Ilustrasi musik EDM (Sumber gambar: Unsplash/Zac Bromell)

Hypereport: Ruang Berkarya Musisi EDM Kian Ngebit di Jagat Musik Digital

09 March 2024   |   15:09 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Proses berkarya di era digital telah memberi warna keberagaman yang menarik dalam jagat musik Indonesia dewasa ini. Panggung musik utama tak hanya berisi genre pop, jazz, rock, atau dangdut, genre electronic dance music (EDM) juga makin menemukan tempatnya.

EDM adalah genre yang bisa dibilang sedang naik daun dalam satu dekade terakhir ini di dalam negeri. Popularitasnya terus melambung seiring pergeseran musik ke arah digital. EDM yang menjadi salah satu hasil perkembangan disko, rupanya cukup memantik anak muda untuk menikmati paduan unik dari pop elektro, funk, dan boogie ini. 

Baca juga: Dua Dekade Harmoni: Kisah Perjalanan Endah N Rhesa dalam Jagat Musik Indonesia

Ragam genre musik tersebut lantas diolah dengan kecanggihan teknologi dan aplikasi komputer, yang pada akhirnya melahirkan musik EDM. Variasi musik elektronik pun terus berkembang menjadi techno, house, electro house, progressive house, trance, grime, dubstep, hingga moombahton.

 
Angger Dimas (dok pribadi for Hypeabis.id)
Di Indonesia, musik EDM diisi oleh para musisi berbakat yang namanya terkenal bahkan hingga kancah internasional. Beberapa di antaranya itu bahkan pernah tampil di panggung festival EDM internasional.

Salah satu musisi EDM yang cukup moncer di Indonesia adalah Angger Dimas. Pemilik nama lengkap Raden Angger Dimas Riyanto itu sudah mulai berkarya di musik elektronik mulai 2009. Dia sempat pula bergabung dengan label rekaman Australia, Vicious Recordings.

Selama menciptakan musik-musik EDM, Angger Dimas juga tidak hanya membuat alunan iramanya sendiri. Dia kerap berkolaborasi dengan banyak musisi internasional, seperti Steve Aoki, Dimitri Vegas, hingga Tiesto. Beberapa kali dirinya juga tampil di festival internasional, termasuk hadir di Tomorrowland pada 2013.

Angger Dimas mengatakan perkembangan musik EDM dari tahun ke tahun terlihat makin menarik. Salah satu yang cukup jadi perhatiannya adalah ada semacam shifting dalam proses bermusik yang terjadi dari para musisi EDM.

Sesuatu yang dianggapnya menantang, tetapi juga seru karena terus memantik kreativitas. Namun, Angger Dimas tampak menganggap ini adalah bagian dari proses menemukan bentuk terbaik bagi ekosistem musik EDM di Indonesia.

“Mungkin sekarang EDM lebih bersaing dalam bidang team, terutama stream, community, dan icon. Akan tetapi, bagusnya bagi saya yang mengalami shifting trend dari career growth ke social growth ini, tantangannya adalah lebih ke arah ‘how to build your audience rather than making an advance music’,” ungkap Angger Dimas kepada Hypeabis.id.

Sebagai salah satu veteran di dunia EDM, Angger Dimas mengaku tak punya rahasia khusus untuk menjaga eksistensinya. Satu hal yang menjadi fokusnya adalah terus merawat basis penggemarnya dengan cara apa pun, dari terus membuat musik hingga aktif di media sosial.

Dimas mengatakan dalam perkembangannya, idealisme musik dan selera pasar tentu kerap jadi sebuah pertentangan dalam berkarya. Namun, dirinya meyakini bahwa percaya pada proses dan genre yang dikuasai adalah kunci dalam berkarya.

Hal tersebut pula yang kiranya membuatnya cukup banyak menyenangi proyek solo, dibanding dengan kolaborasi. Menurutnya, menulis lagu dan bermusik itu seperti berpuisi. Dalam artian, dia berwujud sangat personal.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Angger Dimas (@anggerdimas)


Dirinya hanya akan membiarkan produser untuk menambahkan sesuatu yang dirasa akan membantu musiknya lebih baik, tetapi tetap tidak akan mengubah vibes awal. Kendati demikian, dirinya tak menutup berkolaborasi. Beberapa pernah dilakukannya dan itu tetap jadi hal menarik.

Tahun ini, Dimas sejatinya telah memiliki rencana panjang dalam bermusik. Akan ada beberapa lagu baru yang akan dirilis. Dirinya pun akan menjadi co produser untuk beberapa talent K-Pop. Namun, hal tersebut urung dilakukannya karena terjadi keadaan mendesak dan membuatnya sementara berhenti bermusik, untuk fokus pada masalah tersebut.

Pada momen Hari Musik Nasional ini, yang diperingati pada 9 Maret setiap tahunnya, Angger Dimas mengaku tak punya pencapaian baru yang ingin dikejar. Hampir semua anugerah dan panggung telah dirasakannya.

Alih-alih fokus pada diri sendiri, dirinya hanya berharap pelaku musik, khususnya EDM, di Indonesia bisa lebih kompak. Generasi yang muda tidak lupa pada generasi terdahulu dalam membangun dan memaintain apa yang dinikmati sekarang.

“Selamat Hari Musik Nasional. Saya tidak mengharapkan apa pun selain kemajuan disertai dengan persatuan seluruh kalangan musisi, tanpa menititkberatkan fokus di satu kelompok tertentu. Stop mengotak-kotakan genre,” terangnya.


Nyawa dalam karya

 
Alffy Rev (Sumber gambar: dok pribadi for Hypeabis.id)
Segendang sepenarian, musisi EDM lain, Alffy Rev juga mengatakan hal senada. Zaman telah jauh berubah ketika musik EDM dahulu baru menapaki jejaknya di industri musik Indonesia. Sekarang ini, di era digital, semuanya terasa menjadi lebih mudah diakses.

Kendati demikian, bukan berarti kemudahan akses ini akan menggampangkan banyak hal lain. Justru, kata Alffy, tantangan yang muncul selanjutnya lebih sulit karena musisi harus lebih pintar memberi nyawa pada karya musik agar lebih otentik.

Alffy Rev adalah musisi EDM yang melambung namanya berkat merilis video bertajuk Wonderland Indonesia. Pada 2021, dia merilis Wonderland Indonesia 1 bersama Novia Bachmid. Musik video tersebut mendulang perhatian banyak orang.

Pada 2022, bertepatan dengan HUT ke-77 Republik Indonesia, Alffy Rev merilis kelanjutannya bertajuk Wonderland Indonesia 2: The Sacred Nusantara yang juga mendapat sambungan hangat serupa dari yang pertama.

Karya Alffy Rev cukup mudah dikenali karena selalu memasukkan lagu-lagu nasional Indonesia dan unsur musik dari sejumlah daerah, seperti Bali dan Batak. Dia lalu menggabungkannya dengan musik elektronik (EDM) dan menjadi suguhan yang menarik.

Alffy tampak menganggap formula ini menjadi ciri khasnya dalam bermusik. Baginya, musik yang punya karakter itu adalah sesuatu yang penting. Namun, sebenarnya, kata dia, mencintai proses dan konsistensi juga sama pentingnya.

“Tidak ada formula yang pasti dalam meramu musik. Yang paling penting, jangan sampai lupa untuk menjadi diri sendiri,” ungkapnya kepada Hypeabis.id.

Musik-musik Alffy diciptakan di sebuah studio miliknya sendiri di Bali. Dia memilih membangun studio di desa kecil di Pulau Dewata itu, untuk lebih menempanya dalam bermusik. Di desa kecil yang sunyi itu, kata Alffy, bisa memberinya kemurnian dalam berkarya.

“Studio tempat saya bertumbuh sebagai seniman ini juga menjadi langkah saya untuk menjaga idealisme dan kemurnian dalam berkayra. Urusan komersial itu relatif sih, tergantung situasi negosiasinya. Yang pasti, idealisme juga perlu strategi matang dalam sisi finansial,” tegasnya.
 

Alffy Rev (Sumber gambar: dok pribadi for Hypeabis.id)

Alffy Rev (Sumber gambar: dok pribadi for Hypeabis.id)


Alffy mengatakan akan ada proyek single atau album baru yang akan dikeluarkan. Namun, dia masih enggan untuk membocorkan sedikit infonya. Dia lebih ingin setiap karya menjadi surprise untuk penggemar.

Tak hanya berfokus pada musik EDM, Alffy juga sedang mengejar mimpi lain. Dia dan tim ingin merealisasikan membuat film layar lebar. “Di bioskop, selain bisa menyajikan visual, kita juga bisa mempresentasikan karya musik dengan frekuensi yang jauh lebih dramatis,” imbuhnya.

Baca juga: Sejarah Dipilihnya 9 Maret Sebagai Hari Musik Nasional

Di luar itu, pada momen Hari Musik Nasional ini, Alffy juga berharap agar ekosistem musik Tanah Air terus tumbuh dan penuh warna. Akan selalu hadir talenta baru yang mewarnai perkembangan musik Indonesia. Dia yakin itu, termasuk EDM sekali pun. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Sejarah Dipilihnya 9 Maret Sebagai Hari Musik Nasional

BERIKUTNYA

Mengenal Tarhib Ramadan, Tradisi Menyambut Ramadan yang Penuh Kegiatan Positif

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: