Cerita Verdi Solaiman Garap Film Ronggeng Kematian, Angkat Novel Horor ke Layar Lebar
13 March 2024 |
14:53 WIB
Setelah malang melintang di dunia keaktoran, Verdi Solaiman belakangan mulai aktif terlibat di belakang layar. Film bergenre horor berjudul Ronggeng Kematian yang direncanakan tayang 28 Maret 2024 bakal menjadi produksi ketiganya sebagai sutradara.
Verdi memulai debut sutradara dengan merilis series bertajuk Code Helix (2022). Tak lama setelah itu, dia menyutradarai film panjang pertamanya berjudul Cinta dari Timor, baru setelahnya Ronggeng Kematian. Saat ini, Code Helix bisa ditonton di Video, tetapi Cinta dari Timor belum rilis jadwal tayangnya.
Baca juga: MD Entertainment Rilis Trailer Film Ronggeng Kematian, Tayang di Bioskop 28 Maret 2024
Justru, film Ronggeng Kematian yang akan mentas terlebih dahulu. Film yang diproduksi oleh MD Entertainment dan Clock Work Films tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul Ronggeng Pembalasan Sulastri karya Arumi E.
Dalam mengalihwanakan cerita novel ke film, Verdi menggandeng Alim Sudio sebagai penulis naskahnya. Kendati demikian, ceritanya masih berbasis pada isi dalam novel tersebut.
Film Ronggeng Kematian bercerita tentang hilangnya Sulastri, penari ronggeng legendaris di desa Mangunsari. Hilangnya ronggeng di desa ini konon memiliki hubungan erat dengan kedatangan sekelompok mahasiswa yang kala itu sedang melakukan kegiatan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) di desa tersebut.
Empat mahasiswa yang sedang KKN pun diduga menjadi penyebab akar masalah yang menimpa ronggeng andalan di desa ini. Namun, mahasiswa tersebut berhasil menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga suatu ketika, warga desa mulai mencium keanehan. Empat mahasiswa yang sebelumnya telah menyelesaikan kegiatan KKN pun diminta kembali ke desa Mangunsari. Sebuah kejadian tak terduga mulai menimpa mereka.
Verdi mengatakan dalam menggarap film ini, dirinya banyak melakukan riset tentang tarian ronggeng. Beruntung, di tim produksinya, dirinya memiliki tim yang punya latar belakang tari yang kuat.
Sebab, menurutnya, setiap gerakan tari bukan hanya perihal estetika semata. Setiap ayunan tangan maupun kaki sebenarnya adalah bahasa. Lewat gerakan tersebut para penari sebenarnya bercerita tentang suatu hal.
Nantinya, akan ada sekitar 8 koregrafi yang di baliknya punya filosofi tersendiri dan menjadi bagian penting dari film ini. Verdi menyebut semua gerakan dan bahasa yang muncul disebutnya telah sesuai dengan aslinya.
Selain perihal tari yang terkadang cukup punya pakem tertentu, fokus Verdi selanjutnya ialah pada cerita dan karakter. Menurut dia, cerita dan karakter yang berbasis novel ini sebenarnya sudah cukup kuat.
“Garis besarnya, Ronggeng Kematian akan mencoba berpikir soal ‘kalau kita berbuat kesalahan di masa lalu, lalu sok-sok melupakan, itu sebenarnya bukan hak kita. itu hak korban, karena korban yang dirugikan. Bisa jadi akan dimaafkan, bisa jadi dibalas,” ungkapnya kepada Hypeabis.id.
Verdi mengatakan Ronggeng Kematian akan menjadi horor yang dekat dengan kisah banyak orang. Selain tentang budaya, cerita-cerita yang muncul juga dibuat sedemikian rupa agar penonton bisa merasa relate atau pernah mengalaminya.
“Ini bukan Jepang banget, Thailand banget, tetapi justru dekat banget dengan penonton Indonesia. Dari bunyi-bunyiannya, suara sinden, liriknya, tariannya, nuansanya akan deket banget dengan kita,” imbuhnya.
Kendati demikian, Verdi mengatakan Ronggeng Kematian bukanlah produksi besar. Namun, hal ini justru makin memancing para tim untuk memanfaatkan segala hal yang ada agar menjadi film yang lebih matang.
Dalam bahasa Verdi “makin enggak ada bujet, maka makin kreatif”. Dalam perjalanannya, film ini justru dirasa Verdi makin menyajikan sesuatu yang di luar ekspektasinya. Sebab, film ini jadi mendekati kondisi akar rumput, tempat di mana cerita ini dimulai sebenarnya.
Film Ronggeng Kematian turut diperankan oleh beberapa aktor dan aktris seperti, Cindy Nirmala, Claresta Taufan, Chicco Kurniawan, Revaldo, Krisjiana Baharudin, Ditto Darmawan, Allan Dastan, Elang El Gibran, Nungky Kusumastuti dan lain sebagainya. Adapun film Ronggeng Kematian akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 28 Maret 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Verdi memulai debut sutradara dengan merilis series bertajuk Code Helix (2022). Tak lama setelah itu, dia menyutradarai film panjang pertamanya berjudul Cinta dari Timor, baru setelahnya Ronggeng Kematian. Saat ini, Code Helix bisa ditonton di Video, tetapi Cinta dari Timor belum rilis jadwal tayangnya.
Baca juga: MD Entertainment Rilis Trailer Film Ronggeng Kematian, Tayang di Bioskop 28 Maret 2024
Justru, film Ronggeng Kematian yang akan mentas terlebih dahulu. Film yang diproduksi oleh MD Entertainment dan Clock Work Films tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul Ronggeng Pembalasan Sulastri karya Arumi E.
Dalam mengalihwanakan cerita novel ke film, Verdi menggandeng Alim Sudio sebagai penulis naskahnya. Kendati demikian, ceritanya masih berbasis pada isi dalam novel tersebut.
Film Ronggeng Kematian bercerita tentang hilangnya Sulastri, penari ronggeng legendaris di desa Mangunsari. Hilangnya ronggeng di desa ini konon memiliki hubungan erat dengan kedatangan sekelompok mahasiswa yang kala itu sedang melakukan kegiatan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) di desa tersebut.
Empat mahasiswa yang sedang KKN pun diduga menjadi penyebab akar masalah yang menimpa ronggeng andalan di desa ini. Namun, mahasiswa tersebut berhasil menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga suatu ketika, warga desa mulai mencium keanehan. Empat mahasiswa yang sebelumnya telah menyelesaikan kegiatan KKN pun diminta kembali ke desa Mangunsari. Sebuah kejadian tak terduga mulai menimpa mereka.
Verdi mengatakan dalam menggarap film ini, dirinya banyak melakukan riset tentang tarian ronggeng. Beruntung, di tim produksinya, dirinya memiliki tim yang punya latar belakang tari yang kuat.
Sebab, menurutnya, setiap gerakan tari bukan hanya perihal estetika semata. Setiap ayunan tangan maupun kaki sebenarnya adalah bahasa. Lewat gerakan tersebut para penari sebenarnya bercerita tentang suatu hal.
Nantinya, akan ada sekitar 8 koregrafi yang di baliknya punya filosofi tersendiri dan menjadi bagian penting dari film ini. Verdi menyebut semua gerakan dan bahasa yang muncul disebutnya telah sesuai dengan aslinya.
Selain perihal tari yang terkadang cukup punya pakem tertentu, fokus Verdi selanjutnya ialah pada cerita dan karakter. Menurut dia, cerita dan karakter yang berbasis novel ini sebenarnya sudah cukup kuat.
“Garis besarnya, Ronggeng Kematian akan mencoba berpikir soal ‘kalau kita berbuat kesalahan di masa lalu, lalu sok-sok melupakan, itu sebenarnya bukan hak kita. itu hak korban, karena korban yang dirugikan. Bisa jadi akan dimaafkan, bisa jadi dibalas,” ungkapnya kepada Hypeabis.id.
Verdi mengatakan Ronggeng Kematian akan menjadi horor yang dekat dengan kisah banyak orang. Selain tentang budaya, cerita-cerita yang muncul juga dibuat sedemikian rupa agar penonton bisa merasa relate atau pernah mengalaminya.
“Ini bukan Jepang banget, Thailand banget, tetapi justru dekat banget dengan penonton Indonesia. Dari bunyi-bunyiannya, suara sinden, liriknya, tariannya, nuansanya akan deket banget dengan kita,” imbuhnya.
Kendati demikian, Verdi mengatakan Ronggeng Kematian bukanlah produksi besar. Namun, hal ini justru makin memancing para tim untuk memanfaatkan segala hal yang ada agar menjadi film yang lebih matang.
Dalam bahasa Verdi “makin enggak ada bujet, maka makin kreatif”. Dalam perjalanannya, film ini justru dirasa Verdi makin menyajikan sesuatu yang di luar ekspektasinya. Sebab, film ini jadi mendekati kondisi akar rumput, tempat di mana cerita ini dimulai sebenarnya.
Film Ronggeng Kematian turut diperankan oleh beberapa aktor dan aktris seperti, Cindy Nirmala, Claresta Taufan, Chicco Kurniawan, Revaldo, Krisjiana Baharudin, Ditto Darmawan, Allan Dastan, Elang El Gibran, Nungky Kusumastuti dan lain sebagainya. Adapun film Ronggeng Kematian akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 28 Maret 2024.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.