Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya
25 May 2022 |
17:49 WIB
Flu Singapura tengah menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Dalam perkembangan terbaru, seorang dokter anak di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur, dr. Arifianto mengungkapkan bahwa hampir setiap hari menemui pasien rawat jalan yang mengarah pada penyakit tersebut.
Dokter yang akrab disapa Apin menyatakan bahwa penyakit ini sedang mewabah. Kendati demikian, dia mengatakan sejatinya flu Singapura lebih tepat disebut Hand, foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut.
Lantas apa itu HFMD? Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia HFMD adalah penyakit yang menyerang anak-anak dan disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
(Baca juga: Sebelum Anak Kembali ke Sekolah, Yuk Siapkan Fisik dan Mentalnya)
Dokter Apin menyebut gejala awal dari HFMD bisa berupa demam diikuti munculnya bintil atau lenting yang semakin banyak di sekitar mulut dan rongganya. Bintil juga timbul di telapak tangan, telapak kaki, siku, lutut, sampai sekitar kemaluan dan lipatan paha.
"Bintil dan lenting bisa menyebar sampai tujuh hari, lalu perlahan menghilang," ujar Apin di akun Twitter pribadinya, @dokterapin, Rabu (25/5/2022).
Pada anak yang sedang menderita HFMD pasti kesulitan untuk makan dan minum karena lesi yang muncul di rongga mulut. Namun Apin menyarankan agar anak tetap banyak minum untuk mencegah dehidrasi. "Boleh berikan es krim atau minuman dingin agar lebih nyaman," sarannya.
Bagi yang mengalami demam atau nyeri sendi, kata Apin bisa diberikan parasetamol. Namun yang pasti, anak wajib diisolasi 10-14 haru untuk mencegah penularan lebih luas. Penyebaran bisa terjadi apabila terjadi kontak dekat dengna media air liur, cairan dari bintil, kotoran, dan droplet.
"Sampai saat ini belum ada vaksinnya. Meskipun kadang tampak menyeramkan, jangan panik, banyak baca, sabar, dan semoga lekas sembuh," tutur Apin.
Ya, memang tidak ada pengobatan khusus HFMD. Pengobatan bersifat untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkan saja.
Mengutip Healthline, memang disarankan anak yang mengalami HFMD sebaiknya minum-minuman dingin. Batasi juga konsumsi buah jeruk, soda, dan makanan pedas juga asin.
Walaupun tidak berbahaya, HFMD bisa menimbulkan komplikasi meskipun jarang. Komplikasi tersebut seperti dehidrasi, kuku jari tangan atau kaki rontok, meningitis virus, radang otak, kelumpuhan, miokarditis.
Editor: Nirmala Aninda
Dokter yang akrab disapa Apin menyatakan bahwa penyakit ini sedang mewabah. Kendati demikian, dia mengatakan sejatinya flu Singapura lebih tepat disebut Hand, foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut.
Lantas apa itu HFMD? Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia HFMD adalah penyakit yang menyerang anak-anak dan disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
(Baca juga: Sebelum Anak Kembali ke Sekolah, Yuk Siapkan Fisik dan Mentalnya)
Dokter Apin menyebut gejala awal dari HFMD bisa berupa demam diikuti munculnya bintil atau lenting yang semakin banyak di sekitar mulut dan rongganya. Bintil juga timbul di telapak tangan, telapak kaki, siku, lutut, sampai sekitar kemaluan dan lipatan paha.
Hampir tiap hari dapat kasus ini di rawat jalan. Nge-share di IG dan FB ternyata memang lagi wabah. Penyakit tangan-kaki-mulut alias HFMD pada anak, yang sering disebut flu Singapur (penamaan yg ada alasan historis, tapi TIDAK tepat, karena BUKAN flu virusnya). Apa itu? -a thread pic.twitter.com/RKZ2QKMqe9
— dr. Arifianto, Sp.A(K) (@dokterapin) May 22, 2022
"Bintil dan lenting bisa menyebar sampai tujuh hari, lalu perlahan menghilang," ujar Apin di akun Twitter pribadinya, @dokterapin, Rabu (25/5/2022).
Pada anak yang sedang menderita HFMD pasti kesulitan untuk makan dan minum karena lesi yang muncul di rongga mulut. Namun Apin menyarankan agar anak tetap banyak minum untuk mencegah dehidrasi. "Boleh berikan es krim atau minuman dingin agar lebih nyaman," sarannya.
Bagi yang mengalami demam atau nyeri sendi, kata Apin bisa diberikan parasetamol. Namun yang pasti, anak wajib diisolasi 10-14 haru untuk mencegah penularan lebih luas. Penyebaran bisa terjadi apabila terjadi kontak dekat dengna media air liur, cairan dari bintil, kotoran, dan droplet.
"Sampai saat ini belum ada vaksinnya. Meskipun kadang tampak menyeramkan, jangan panik, banyak baca, sabar, dan semoga lekas sembuh," tutur Apin.
Ya, memang tidak ada pengobatan khusus HFMD. Pengobatan bersifat untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkan saja.
Mengutip Healthline, memang disarankan anak yang mengalami HFMD sebaiknya minum-minuman dingin. Batasi juga konsumsi buah jeruk, soda, dan makanan pedas juga asin.
Walaupun tidak berbahaya, HFMD bisa menimbulkan komplikasi meskipun jarang. Komplikasi tersebut seperti dehidrasi, kuku jari tangan atau kaki rontok, meningitis virus, radang otak, kelumpuhan, miokarditis.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.