Ilustrasi Seorang wanita dalam perjalanan naik kereta. Sumber Foto : Wirestock on Freepik

9 Cara Mencegah & Mengatasi Mabuk di Perjalanan Selama Mudik dan Libur Lebaran

06 April 2024   |   22:33 WIB

Saat liburan, pelesiran, jalan-jalan atau apapun itu sebutannya menjadi sebuah momen yang selalu dinanti oleh banyak orang. Namun ternyata bagi sebagian orang, pesona liburan bisa menjadi momok yang menakutkan, terutama bagi yang memiliki riwayat mabuk perjalanan. Mereka sering merasa galau dan takut muntah saat di kendaraan.

Jangan sampai kekhawatiran mabuk perjalanan menjadi penghalang bagi kalian untuk menikmati momen liburan tahunan, seperti Lebaran. Menurut dr. Santi, dokter dari Medical Center Kompas Gramedia, dalam podcast Radio Sonora FM, gejala mabuk perjalanan bisa diatasi kok. Bahkan gejala yang muncul bisa semakin ringan dan menghilang pada beberapa orang karena otak akan beradaptasi dengan kondisi yang dihadapi. 

Baca juga: Mau Travelling dengan Toddler Tanpa Pusing? Yuk, Simak 6 Tips Berikut

Loh apa kaitannya dengan otak? Dalam video edukasi “Ini Kata Dokter" di Youtube itu dijelaskan bahwa mabuk perjalanan terjadi karena otak tidak mampu menerima dengan baik sinyal dari indera penglihatan yaitu mata (yang melihat objek lain yang bergerak saat di kendaraan), dan sistem vestibular atau keseimbangan yang pusatnya ada di dalam telinga (yang fungsinya merasakan gerakan tubuh).

Misalnya saat naik kapal, mata melihat ombak yang bergerak namun sistem keseimbangan di dalam telinga merasakan tubuh tidak berpindah (diam duduk di pinggir kapal) akibatnya otak kebingungan karena menerima sinyal yang berbeda.

BIsa pula saat naik bus dan duduk di kursi belakang, mata tidak bisa melihat dengan jelas objek bergerak lainnya tetapi sistem keseimbangan merasakan tubuh bergerak karena guncangan. Center for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa ketidaksinkronan tersebut akan menimbulkan gejala pusing, mual, dan muntah. 

Dr. Santi menjelaskan pula bahwa gejala mabuk perjalanan bersifat khas yaitu timbul secara bertahap, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Seringnya diawali dengan keluarnya keringat dingin, kepala pusing, perut mulai bergejolak, mual, dan berakhir dengan muntah.

Gejala tersebut bisa terjadi berulang, namun bila dibiasakan atau bila perjalanan cukup lama atau bahkan berhari-hari otak jadi beradaptasi sehingga gejala mabuk perjalanannya terasa semakin ringan hingga menghilang, ujarnya lagi. 

Lalu bagaimana caranya agar perjalanan liburan tetap asik tanpa drama mabuk perjalanan? Berikut tips dan trik untuk mencegah mabuk di perjalanan saat di kendaraan yang dibagikan dr. Santi.
  1. Duduk menghadap arah kendaraan, hindari duduk menyamping atau bahkan duduk menghadap belakang.
  2. Berhenti sejenak saat perjalanan darat. Bila muncul gejala mabuk perjalanan saat naik kendaraan roda empat, bisa berhenti sebentar atau buka kaca jendela kendaraan agar ada pertukaran udara segar.
  3. Siapkan kipas angin portabel. Bila gejala mabuk perjalanan muncul saat di pesawat, maka arahkan kipas angin portabel tersebut atau kipas yang ada di atas tempat duduk ke arah muka agar ada aliran udara.
  4. Makan sebelum berangkat. Sebelum melakukan perjalanan liburan, perut harus terisi. Namun juga tidak boleh terlalu kenyang. Hindari makan makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, atau terlalu berminyak sebelum dan selama perjalanan.
  5. Menghindari banyak menggerakan kepala. Sebisa mungkin, kepala hanya mengarah ke depan, memandang satu objek tidak bergerak yang letaknya jauh.
  6. Konsumsi permen jahe atau minuman jahe hangat.
  7. Menggunakan aroma-aroma yang membuat nyaman. Beberapa contoh aroma yang dapat digunakan, antara lain eucaliptus (minyak kayu putih), camomile, dan lavender.
  8. Tidurlah untuk meredakan gejala mabuk menjadi tidak terasa.
  9. Alihkan perhatian dengan aktivitas lain. Misalnya, mengobrol dengan penumpang lain.

Nah, itulah penyebab dan gejala mabuk perjalanan yang sering dialami kebanyakan orang. Bahkan tips dan triknya juga mudah sekali diterapkan. Tidak perlu galau lagi ya kalau ingin pergi liburan walau punya riwayat mabuk perjalanan.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Menangkap Peluang Bisnis Kuliner pada Momen Ramadan dan Lebaran

BERIKUTNYA

Serba-serbi Hari Kesehatan Sedunia 2024: Sejarah, Tema, hingga Tujuan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: