Motuloh mengatakan, sejak digulirkan pada 2007 di Amerika, momentum peringatan RSD terus meluas ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Lewat acara ini, para pegiat merasa perlu untuk merawat, mengapresiasi, sekaligus menjaga eksistensi bentuk rilisan fisik album musik karya musisi dunia.

Adapun dalam pameran ini, pihaknya akan memacak berbagai sampul koleksi vinyl yang difokuskan pada lagu-lagu pop dunia. Beberapa di antaranya seperti album The Beatles, Sgt.Peppers Lonely Heart Club Band, Chet Baker, You Can't Go Home Again, Harry Roesli, Titik Api, Guruh Gipsy, dan masih banyak lagi yang lain.

Menurut Oscar, meski perjalanan musik pop Indonesia berlangsung penuh drama, tapi subkultur tersebut telah menemukan jati dirinya sendiri. Hal tersebut terefleksi dalam perilisan rekaman Kus Bersaudara dan Dara Puspita, yang kala itu dipengaruhi kebijakan Orde Lama yang anti musik Barat, dan Orde Baru yang bersikap sebaliknya.

Arkian, puncak musikalitas pop Indonesia ditandai dengan kehadiran album Guruh Gipsy pada 1977. Musikalitas fine-dining yang diprakarsai Guruh Soekarnoputra dan Geng Pegangsaan itu, kelak menjadi salah satu tonggak yang memberi warna baru bagi khazanah musik di Tanah Air hingga era kiwari.

"Album Guruh Gipsy ini berhasil membawa angin perubahan terhadap kualitas musik rekaman musik Indonesia. Termasuk saat para musisi di dalamnya menggabungkan pusat etno musik Bali sebagai fondasi utama pengkaryaan," katanya saat ditemui Hypeabis.id pada Kamis (18/4/2024).
 

Founder Matawaktu Oscar Motuloh berpose sambil memegang album fisik Massada, band asal Maluku yang berkarya di Belanda.

Founder Matawaktu Oscar Motuloh berpose sambil memegang album fisik Massada, band asal Maluku yang berkarya di Belanda. (Sumber  gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Selain memopulerkan kembali vinyl, pameran ini juga ingin meneroka lebih jauh mengenai tradisi sejarah perilisan album fisik di Indonesia. Oleh karena itu dalam pameran ini diagendakan juga diskusi dengan mengundang musisi hingga pekerja kreatif lain untuk membagikan pengalaman mereka dalam berkarya.

Adapun, pameran dari rilisan album fisik ini akan menghadirkan koleksi dari Awan Simatupang, Hari Pochang, Indra Ameng, Indra Malaon, dan Jay Subyakto. Selain itu, ada pula koleksi Oscar Motuloh, Ridho Hafiedz, Tony Prabowo, Zaindra Zainal, dan Zummar Muzammil yang dipacak untuk menyibak jalan dengan pelita lintas budaya audio Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, Record Store Day merupakan kultur musik yang dirayakan secara global dengan cara mengunjungi dan membeli rilisan album fisik musik pada pekan ketiga bulan April. Di Indonesia momentum peringatan RSD mulai dilakukan sejak 2012 hingga sekarang dengan berbagai perubahan format pameran.

Baca juga: 20 Toko Tempat Berburu Rilisan Fisik Eksklusif Record Store Day Indonesia 20 April 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Begini Kata Para Supermodel Top Dunia Soal Tren Looksmaxxing

BERIKUTNYA

Hypereport: Record Store Day Indonesia Luncurkan 43 Rilisan Album Fisik Eksklusif, Cek Daftarnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: