Sutradara film Siksa Kubur, Joko Anwar, memberikan paparan saat konferensi pers film SIKSA KUBUR di Jakarta, Rabu (3/4/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Abdurachman)

Totalitas Joko Anwar Bangun Dunia Horor Siksa Kubur, Cari Set Lokasi Butuh Waktu 1 Tahun

03 April 2024   |   20:12 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Tidak mudah bagi sutradara Joko Anwar untuk menemukan lokasi-lokasi syuting film horor terbarunya bertajuk Siksa Kubur. Set lokasi bagi Joko adalah bagian dari elemen penting sebuah film, yang punya peran membangun dunia cerita yang sedang dibangunnya.

Untuk mencari lokasi-lokasi khusus di film barunya ini, Joko mengaku menghabiskan waktu satu tahun lamanya. Pencarian panjang itu dilakukan untuk memastikan lokasi syuting benar-benar masuk ke dalam skenario dan tidak hanya sebagai latar cerita.

Baca juga: Joko Anwar Ungkap Siksa Kubur Akan Jadi Film Interaktif, Penonton Harus Ikuti Instruksi

Salah satu yang cukup sulit ditemukan adalah set terowongan gelap yang mirip seperti gua. Joko sempat membagikan gambaran lokasi tersebut dalam sebuah still photo film Siksa Kubur yang menunjukkan intensi mencekam sekaligus misterius.
 

Still Photo Film Siksa Kubur (Sumber gambar: Come and See Pictures)

Still Photo Film Siksa Kubur (Sumber gambar: Come and See Pictures)


Foto tersebut memotret dua orang manusia sedang memandangi terowongan gelap di depannya. Di langit-langit terowongan tersebut, terdapat rambut akar pohon menjuntai dengan dinding-dindingnya yang tampak berdebu dan tak terawat. 

Joko mengatakan kalau terowongan tersebut adalah gua peninggan zaman Belanda yang sudah tidak berfungsi lagi. Gua itu berada di daerah Pangandaran.

“Lokasi syuting itu luar biasa. Carinya setahun baru dapat. Akhirnya kita menemukan sebuah gua yang sudah tidak fungsional selama puluhan tahun. Dibikin oleh Belanda, namanya Gua Juliana Bengkok,” ungkap Joko Anwar.

Sutradara film Kala ini mengatakan gua tersebut dirasa sangat ideal untuk mendukung ide cerita yang sedang ditawarkannya di film ini. gua itu unik karena konstruksinya yang membelok di tengah, ciri khas yang membuatnya juga dikenal dengan nama gua bengkok.

Selain itu, gua ini juga dipenuhi dengan kelelawar ketika pertama kali timnya masuk. Untuk menuju ke sana, dirinya harus berjalan di sebuah jalanan yang tergenang bak air rawa.

Hal ini membuat tim produksi perlu menimbun dataran terlebih dahulu agar bisa digunakan untuk aktivitas syuting. Menurutnya, kengerian yang dirasakan sama persis seperti apa yang tergambarkan di still photo yang dibagikan, dan secara keseluruhan bisa dinikmati di filmnya nanti.

Joko mengatakan secara umum filmnya kali ini mengambil tiga wilayah untuk lokasi syuting. Ketiga wilayah itu tersebar di Jakarta, Pangandaran, hingga Banjar.

"Kita merasa bahwa lokasi itu harus punya karakter tersendiri. Jadi ketika kita bikin film, lokasi juga menjadi karakter," terangnya.

Film Siksa Kubur bakal beredar di bioskop mulai 11 April 2024. Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini akan mengikuti kisah Sita (Faradina Mufti). Setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya dengan agama.

Sejak saat itu, tujuan hidup sita hanya satu. Dia hanya ingin mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidaklah nyata.

Namun, tindakan Sita tentunya memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film horor ini dijanjikan akan menghadirkan cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan mengangkat tema agama sebagai latar cerita.

Tidak sekadar mengandalkan visual mencekam, tapi sekaligus membawa gagasan yang menusuk ke hati penontonnya. Selain itu, film ini juga akan hadir dengan konsep film interaktif.

Film interaktif adalah jenis film yang memberikan pengalaman menonton berbeda. Dalam format ini, penonton dapat terlibat bahkan mengontrol alur cerita dari sebuah film. Sementara dalam penggunaan yang lebih ekstrem, sebuah film bahkan bisa memiliki ending yang berbeda-beda bergantung pada reaksi atau respons dari penontonnya.

Menurut Joko Anwar, bagian akhir film ini akan ditentukan oleh masing-masing penonton. Nantinya, penonton akan diminta melakukan sesuatu sehingga menghidupkan format interaktif tersebut.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

9 Tradisi Unik Ramadan di Dunia, dari Festival Mirip Halloween Hingga Berburu Gelang

BERIKUTNYA

RIIZE Umumkan Jadwal Comeback, Bakal Rilis Debut Album RIIZING Juni 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: