Kemdikbud Kembali Hadirkan Program Mudik Asyik Baca Buku, Cek Lokasinya
05 April 2024 |
07:30 WIB
Tingkat literasi di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir minat baca publik terus merosot tajam. Padahal, kemampuan baca, tulis, dan pemahaman terhadap satu masalah penting dikuasai masyarakat untuk membuka jendela ilmu pengetahuan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada 2023 sebanyak 278,69 juta jiwa. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah minat bacanya. Dilansir dari data UNESCO, hanya 0,001 persen masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Artinya dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang suka dan aktif membaca.
Baca juga: Baca di Tebet Bawa Konsep Perpustakaan yang Homey & Unik, Kutu Buku Wajib Mampir
Menyikapi hal tersebut, Kemdikbud kembali menghadirkan program literasi Mudik Asyik Baca Buku 2024. Sempat dilaksanakan pada 2019 tapi terhenti akibat pandemi Covid-19, program ini digalakkan lagi dengan menyasar masyarakat yang hendak pulang kampung. Yaitu dengan memanfaatkan terminal hingga stasiun di Jakarta.
Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak dalam saran tertulis mengatakan, dihelatnya lagi program ini terjadi usai pihaknya memperhatikan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun lalu. Salah satunya adalah masih banyak anak-anak Indonesia yang memiliki tingkat literasi rendah.
“Oleh karena itu, Badan Bahasa melanjutkan komitmen untuk memasyarakatkan literasi, salah satunya melalui strategi memberikan buku bacaan bermutu kepada pemudik, khususnya anak-anak usia sekolah untuk menemani mereka saat melakukan perjalanan mudik,” katanya.
Tahun ini Badan Bahasa juga menambahkan sasaran program Mudik Asyik Baca Buku di lima lokasi terpilih khususnya yang banyak digunakan masyarakat sebagai titik tolok untuk memulai mudik. Diharapkan dengan adanya program ini dapat membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.
Abdul menjelaskan, pihaknya memiliki alasan tersendiri untuk tidak memilih bandara dalam menghelat program ini. Sebab pengguna moda transportasi pesawat umumnya lebih mudah mendapatkan buku bacaan, lain halnya dengan pemudik yang memilih menggunakan moda transportasi darat dan laut, karena alasan finansial sehingga sulit mendapatkan akses buku bacaan bermutu.
Adapun, kegiatan Mudik Asyik Baca Buku 2024 dilaksanakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 2—4 April 2024 yang dapat diikuti oleh masyarakat dengan beberapa syarat khusus yang cukup mudah.
Sebelum memilih buku bacaan, pemudik diminta untuk memindai kode QR (scan QR) yang memuat informasi data jenis buku bacaan dan tujuan mudik. Dari sinilah nantinya dapat menjadi pangkalan data di Badan Bahasa untuk melakukan penelusuran persebaran buku bacaan yang telah dibagikan ke pemudik selama program berlangsung.
Selain meningkatkan literasi, tujuan program ini adalah memberikan buku yang mendidik dan bermanfaat untuk menemani anak saat perjalanan mudik. Di samping itu juga bentuk upaya untuk memperkenalkan buku-buku yang akan menjadi acuan dalam mendidik anak, dan meningkatkan minat baca anak sejak dini bagi masyarakat luas.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memasyarakatkan literasi, memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan buku bacaan bermutu secara gratis, dan merata. Terminal Pulo Gebang misalnya, akan membagikan kurang lebih 3.500 eksemplar buku setiap harinya. Ketersediaan jenis buku dan judul buku pun akan beragam," tuturnya.
Apresiasi atas program Mudik Asyik Baca Buku juga disampaikan oleh Ketua Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Wahyu Hidayat. Pihaknya pun turut senang dengan adanya stan tersebut karena dapat menanggulangi rasa bosan pemudik yang menunggu jadwal keberangkatan dengan membaca buku bacaan bermutu dan grati.
“Kami juga memberikan pengumuman melalui media informasi terminal secara berkala dan mendorong petugas di terminal untuk memberikan informasi kepada pengguna moda transportasi agar mengunjungi stan Mudik Asyik Baca Buku sepanjang 3 (tiga) hari pelaksanaan kegiatan ini,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada 2023 sebanyak 278,69 juta jiwa. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah minat bacanya. Dilansir dari data UNESCO, hanya 0,001 persen masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Artinya dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang suka dan aktif membaca.
Baca juga: Baca di Tebet Bawa Konsep Perpustakaan yang Homey & Unik, Kutu Buku Wajib Mampir
Menyikapi hal tersebut, Kemdikbud kembali menghadirkan program literasi Mudik Asyik Baca Buku 2024. Sempat dilaksanakan pada 2019 tapi terhenti akibat pandemi Covid-19, program ini digalakkan lagi dengan menyasar masyarakat yang hendak pulang kampung. Yaitu dengan memanfaatkan terminal hingga stasiun di Jakarta.
Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak dalam saran tertulis mengatakan, dihelatnya lagi program ini terjadi usai pihaknya memperhatikan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun lalu. Salah satunya adalah masih banyak anak-anak Indonesia yang memiliki tingkat literasi rendah.
“Oleh karena itu, Badan Bahasa melanjutkan komitmen untuk memasyarakatkan literasi, salah satunya melalui strategi memberikan buku bacaan bermutu kepada pemudik, khususnya anak-anak usia sekolah untuk menemani mereka saat melakukan perjalanan mudik,” katanya.
Suasana Program Mudik Asyik Baca Buku di Terminal Pulo Gebang (sumber gambar kemdikbud)
Tahun ini Badan Bahasa juga menambahkan sasaran program Mudik Asyik Baca Buku di lima lokasi terpilih khususnya yang banyak digunakan masyarakat sebagai titik tolok untuk memulai mudik. Diharapkan dengan adanya program ini dapat membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.
Abdul menjelaskan, pihaknya memiliki alasan tersendiri untuk tidak memilih bandara dalam menghelat program ini. Sebab pengguna moda transportasi pesawat umumnya lebih mudah mendapatkan buku bacaan, lain halnya dengan pemudik yang memilih menggunakan moda transportasi darat dan laut, karena alasan finansial sehingga sulit mendapatkan akses buku bacaan bermutu.
Adapun, kegiatan Mudik Asyik Baca Buku 2024 dilaksanakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 2—4 April 2024 yang dapat diikuti oleh masyarakat dengan beberapa syarat khusus yang cukup mudah.
Sebelum memilih buku bacaan, pemudik diminta untuk memindai kode QR (scan QR) yang memuat informasi data jenis buku bacaan dan tujuan mudik. Dari sinilah nantinya dapat menjadi pangkalan data di Badan Bahasa untuk melakukan penelusuran persebaran buku bacaan yang telah dibagikan ke pemudik selama program berlangsung.
Selain meningkatkan literasi, tujuan program ini adalah memberikan buku yang mendidik dan bermanfaat untuk menemani anak saat perjalanan mudik. Di samping itu juga bentuk upaya untuk memperkenalkan buku-buku yang akan menjadi acuan dalam mendidik anak, dan meningkatkan minat baca anak sejak dini bagi masyarakat luas.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memasyarakatkan literasi, memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan buku bacaan bermutu secara gratis, dan merata. Terminal Pulo Gebang misalnya, akan membagikan kurang lebih 3.500 eksemplar buku setiap harinya. Ketersediaan jenis buku dan judul buku pun akan beragam," tuturnya.
Apresiasi atas program Mudik Asyik Baca Buku juga disampaikan oleh Ketua Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Wahyu Hidayat. Pihaknya pun turut senang dengan adanya stan tersebut karena dapat menanggulangi rasa bosan pemudik yang menunggu jadwal keberangkatan dengan membaca buku bacaan bermutu dan grati.
“Kami juga memberikan pengumuman melalui media informasi terminal secara berkala dan mendorong petugas di terminal untuk memberikan informasi kepada pengguna moda transportasi agar mengunjungi stan Mudik Asyik Baca Buku sepanjang 3 (tiga) hari pelaksanaan kegiatan ini,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.