Mau Modifikasi Mobil? Pahami Tren & Alurnya Biar Enggak Zonk

Modifikasi mobil menjadi hobi bagi mayoritas pecinta otomotif. Di Indonesia, trennya menunjukkan pergeseran menuju pendekatan yang lebih fungsional dan simpel. Kini, modifikasi tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan estetika tetapi juga mulai mengarah pada fungsionalitas dan kenyamanan untuk penggunaan sehari-hari.

Menurut pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu, peminat modifikasi mobil di Indonesia sejauh ini masih menggemari penggunaan pelek dan ban yang lebih besar serta sporty, sementara modifikasi audio untuk meningkatkan kualitas suara juga tetap populer. Dia juga menyebut terjadi perubahan dalam preferensi warna cat.

Baca juga: Inspiratif, Balas Dendam Masa Lalu dengan Modifikasi Mobil ala Gofar Hilman

Warna-warna solid dan matte mulai digemari, menggeser tren cat metalik, bunglon, atau candy. “Bodykit lokal buatan Indonesia, semakin populer karena menawarkan pilihan yang lebih personal dan unik,” tambah Yannes saat berbincang dengan Hypeabis.id, Rabu (6/3/2024).

Masih soal tren, kaca film dengan tingkat kegelapan yang lebih tinggi cukup diminati untuk menambah privasi dan kenyamanan. Selain itu, modifikasi sistem pencahayaan dengan lampu LED dipilih untuk meningkatkan visibilitas dan estetika.

Yannes berpendapat bengkel modifikasi di Indonesia sejauh ini sudah cukup maju untuk menerima permintaan modifikasi lantaran keberadaan spesialis untuk aliran modifikasi tertentu. Namun, kualitas pengerjaan bervariasi, sehingga penting untuk memilih bengkel dengan reputasi yang baik. Sebab, biaya modifnya juga bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat kesulitan.

Adapun alur modifikasi mobil di Indonesia dimulai dengan perencanaan yang matang. Konsumen harus menentukan tujuan modifikasi, apakah untuk meningkatkan performa, estetika, atau fungsionalitas. Selanjutnya, pemilik mobil memilih aliran modifikasi yang sesuai dengan selera mereka. Dengan anggaran yang telah direncanakan, pemilik mobil kemudian mencari rumah modifikasi terbaik.

Yannes menyarankan sebaiknya minta rekomendasi dari teman atau komunitas otomotif untuk memastikan reputasi rumah modifikasi dan biaya rata-rata yang harus disiapkan. Setelah dipilih, pemilik mobil akan melakukan konsultasi dengan rumah modifikasi tersebut untuk mendiskusikan tujuan, aliran modifikasi, desain yang diinginkan dan anggaran. 

“Pihak rumah modifikasi setelah itu umumnya akan memberikan saran dan rekomendasi mengenai jenis dan tingkat kesulitan modifikasi, serta membuat kesepakatan mengenai biaya dan waktu pengerjaan,” tutur Yannes.

Dalam proses modifikasi mobil, aspek komunikasi yang jelas dengan modifikator terkait dengan rincian desain, biaya, dan waktu pengerjaan secara tertulis menjadi penting. Dia menyarankan untuk memantau proses pengerjaan secara berkala dan memastikan hasil modifikasi sesuai dengan keinginan. 

Hal lain yang penting, pemilik mobil wajib memastikan rumah modifikasi mengurus legalitas modifikasi untuk menghindari tilang dan memastikan semua modifikasi memenuhi standar yang ditetapkan. Setelah modifikasi selesai, pemilik mobil harus melakukan inspeksi menyeluruh dan test drive untuk memastikan hasilnya sesuai dengan harapan.

“Penting juga untuk memastikan bahwa rumah modifikasi tersebut siap untuk memberikan garansi purna modifikasi,” imbuh Yannes.

Adapun untuk modifikasi besar yang mengubah spesifikasi kendaraan, pemilik mobil harus memastikan semua perubahan bersifat legal dan memiliki semua dokumen yang diperlukan. Beberapa diantaranya yakni surat keterangan rancang bangun maupun sertifikasi registrasi uji tipe.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Nirmala Aninda