Produk L'Oréal Indonesia (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

L'Oréal Indonesia Capai 100 Persen Energi Terbarukan di Semua Situs Operasional Karawang

08 March 2024   |   09:27 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Jenama skincare dan haircare populer di Indonesia, yakni L'Oréal terus berupaya mewujudkan sistem operasional yang ramah lingkungan. Setelah beralih ke energi terbarukan sejak 2014, Pabrik L’Oréal Indonesia berambisi menghilangkan penggunaan gas demi mencapai 100 persen energi terbarukan pada akhir 2023.

Akhirnya L'Oréal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100 persen energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya. Ini menandai pencapaian penting dalam perjalanannya merintis praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan dekarbonisasi. Menariknya hasil ini tercapai dua tahun lebih cepat dari target global perusahaan yang diprediksikan bakal terealisasi pada 2025 mendatang.

Baca juga: Mengintip 4 Langkah Menuju Transisi Energi Ramah Lingkungan

Adapun L’Oréal Indonesia sendiri mulai beralih ke energi terbarukan pada 2014 dengan mengadopsi energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabriknya di Cikarang. Tak lama kemudian kantor pusat dan gudang-gudang mereka mulai mengikuti jejak tersebut pada 2017.

Sampai akhirnya di penghujung 2023, perusahaan makin memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.

Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia untuk mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
 

Boiler Listrik (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Boiler Listrik (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)


Emmy Suryandari, Direktur Kimia Hilir yang mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia mengapresiasi L'Oréal Indonesia atas kiprahnya industri kecantikan Indonesia untuk memenuhi permintaan produksi pasar domestik dan ekspor, sekaligus menjadi teladan dalam keberlanjutan operasional.

"Transisi ke sumber energi berkelanjutan mencerminkan pendekatan proaktif dalam meningkatkan daya saing Industri, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Hal ini merupakan sebuah model yang sejalan dengan aspirasi Indonesia untuk sektor industri yang lebih berkelanjutan," kata Emmy Suryandari, Kamis (7/3/2024).

Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Lautan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyatakan, saat ini kita sedang berusaha mencapai tujuan ambisius menuju Net Zero Emission 2060.

Oleh karenanya, upaya kolektif dari sektor industri dalam upaya dekarbonisasi menjadi sangat penting. Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak terutama para produsen sektor swasta untuk turut mengadopsi solusi energi terbarukan.

"Semua pemangku kepentingan industri diharapkan aktif mengintegrasikan teknologi rendah karbon dalam kerangka produksi mereka, sehingga memenuhi tanggung jawab kolektif kita sebagai penjaga lingkungan untuk generasi mendatang," kata Dasrul.

Berdasarkan tren konsumen terbaru, terdapat perubahan harapan dan perilaku yang signifikan terhadap kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.  Sebanyak 88 persen dari kalangan muda menyatakan kekhawatiran mendalam tentang perubahan iklim dan 82 persen dari mereka bahkan bersedia membayar ekstra untuk produk ramah lingkungan. Hal ini menyoroti adanya permintaan pasar yang signifikan untuk pilihan produk yang lebih berkelanjutan.  

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Cek Tata Cara Penukaran Tiket & Benefit Fancon Chanyeol EXO di Jakarta

BERIKUTNYA

Adam Sandler Jadi Aktor Berpenghasilan Tertinggi 2023 versi Forbes

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: