Ilustrasi gerhana (Sumber gambar: Unsplash/ Justin Dickey)

Fakta Gerhana Matahari Total 8 April 2024: Durasi Lebih Lama hingga Isu Bumi Gelap

01 April 2024   |   06:33 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Pada 8 April 2024 nanti, sebagian penduduk bumi akan melihat salah satu fenomena alam yang cukup langka, yakni gerhana matahari total. Dimulai dari Samudera Pasifik, gerhana matahari total ini akan melintasi beberapa wilayah lain di benua Amerika.

Gerhana matahari total adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika piringan matahari tertutup seluruhnya oleh piringan bulan. Saat itu, piringan bulan akan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari matahari.

Selama gerhana berlangsung, langit akan berubah menjadi gelap. Sebab, bulan akan melemparkan bayangan umbranya ke permukaan bumi sehingga menutupi sebagian planet dalam durasi tertentu.

Sebelum peristiwa langka ini terjadi, yuk simak terlebih dahulu beberapa fakta menarik tentang gerhana matahari total yang bakal terjadi 8 April 2024 nanti berdasarkan laporan NASA dan BRIN.


1. Jalur Gerhana Lebih Luas

Jalur gerhana matahari total kali ini diprediksi akan lebih luas dari yang terjadi sebelumnya. NASA melaporkan pada 2017, lebar jalurnya berkisar antara 62 hingga 71 mil. Pada tahun ini, jalur gerhana akan memiliki lebar antara 108 dan 122 mil

Gerhana Matahari Total tahun ini dapat bisa dinikmati terutama di Amerika Utara, yakni melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan juga Kanada. Kota-kota yang dilintasinya adalah Texas, Arkansas, Missouri, Illinois, Indiana, Kentucky, Ohio, Pennsylvania, New York, New Hampshire, dan Maine.
 

Jalur gerhana (Sumber gambar: NASA)

Jalur gerhana (Sumber gambar: Studio Visualisasi Ilmiah NASA)


2. Waktu Lebih Lama

Tak hanya jalurnya yang lebih luas, total durasi gerhana pun diprediksi akan terjadi lebih lama. Menurut NASA, gerhana matahari total kali ini akan berlangsung hingga 4 menit 28 detik di area sekitar barat laut Torreon, Meksiko.

Saat gerhana memasuki Texas, totalitasnya bertambah menjadi 4 menit 26 detik. Durasi lebih dari  menit ini akan terjadi hingga ke utara sampai Indiana. Namun, saat gerhana keluar dari AS dan memasuki Kanada, durasinya turun hingga di sekitar 3 menit.


3. Aktivitas Matahari Meningkat

NASA melaporkan kalau setiap 11 tahun atau lebih, medan magnet matahari selalu berubah. Hal ini menyebabkan siklus peningkatan atau penurunan aktivitas matahari. Gerhana kali ini pun diprediksi memengaruhi hal tersebut.

Selama periode solar minimum, terjadi lebih sedikit letusan raksasa dari Matahari, seperti jilatan api matahari dan lontaran massa koronal. Namun saat solar maksimum, Matahari menjadi lebih aktif.

Pada 2017, Matahari mendekati titik minimum matahari. Matahari lebih simetris secara magnetis selama periode minimum matahari, sehingga menyebabkan penampakannya lebih sederhana. Pada gerhana 2024, Matahari akan berada pada atau mendekati titik maksimumnya, yakni ketika medan magnetnya lebih mirip bola rambut yang kusut.

Jika waktunya tepat, bahkan kali ini ada peluang untuk melihat lontaran massa koronal atau letusan besar material matahari yang terjadi selama gerhana.
 

4. Penelitian Ilmiah Diperluas

Selama gerhana matahari total ini, NASA diketahui mendanai beberapa inisiatif penelitian. Proyek ini dipimpin oleh para peneliti dari berbagai institusi akademis. Tujuannya adalah mempelajari matahari dan pengaruhnya terhadap bumi dari berbagai instumen.

Salah satu yang cukup jadi sorotan ialah kerja dua pesawat ruang angkasa yang sudah sejak 2017 diluncurkan. Ini tentu akan jadi perbandingan yang menarik, yakni penelitian yang dilakukan di bumi dan di atas langit.
 

(Sumber gambar: NASA)

(Sumber gambar: NASA/Tentara WSMR)


5. Tidak Bisa Dilihat di Indonesia

Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana memastikan fenomena ini tak bisa dinikmati di Indonesia. BRIN memaparkan jalur Gerhana Matahari Total akan dimulai di Samudra Pasifik dan melintasi wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Arktik.

Kendati demikian, bukan berarti masyarakat Indonesia tidak bisa menikmati gerhana ini. Menurut mereka, peristiwa ini justri bisa jadi pertimbangan menarik untuk merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana ke negara yang tahun ini dilewati gerhana

Saat ini, Amerika Serikat telah mencatat lonjakan kunjungan saat 8 April. Melansir Space, Kota-kota seperti Cleveland, San Antonio dan Little Rock, Arkansas, memiliki jumlah pengunjung yang lebih tinggi dari biasanya karena berada di jalur totalitas Gerhana Matahari.


6. Bumi akan Gelap 3 Hari adalah Hoaks

Ada sebuah narasi yang viral yang menyebut gerhana matahari total akan membuat bumi gelap selama 72 jam atau sekitar tiga hari lamanya. Hal ini terjadi konon karena fenomena ‘sabuk foton’.

Namun, narasi tersebut adalah hoaks. Selama gerhana berlangsung, langit akan berubah menjadi gelap. Akan tetapi, durasinya tidak akan selama 72 jam. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Menilik Cuan Bisnis Hampers Menjelang Lebaran

BERIKUTNYA

Menilik Sejarah dan Lelucon Paling Ikonik saat April Mop

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: