Serba-serbi Flu Singapura yang Merebak di Indonesia, dari Gejala Awal Hingga Cara Penularan
04 April 2024 |
10:00 WIB
Belakangan ini sejumlah anak dilaporkan mengalami demam yang diikuti dengan ruam pada kulit dan mulut. Penyakit yang umumnya dikenal dengan nama flu Singapura ini memang tengah merebak di Indonesia. Jumlah kasusnya terus mengalami penambahan.
Hal ini karena flu Singapura memiliki kesamaan dengan virus flu lainnya, yakni kemampuan untuk menular dengan cepat melalui berbagai cara. Salah satu yang cukup sering adalah kontak fisik dengan pengidap sebelumnya.
Baca juga: 5 Fakta Flu Singapura yang Bikin Cemas para Orang Tua
Flu Singapura belakangan memang lebih banyak mengenai anak-anak, terutama yang berusia kurang dari 10 tahun. Namun, sebenarnya orang dewasa juga dapat terinfeksi flu serupa.
Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan melaporkan per pekan ke-11 2024 kasus flu Singapura ini sudah tembus hingga 5.000 kasus. Masyarakat sebaiknya mulai mawas diri dan mewaspadai penyebaran flu Singapura.
Berikut adalah beberapa serba-serbi mengenai flu Singapura yang kini merebak di Indonesia berdasarkan laporan Kemenkes:
Flu Singapura yang memiliki nama lain penyakit tangan kaki mulut ini disebebkan olah virus dari genus Entorovirus. Spesies enterovirus yang sering kali jadi penyebab flu Singapura adalah coxsackievirus A16 dan enterovirus 71.
Namun, tak jarang spesies coxsackievirus A6 juga bisa pula jadi pemicu flu Singapura. Virus ini setelah masuk ke dalam tubuh akan mengalami fase inkubasi selama 3-6 hari. Setelah itu, barulah gejala-gejala prodormal akan muncul.
Gejala awal flu Singapura umumnya dimulai dari demam yang mencapai suhu 38°C - 39°C dan berlangsung selama 1-2 hari. Pengidap juga merasa tidak enak badan dan kadang-kadang disertai dengan nyeri perut, dan batuk.
Selain itu, pengidap juga akan merasakan nyeri di tenggorokan atau mulut sehingga membuat asupan makan dan minum jadi terganggu. Setelah terjadi gejala awal ini kemudian dapat muncul lepuh pada bibir yang menyerupai sariawan. Serta lepuh terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.
Namun, ada beberapa variasi gejala berbeda pada orang tertentu, misalnya lepuh pada kulit bisa berukuran besar, yaitu lebih dari 2 cm. Kendati demikian, sebaiknya masyarakat tidak melakukan tindakan sendiri dengan menusuk atau memecahkan bula, tetapi mengambil langkah memeriksakan anak ke dokter.
Umumnya, penyakit ini sebagian besar akan membaik pada hari ke 7-10 dan tidak meninggalkan bekas pada kulit. Namun, perlu diwaspadai juga flu Singapura juga bisa menimbulkan gejala yang berat, seperti radang pada otak (ensefalitis), radang pada selaput jantung (miokarditis), serta pembangkakan paru (edema pulmoner).
Hal ini membuat pasien terkadang juga harus dirawat intensif atau yang terparah mengakibatkan kematian. Sejumlah komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki juga bisa terjadi beberapa minggu setelah fase akut.
Kendati demikian, prevalensinya cukup jarang. Gejala yang berat ini umumnya disebabkan oleh infeksi enterovirus 71.
Virus flu Singapura dapat menyebar melalui sekret atau cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah dan dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya. Penyebaran ini mudah terjadi ketika terdapat kontak erat dengan penderita, baik melalalui berbicara, memeluk, mapun mencium.
Bahkan, penularan bisa terjadi hanya dari kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus, seperti memegang gagang pintu, permukaan meja, dan perabotan yang tercemar virus tersebut.
Penderita flu Singapura umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.
Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar. Mulailah dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Jika pengidap flu Singapura adalah anak, pastikan orang tua mencuci tangan sebelum dan setelah berkontak.
Hindarilah berbagi alat makan dan minum yang sama dengan pengidap. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam
Mulailah rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar. Terakhir, beristirahat di rumah jika sedang mengalami gejala flu Singapura sampai kondisi benar-benar pulih.
Baca juga: Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya
Editor: Dika Irawan
Hal ini karena flu Singapura memiliki kesamaan dengan virus flu lainnya, yakni kemampuan untuk menular dengan cepat melalui berbagai cara. Salah satu yang cukup sering adalah kontak fisik dengan pengidap sebelumnya.
Baca juga: 5 Fakta Flu Singapura yang Bikin Cemas para Orang Tua
Flu Singapura belakangan memang lebih banyak mengenai anak-anak, terutama yang berusia kurang dari 10 tahun. Namun, sebenarnya orang dewasa juga dapat terinfeksi flu serupa.
Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan melaporkan per pekan ke-11 2024 kasus flu Singapura ini sudah tembus hingga 5.000 kasus. Masyarakat sebaiknya mulai mawas diri dan mewaspadai penyebaran flu Singapura.
Berikut adalah beberapa serba-serbi mengenai flu Singapura yang kini merebak di Indonesia berdasarkan laporan Kemenkes:
1. Penyebab Virus
Flu Singapura yang memiliki nama lain penyakit tangan kaki mulut ini disebebkan olah virus dari genus Entorovirus. Spesies enterovirus yang sering kali jadi penyebab flu Singapura adalah coxsackievirus A16 dan enterovirus 71.Namun, tak jarang spesies coxsackievirus A6 juga bisa pula jadi pemicu flu Singapura. Virus ini setelah masuk ke dalam tubuh akan mengalami fase inkubasi selama 3-6 hari. Setelah itu, barulah gejala-gejala prodormal akan muncul.
2. Gejala Awal
Gejala awal flu Singapura umumnya dimulai dari demam yang mencapai suhu 38°C - 39°C dan berlangsung selama 1-2 hari. Pengidap juga merasa tidak enak badan dan kadang-kadang disertai dengan nyeri perut, dan batuk.Selain itu, pengidap juga akan merasakan nyeri di tenggorokan atau mulut sehingga membuat asupan makan dan minum jadi terganggu. Setelah terjadi gejala awal ini kemudian dapat muncul lepuh pada bibir yang menyerupai sariawan. Serta lepuh terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.
Namun, ada beberapa variasi gejala berbeda pada orang tertentu, misalnya lepuh pada kulit bisa berukuran besar, yaitu lebih dari 2 cm. Kendati demikian, sebaiknya masyarakat tidak melakukan tindakan sendiri dengan menusuk atau memecahkan bula, tetapi mengambil langkah memeriksakan anak ke dokter.
3. Bahaya Flu Singapura
Umumnya, penyakit ini sebagian besar akan membaik pada hari ke 7-10 dan tidak meninggalkan bekas pada kulit. Namun, perlu diwaspadai juga flu Singapura juga bisa menimbulkan gejala yang berat, seperti radang pada otak (ensefalitis), radang pada selaput jantung (miokarditis), serta pembangkakan paru (edema pulmoner).Hal ini membuat pasien terkadang juga harus dirawat intensif atau yang terparah mengakibatkan kematian. Sejumlah komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki juga bisa terjadi beberapa minggu setelah fase akut.
Kendati demikian, prevalensinya cukup jarang. Gejala yang berat ini umumnya disebabkan oleh infeksi enterovirus 71.
4. Cara Penularan
Virus flu Singapura dapat menyebar melalui sekret atau cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah dan dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya. Penyebaran ini mudah terjadi ketika terdapat kontak erat dengan penderita, baik melalalui berbicara, memeluk, mapun mencium.Bahkan, penularan bisa terjadi hanya dari kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus, seperti memegang gagang pintu, permukaan meja, dan perabotan yang tercemar virus tersebut.
Penderita flu Singapura umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.
5. Cara Mencegah Penularan
Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar. Mulailah dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Jika pengidap flu Singapura adalah anak, pastikan orang tua mencuci tangan sebelum dan setelah berkontak.Hindarilah berbagi alat makan dan minum yang sama dengan pengidap. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam
Mulailah rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar. Terakhir, beristirahat di rumah jika sedang mengalami gejala flu Singapura sampai kondisi benar-benar pulih.
Baca juga: Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.