Identik Jadi Olahraga Anak Pantai, Cek Kiat Jitu Berlatih Selancar Menurut Ahli
26 March 2024 |
08:00 WIB
Tren olahraga air seperti berenang, diving, hingga snorkeling mulai populer dewasa ini di kalangan anak muda. Namun, selain olahraga konvensional itu, ada juga aktivitas fisik dalam air yang mulai dilirik masyarakat, salah satunya surfing atau selancar.
Sesuai namanya, selancar merupakan olahraga yang bertumpu pada sebilah papan untuk mengarungi arus ombak di tepi pantai. Awalnya, olahraga ini merupakan tradisi masyarakat Hawaii yang kelak dipopulerkan oleh Duke Kahanamoku pada dekade 1900-an hingga menyebar ke seluruh dunia.
Baca juga: 7 Lokasi Surfing Terbaik di Indonesia yang Ombaknya Bisa Pacu Adrenalin
Dalam praktiknya, peselancar akan berbaring tengkurap sambil memegang kendali di bagian depan papan sambil mengayuh dengan tangan. Arkian, praktisi akan melakukan gerakan popping up atau berdiri meloncat di atas papan saat ombak datang dengan posisi tubuh seimbang agar tidak terjatuh.
Aji Amirudin (29) adalah salah satu orang yang belakangan menggeluti olahraga selancar. Dia mengungkap selancar memang menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan saat luang setelah dia memutuskan hijrah ke Bali pada dekade 2020-an.
"Awal-awal aku ke Pulau Dewata memang sempat menggeluti surfing. Sebab dari sana aku bisa kenal banyak orang sekaligus menambah relasi yang tak hanya dari orang lokal saja, tapi juga dari luar negeri," katanya.
Terpisah, pelatih selancar Agus Salip Setiawan (32) mengatakan, meski masuk jenis olahraga ekstrim, riverboarding bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk anak-anak dan remaja. Kendati begitu, mereka harus tetap mengedepankan protokol keselamatan dan tetap berkomunikasi dengan peselancar lain.
Agus menjelaskan, sebelum memulai olahraga ini pegiat juga harus menjalani beberapa tahap, mulai dari pemanasan, orientasi pantai, dan teknik penguasaan papan selancar. Selain itu, standar perlengkapan selancar seperti rash guard (pakaian khusus selancar), boardshort (celana pendek), leash (tali di kaki) hingga tabir surya juga perlu dipakai.
"Sebelum turun ke pantai harus ada orientasi dan protokol keamanan. Etika bermain selancar seperti berbagi gelombang dan tidak mengambil gelombang peselancar lain juga perlu dihormati,"katanya.
Lebih dari satu dekade menggeluti kegiatan yang akrab dengan sebutan 'anak pantai' ini Agus mengungkap banyak manfaat bagi dirinya. Mulai dari melatih fokus, keseimbangan, kekuatan kaki, orientasi keadaan, hingga mengasah mental untuk berani menghadapi tantangan di depan mata.
Menurut Agus, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari olahraga ini, pastikan tubuh bagian pundak ke bawah bergerak ritmis agar mudah bermanuver. Begitu juga dengan mata dan otak untuk fokus melihat arus ombak yang ada di depan mata sehingga bisa lebih leluasa untuk bergerak.
Lelaki asal Bogor yang kini bermukim di Bali itu menjelaskan, ada dua kategori fokus utama yang bisa dijalani , yakni kelas kejuaraan dan rekreasional. Bagi pehobi, mereka dapat menjalani latihan cukup satu kali dalam sehari dengan durasi 2 jam. Sedangkan bagi para atlet, biasanya mereka berlatih selama 4-6 jam dalam sekali latihan.
Dari segi teknik, setidaknya terdapat empat teknik dasar yang harus dipelajari. Pertama adalah paddling, atau gerakan mengayuh dengan menggunakan tangan untuk mendapatkan momentum dan bergerak menuju ombak. Teknik paddling yang efisien akan membantu peselancar untuk menangkap gelombang dengan lebih baik dan menghindari terjebak di belakang ombak.
Kedua, take-off atau kondisi saat peselancar bergerak dari posisi berbaring atau duduk di papan selancar ke posisi berdiri saat ombak mulai mengangkat. Pengambilan langkah yang sangkil dan mangkus penting dilakukan untuk menghindari terjatuh dan tetap mempertahankan keseimbangan saat berdiri.
Ketiga, standing up, atau posisi peselancar harus berdiri di atas papan selancar dengan keseimbangan yang baik. Salah satunya dengan menjaga posisi tubuh yang rendah, memperhatikan titik berat, dan menggunakan lengan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar mudah dalam mengendarai ombak.
"Terakhir adalah memilih jalur ombak. Jadi apa yang harus kita lakukan saat ombak datang lalu bermanuver di atasnya. Bagi pemula, empat teknik dasar itu harus dikuasai terlebih dulu sebelum ke tingkat selanjutnya," katanya.
Adapun dari segi biaya, hobi selancar juga termasuk jenis olahraga yang tidak begitu berat di kantong. Semua peralatan termasuk alat pendukung bisa didapat dengan total harga kisaran Rp2,5 juta hingga Rp3 jutaan tergantung jenis dan jenama yang dipilih.
Sementara itu, untuk biaya latihan di tempatnya melatih di Pantai Batu Bolong, Bali, Agus mematok harga Rp350.000 per satu kali sesi latihan. Dengan tarif tersebut para praktisi sudah mendapat pinjaman papan selancar, rashguard, dan toilet yang bisa digunakan untuk berganti pakaian dan mandi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sesuai namanya, selancar merupakan olahraga yang bertumpu pada sebilah papan untuk mengarungi arus ombak di tepi pantai. Awalnya, olahraga ini merupakan tradisi masyarakat Hawaii yang kelak dipopulerkan oleh Duke Kahanamoku pada dekade 1900-an hingga menyebar ke seluruh dunia.
Baca juga: 7 Lokasi Surfing Terbaik di Indonesia yang Ombaknya Bisa Pacu Adrenalin
Dalam praktiknya, peselancar akan berbaring tengkurap sambil memegang kendali di bagian depan papan sambil mengayuh dengan tangan. Arkian, praktisi akan melakukan gerakan popping up atau berdiri meloncat di atas papan saat ombak datang dengan posisi tubuh seimbang agar tidak terjatuh.
Aji Amirudin (29) adalah salah satu orang yang belakangan menggeluti olahraga selancar. Dia mengungkap selancar memang menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan saat luang setelah dia memutuskan hijrah ke Bali pada dekade 2020-an.
"Awal-awal aku ke Pulau Dewata memang sempat menggeluti surfing. Sebab dari sana aku bisa kenal banyak orang sekaligus menambah relasi yang tak hanya dari orang lokal saja, tapi juga dari luar negeri," katanya.
Ilustrasi olahraga surfing (sumber gambar Unsplsh/Austin Neill)
Terpisah, pelatih selancar Agus Salip Setiawan (32) mengatakan, meski masuk jenis olahraga ekstrim, riverboarding bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk anak-anak dan remaja. Kendati begitu, mereka harus tetap mengedepankan protokol keselamatan dan tetap berkomunikasi dengan peselancar lain.
Agus menjelaskan, sebelum memulai olahraga ini pegiat juga harus menjalani beberapa tahap, mulai dari pemanasan, orientasi pantai, dan teknik penguasaan papan selancar. Selain itu, standar perlengkapan selancar seperti rash guard (pakaian khusus selancar), boardshort (celana pendek), leash (tali di kaki) hingga tabir surya juga perlu dipakai.
"Sebelum turun ke pantai harus ada orientasi dan protokol keamanan. Etika bermain selancar seperti berbagi gelombang dan tidak mengambil gelombang peselancar lain juga perlu dihormati,"katanya.
Lebih dari satu dekade menggeluti kegiatan yang akrab dengan sebutan 'anak pantai' ini Agus mengungkap banyak manfaat bagi dirinya. Mulai dari melatih fokus, keseimbangan, kekuatan kaki, orientasi keadaan, hingga mengasah mental untuk berani menghadapi tantangan di depan mata.
Menurut Agus, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari olahraga ini, pastikan tubuh bagian pundak ke bawah bergerak ritmis agar mudah bermanuver. Begitu juga dengan mata dan otak untuk fokus melihat arus ombak yang ada di depan mata sehingga bisa lebih leluasa untuk bergerak.
Lelaki asal Bogor yang kini bermukim di Bali itu menjelaskan, ada dua kategori fokus utama yang bisa dijalani , yakni kelas kejuaraan dan rekreasional. Bagi pehobi, mereka dapat menjalani latihan cukup satu kali dalam sehari dengan durasi 2 jam. Sedangkan bagi para atlet, biasanya mereka berlatih selama 4-6 jam dalam sekali latihan.
Teknik Dasar
Dari segi teknik, setidaknya terdapat empat teknik dasar yang harus dipelajari. Pertama adalah paddling, atau gerakan mengayuh dengan menggunakan tangan untuk mendapatkan momentum dan bergerak menuju ombak. Teknik paddling yang efisien akan membantu peselancar untuk menangkap gelombang dengan lebih baik dan menghindari terjebak di belakang ombak.Kedua, take-off atau kondisi saat peselancar bergerak dari posisi berbaring atau duduk di papan selancar ke posisi berdiri saat ombak mulai mengangkat. Pengambilan langkah yang sangkil dan mangkus penting dilakukan untuk menghindari terjatuh dan tetap mempertahankan keseimbangan saat berdiri.
Ketiga, standing up, atau posisi peselancar harus berdiri di atas papan selancar dengan keseimbangan yang baik. Salah satunya dengan menjaga posisi tubuh yang rendah, memperhatikan titik berat, dan menggunakan lengan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar mudah dalam mengendarai ombak.
"Terakhir adalah memilih jalur ombak. Jadi apa yang harus kita lakukan saat ombak datang lalu bermanuver di atasnya. Bagi pemula, empat teknik dasar itu harus dikuasai terlebih dulu sebelum ke tingkat selanjutnya," katanya.
Adapun dari segi biaya, hobi selancar juga termasuk jenis olahraga yang tidak begitu berat di kantong. Semua peralatan termasuk alat pendukung bisa didapat dengan total harga kisaran Rp2,5 juta hingga Rp3 jutaan tergantung jenis dan jenama yang dipilih.
Sementara itu, untuk biaya latihan di tempatnya melatih di Pantai Batu Bolong, Bali, Agus mematok harga Rp350.000 per satu kali sesi latihan. Dengan tarif tersebut para praktisi sudah mendapat pinjaman papan selancar, rashguard, dan toilet yang bisa digunakan untuk berganti pakaian dan mandi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.