Minat Terhadap Teknologi FWA 5G Tinggi, Ternyata Ini Sebabnya
03 April 2024 |
22:00 WIB
Laporan terbaru dari Ericsson ConsumerLab bertajuk Capturing the 5G FWA opportunity – A household view menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap fixed wireless access (FWA) 5G cukup tinggi. Teknologi ini dapat menjadi solusi bagi negara kepulauan ini dalam menyediakan jaringan internet.
Fixed wireless access atau akses nirkabel tetap adalah teknologi yang memanfaatkan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dengan kecepatan tinggi serta menawarkan transfer data dari dan ke perangkat konsumen. Dengan begitu, konsumen/ perangkat yang tersambung dapat mengakses layanan data.
Teknologi ini memiliki sejumlah kelebihan, seperti ketiadaan kabel dalam menyebarkan layanan data sehingga lebih praktis. Namun, FWA juga mempunyai beberapa kekurangan. Salah satunya adalah sinyal yang dapat terganggu akibat bangunan, pohon, dan sebagainya.
Baca juga: Duh, Smartphone 5G Sudah Banyak Tapi Jaringannya Masih Terbatas
Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia, mengungkapkan bahwa yang dilakukan oleh perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hampir 3 dari setiap 5 rumah tangga Indonesia yang menyatakan ketertarikannya terhadap teknologi FWA. Mayoritas responden bahkan bersedia meningkatkan biaya bulanan lebih dari 10 persen untuk menikmati layanan FWA 5G.
Studi ini juga memperlihatkan, rumah tangga menyatakan rasa puas saat menggunakan FWA 5G dengan pengalaman layanan (termasuk waktu pengiriman, ketentuan kontrak, kualitas peralatan, dan level biaya) yang lebih baik dibandingkan dengan pelanggan fiber optik.
Sementara itu, terkait kinerja jaringan (seperti kecepatan, jangkauan dalam ruangan, keamanan, dan kapasitas), tingkat kepuasan pengguna FWA 5G setara dengan pengguna fiber optik.
Data juga menunjukkan, FWA lebih unggul dari solusi internet dengan kabel dalam hal fleksibilitas, penyesuaian, dan kemudahan instalasi. Dengan begitu, temuan ini menggarisbawahi potensi permintaan FWA untuk memenuhi kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Hal ini sangat diperlukan terutama di daerah perdesaan dan wilayah kepulauan, di mana solusi kabel tradisional mungkin tidak dapat dilakukan. FWA menawarkan kemudahan dengan kemampuan nirkabel dan investasi awal yang minimum. Situasi ini cocok untuk mengatasi masalah aksesibilitas dan memperluas cakupan ke daerah yang belum terlayani akses internet.
“Kami percaya teknologi ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan koneksi internet ke wilayah terpencil dan pedesaan,” katanya.
Selain pemahaman tentang kondisi 4G dan 5G FWA dari perspektif rumah tangga, laporan ini juga mengungkapkan poin data tentang preferensi dalam memilih FWA dan hambatan yang menghalangi rumah tangga untuk memilih jenis konektivitas ini.
Laporan mengidentifikasi 6 segmen rumah tangga yang berbeda, dengan masing-masing memiliki tingkat minat dan kebutuhan yang beragam terhadap FWA. Segmen itu adalah pemburu harga, pencari paket bundling, peminat kapasitas tinggi, peminat konektivitas tinggi, pencari kemudahan, dan pengguna aktif seluler.
Sementara itu, John Yazlle, Head of Fixed Wireless Access, Ericsson Networks, mengatakan bahwa teknologi FWA menjadi yang terbesar dalam penggunaan jaringan 5G setelah mobile broadband, dengan koneksi di dunia yang diperkirakan tumbuh hampir 3 kali lipat menjadi 330 juta pada akhir 2029.
Pertumbuhan itu membuat pendapatan tahunan penyedia layanan mencapai US$75 miliar. Hasil studi ini juga memvalidasi preferensi rumah tangga untuk broadband berkecepatan tinggi dan kemudahan yang mendukung adopsi FWA 5G.
“Adanya teknologi dan jaringan 5G merupakan momen yang tepat untuk menangkap peluang besar dan menjangkau lebih dari satu miliar rumah tangga dan perusahaan yang belum terlayani secara global," ujarnya.
Baca juga: Banyak Manfaat, Riset Ungkap Sektor Bisnis Siap Terapkan 5G
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Fixed wireless access atau akses nirkabel tetap adalah teknologi yang memanfaatkan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dengan kecepatan tinggi serta menawarkan transfer data dari dan ke perangkat konsumen. Dengan begitu, konsumen/ perangkat yang tersambung dapat mengakses layanan data.
Teknologi ini memiliki sejumlah kelebihan, seperti ketiadaan kabel dalam menyebarkan layanan data sehingga lebih praktis. Namun, FWA juga mempunyai beberapa kekurangan. Salah satunya adalah sinyal yang dapat terganggu akibat bangunan, pohon, dan sebagainya.
Baca juga: Duh, Smartphone 5G Sudah Banyak Tapi Jaringannya Masih Terbatas
Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia, mengungkapkan bahwa yang dilakukan oleh perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hampir 3 dari setiap 5 rumah tangga Indonesia yang menyatakan ketertarikannya terhadap teknologi FWA. Mayoritas responden bahkan bersedia meningkatkan biaya bulanan lebih dari 10 persen untuk menikmati layanan FWA 5G.
Studi ini juga memperlihatkan, rumah tangga menyatakan rasa puas saat menggunakan FWA 5G dengan pengalaman layanan (termasuk waktu pengiriman, ketentuan kontrak, kualitas peralatan, dan level biaya) yang lebih baik dibandingkan dengan pelanggan fiber optik.
Sementara itu, terkait kinerja jaringan (seperti kecepatan, jangkauan dalam ruangan, keamanan, dan kapasitas), tingkat kepuasan pengguna FWA 5G setara dengan pengguna fiber optik.
Data juga menunjukkan, FWA lebih unggul dari solusi internet dengan kabel dalam hal fleksibilitas, penyesuaian, dan kemudahan instalasi. Dengan begitu, temuan ini menggarisbawahi potensi permintaan FWA untuk memenuhi kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Hal ini sangat diperlukan terutama di daerah perdesaan dan wilayah kepulauan, di mana solusi kabel tradisional mungkin tidak dapat dilakukan. FWA menawarkan kemudahan dengan kemampuan nirkabel dan investasi awal yang minimum. Situasi ini cocok untuk mengatasi masalah aksesibilitas dan memperluas cakupan ke daerah yang belum terlayani akses internet.
“Kami percaya teknologi ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan koneksi internet ke wilayah terpencil dan pedesaan,” katanya.
Ilustrasi FWA 5G (Sumber gambar: Ericsson)
Laporan mengidentifikasi 6 segmen rumah tangga yang berbeda, dengan masing-masing memiliki tingkat minat dan kebutuhan yang beragam terhadap FWA. Segmen itu adalah pemburu harga, pencari paket bundling, peminat kapasitas tinggi, peminat konektivitas tinggi, pencari kemudahan, dan pengguna aktif seluler.
Sementara itu, John Yazlle, Head of Fixed Wireless Access, Ericsson Networks, mengatakan bahwa teknologi FWA menjadi yang terbesar dalam penggunaan jaringan 5G setelah mobile broadband, dengan koneksi di dunia yang diperkirakan tumbuh hampir 3 kali lipat menjadi 330 juta pada akhir 2029.
Pertumbuhan itu membuat pendapatan tahunan penyedia layanan mencapai US$75 miliar. Hasil studi ini juga memvalidasi preferensi rumah tangga untuk broadband berkecepatan tinggi dan kemudahan yang mendukung adopsi FWA 5G.
“Adanya teknologi dan jaringan 5G merupakan momen yang tepat untuk menangkap peluang besar dan menjangkau lebih dari satu miliar rumah tangga dan perusahaan yang belum terlayani secara global," ujarnya.
Baca juga: Banyak Manfaat, Riset Ungkap Sektor Bisnis Siap Terapkan 5G
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.