Karya Riska Amanda Jadi Juara Kompetisi NFT Art Prized Moments
09 March 2024 |
16:33 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Kompetisi NFT Art Prized Moments 2024 yang diselenggarakan oleh Indo Seni resmi mengumumkan para pemenangnya Jumat (8/3/2024). Prized Moments merupakan sebuah kompetisi seni digital yang didedikasikan untuk menjelajahi kreativitas dan inovasi para seniman dalam ranah Non-Fungible Tokens (NFTs).
Acara berskala nasional yang menjadi bagian dari Road To ArtMoments 2024 ini bertujuan untuk menjadi sebuah platform bergengsi bagi seniman digital untuk memamerkan bakat mereka, dan berkontribusi pada lanskap seni digital yang terus berkembang.
Baca juga: Pameran Seni Rupa & NFT Re-Identify Hadirkan Karya Seni Multiplatform
Ajang kompetisi ini terbuka bagi seluruh kalangan seniman yang dimulai sejak 20 November 2023-20 Desember 2023. Karya-karya digital tersebut kemudian diseleksi dan dinilai oleh para juri yang terdiri dari lima orang juri.
Para juri yang terdiri dari tokoh terkemuka di dunia seni dan teknologi tersebut adalah Sudjud Dartanto (Artistic Director of ArtMoments 2024), Arief Witjaksana (Artist, Founder of Superlative Secret Society), Ruanth Thyssen (BAFTA & Oscar-nominated sound designer, founder of Metarupa), Diela Maharanie (Artist, NFT Artist, Google Doodle RI 78 illustrator), Wiyu Wahono (Kolektor Seni).
Dari hasil seleksi awal, sepuluh finalis terbaik telah terpilih dan menjadi bagian dari pameran offline acara Art Prized Moments 2024 pada 16 Januari 2024 sampai 8 Maret 2024. Hari ini, empat terbaik dari 10 finalis tersebut pun diumumkan.
Pemenang pertama adalah Holakanola (Riska Amanda) lewat karya berjudul Whispers of Time: The Ever-Changing Folktales of Indonesia. Pemenang kedua adalah Awahab (Abdul Wahab) lewat karya berjudul Sang Pembeharu.
Pemenang ketiga adalah Royes (Husni Royes) lewat karya berjudul Born From Dead. Adapun, pemenang keempat atau People's Choice Award diraih Eri Taopik lewat karya berjudul A Great Day for Chatting.
Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta Sendy Widjaja mengatakan gelaran Prized Moments 2024 berjalan begitu semarak. Menurutnya, ajang ini telah berhasil menarik minat dan partisipasi para perupa, seniman digital profesional, maupun peminat seni di Indonesia.
Sendy mengatakan ada banyak rekor-rekor baru yang terjadi tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa ajang kompetisi seni digital memang menemukan muaranya sendiri, terutama bagi mereka yang bergelut di kesenian modern.
“Tahun ini jumlah peserta mencapai rekor baru dengan diikuti lebih dari 350 orang, mendekati 400 orang. Lalu, rekor pengunjung pameran offline kami yang digelar di Grey Art Gallery, Bandung, dikunjungi 16.000 orang, mendekati 20.000 pengunjung,” ungkap Sendy dalam konferensi pers virtual pengumuman pemenang Prized Moments 2024, Jumat (8/3/2024).
Sederet raihan tersebut menjadi sebuah hal positif yang patut untuk disyukuri dan dirayakan. Terlebih, lokasi pameran offline yang berada di Braga, sempat mengalami bencana alam seperti banjir. Namun, antusiasme pencinta seni untuk datang masih cukup tinggi.
Dia pun mengapresiasi para perupa dan seniman digital yang telah berpartisipasi di ajang ini. Menurutnya, keberanian diri mereka untuk berpartisipasi akan membuat karya yang telah dibuat makin cemerlang dan senantiasa mendukung skena digital art di Indonesia.
Setelah pengumuman ini, Sendy mengatakan pameran belumlah berakhir. Sebab, 10 karya yang terpilih ini masih akan dipamerkan lagi secara offline di Mall Gandaria City, dengan prediksi jumlah kunjungan mencapai 40.000 orang.
Dewan juri Sudjud Dartanto mengatakan proses penjurian pada ajang Art Prized Moments 2024 berlangsung menantang. Sudjud mengatakan para dewan juri sangat selektif dan berhati-hati dalam memilih karya para finalis.
Latar belakang utama dalam memilih karya pemenang adalah perihal kedekatannya dengan tema Art Prized Moments 2024. Tema tahun ini Renewal (Pembaruan) yang juga menjadi tema ArtMoments 2024.
Renewal adalah sebuah ide besar yang mempersilakan para peserta untuk menafsirkan perihal pembaruan. Rupanya, kata Sudjud, para peserta yang berpartisipasi begitu kreatif dalam menafsirkan tema besar tersebut.
“Ada yang membawa tema ini ke dalam sebuah pengalaman diri, mengaitkannya pada lingkungan, dan ada pula yang merefleksikannya pada semesta. Semua menginterpretasikannya dengan filosofis dan reflektif,” terang Sudjud.
Kemudian, aspek kedua yang dinilai adalah teknik. Bagi Sudjud, aspek ini juga begitu menarik karena cukup beragam yang dihadirkan. Pendekatan teknis para seniman berbeda-beda. Hal ini membuat para juri cukup selektif untuk memutuskan mana yang terbaik di atas semua.
Sudjud dan para juri percaya semua karya punya warnanya sendiri. Akan tetapi, pihaknya harus tetap milih dan pilihan ini mudah-mudahan bisa memancing inspirasi, serta dalam konteks yang lebih luas bisa berkontribusi pada peningkatan kualitas perkembangan karya digital di Indonesia.
“Ini adalah upaya dari ArtMoments untuk mendukung agar dunia seni digital dan NFT makin meriah dan menggairahkan. Semoga ini mendorong teman-teman tidak patah semangat dan melakukan upaya-upaya yang out of the box. Dengan begitu, kita bisa meramaikan dunia seni NFT yang berkembang luar biasa,” tuturnya.
Baca juga: Amartya NFT, Angkat Elemen Batik keDalam Ekosistem Seni Digital
Dalam ajang ini, ada satu hal menarik lain yang terjadi. Dengan total pengunjung PrizedMoments mencapai lebih dari 20.000 orang, dari jumlah tersebut lebih dari 5.000 orang telah mengklaim NFT Icownic Patch oleh Ultra Milk dan mendapatkan tiket masuk gratis ke Grey Art Gallery.
Editor: Fajar Sidik
Acara berskala nasional yang menjadi bagian dari Road To ArtMoments 2024 ini bertujuan untuk menjadi sebuah platform bergengsi bagi seniman digital untuk memamerkan bakat mereka, dan berkontribusi pada lanskap seni digital yang terus berkembang.
Baca juga: Pameran Seni Rupa & NFT Re-Identify Hadirkan Karya Seni Multiplatform
Ajang kompetisi ini terbuka bagi seluruh kalangan seniman yang dimulai sejak 20 November 2023-20 Desember 2023. Karya-karya digital tersebut kemudian diseleksi dan dinilai oleh para juri yang terdiri dari lima orang juri.
Para juri yang terdiri dari tokoh terkemuka di dunia seni dan teknologi tersebut adalah Sudjud Dartanto (Artistic Director of ArtMoments 2024), Arief Witjaksana (Artist, Founder of Superlative Secret Society), Ruanth Thyssen (BAFTA & Oscar-nominated sound designer, founder of Metarupa), Diela Maharanie (Artist, NFT Artist, Google Doodle RI 78 illustrator), Wiyu Wahono (Kolektor Seni).
Dari hasil seleksi awal, sepuluh finalis terbaik telah terpilih dan menjadi bagian dari pameran offline acara Art Prized Moments 2024 pada 16 Januari 2024 sampai 8 Maret 2024. Hari ini, empat terbaik dari 10 finalis tersebut pun diumumkan.
Pemenang pertama adalah Holakanola (Riska Amanda) lewat karya berjudul Whispers of Time: The Ever-Changing Folktales of Indonesia. Pemenang kedua adalah Awahab (Abdul Wahab) lewat karya berjudul Sang Pembeharu.
Pemenang ketiga adalah Royes (Husni Royes) lewat karya berjudul Born From Dead. Adapun, pemenang keempat atau People's Choice Award diraih Eri Taopik lewat karya berjudul A Great Day for Chatting.
Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta Sendy Widjaja mengatakan gelaran Prized Moments 2024 berjalan begitu semarak. Menurutnya, ajang ini telah berhasil menarik minat dan partisipasi para perupa, seniman digital profesional, maupun peminat seni di Indonesia.
Sendy mengatakan ada banyak rekor-rekor baru yang terjadi tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa ajang kompetisi seni digital memang menemukan muaranya sendiri, terutama bagi mereka yang bergelut di kesenian modern.
“Tahun ini jumlah peserta mencapai rekor baru dengan diikuti lebih dari 350 orang, mendekati 400 orang. Lalu, rekor pengunjung pameran offline kami yang digelar di Grey Art Gallery, Bandung, dikunjungi 16.000 orang, mendekati 20.000 pengunjung,” ungkap Sendy dalam konferensi pers virtual pengumuman pemenang Prized Moments 2024, Jumat (8/3/2024).
Sederet raihan tersebut menjadi sebuah hal positif yang patut untuk disyukuri dan dirayakan. Terlebih, lokasi pameran offline yang berada di Braga, sempat mengalami bencana alam seperti banjir. Namun, antusiasme pencinta seni untuk datang masih cukup tinggi.
Dia pun mengapresiasi para perupa dan seniman digital yang telah berpartisipasi di ajang ini. Menurutnya, keberanian diri mereka untuk berpartisipasi akan membuat karya yang telah dibuat makin cemerlang dan senantiasa mendukung skena digital art di Indonesia.
Setelah pengumuman ini, Sendy mengatakan pameran belumlah berakhir. Sebab, 10 karya yang terpilih ini masih akan dipamerkan lagi secara offline di Mall Gandaria City, dengan prediksi jumlah kunjungan mencapai 40.000 orang.
Proses Penjurian Penuh Tantangan
Dewan juri Sudjud Dartanto mengatakan proses penjurian pada ajang Art Prized Moments 2024 berlangsung menantang. Sudjud mengatakan para dewan juri sangat selektif dan berhati-hati dalam memilih karya para finalis.Latar belakang utama dalam memilih karya pemenang adalah perihal kedekatannya dengan tema Art Prized Moments 2024. Tema tahun ini Renewal (Pembaruan) yang juga menjadi tema ArtMoments 2024.
“Ada yang membawa tema ini ke dalam sebuah pengalaman diri, mengaitkannya pada lingkungan, dan ada pula yang merefleksikannya pada semesta. Semua menginterpretasikannya dengan filosofis dan reflektif,” terang Sudjud.
Kemudian, aspek kedua yang dinilai adalah teknik. Bagi Sudjud, aspek ini juga begitu menarik karena cukup beragam yang dihadirkan. Pendekatan teknis para seniman berbeda-beda. Hal ini membuat para juri cukup selektif untuk memutuskan mana yang terbaik di atas semua.
Sudjud dan para juri percaya semua karya punya warnanya sendiri. Akan tetapi, pihaknya harus tetap milih dan pilihan ini mudah-mudahan bisa memancing inspirasi, serta dalam konteks yang lebih luas bisa berkontribusi pada peningkatan kualitas perkembangan karya digital di Indonesia.
“Ini adalah upaya dari ArtMoments untuk mendukung agar dunia seni digital dan NFT makin meriah dan menggairahkan. Semoga ini mendorong teman-teman tidak patah semangat dan melakukan upaya-upaya yang out of the box. Dengan begitu, kita bisa meramaikan dunia seni NFT yang berkembang luar biasa,” tuturnya.
Baca juga: Amartya NFT, Angkat Elemen Batik keDalam Ekosistem Seni Digital
Dalam ajang ini, ada satu hal menarik lain yang terjadi. Dengan total pengunjung PrizedMoments mencapai lebih dari 20.000 orang, dari jumlah tersebut lebih dari 5.000 orang telah mengklaim NFT Icownic Patch oleh Ultra Milk dan mendapatkan tiket masuk gratis ke Grey Art Gallery.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.