Inspiratif, Balas Dendam Masa Lalu dengan Modifikasi Mobil ala Gofar Hilman
29 February 2024 |
04:30 WIB
Modifikasi mobil merupakan kegiatan yang sangat disukai oleh para penggemar otomotif. Aktivitas ini meliputi berbagai aspek, mulai dari mengubah aksesori pasca-penjualan hingga mengembalikan kendaraan ke kondisi aslinya seperti keluar dari pabrik. Tujuan utama dari modifikasi bukan hanya untuk menambah nilai estetika, tetapi juga untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara.
Bagi sebagian orang, modifikasi juga menjadi cara untuk mereka bernostalgia dengan impian yang dulu tidak pernah tercapai. Seperti halnya Gofar Hilman. Mantan penyiar radio yang juga pecinta otomotif itu gemar melakukan modifikasi mobil-mobil lawas seperti Honda CR-X yang diperkenalkan pada 1983 lalu maupun Suzuki Karimun Kotak yang menjadi mobil langganan modifikasi saat ini.
Gofar mengalahkan mobil-mobil tersebut merupakan model yang tidak bisa dibelinya ketika ekonomi keluarganya tidak bagus alias miskin. Oleh karena itu, dia bertekad jika memiliki uang nanti, mobil impian tersebut wajib dibelinya. “Dulu nggak bisa beli apa-apa. Sekarang ‘balas dendam’ sama masa lalu,” ulasnya.
Baca Juga: 3 Proyek Modifikasi Mobil Paling Ekstrem karya Drifter Amerika Serikat Ryan Tuerck
Dalam melakukan modifikasi, dia sangat memperhatikan model mobil. Jika mobil terbilang langka, tentu Gofar akan memperhatikan orisinalitasnya. Mengingat mobil lawas memiliki banyak kekurangan, tentu prioritasnya adalah melakukan restorasi seperti pabrikan awalnya, meskipun memakan kocek yang sangat dalam.
Bila mobilnya terbilang baru rilis dalam beberapa tahun, modifikasi lebih dieksplorasi baik dari segi kaki-kaki, eksterior, interior, hingga mesin. Untuk tahap awal, Gofar biasanya melakukan penggantian pada velg. Pasalnya, velg langsung mengubah tampilan mobil. “Jadi velg adalah hal paling mutlak ketika modifikasi,” sebutnya.
Menggunakan jasa dari beberapa bengkel yang memiliki spesialisasinya masing-masing, bagian berikutnya yang menjadi sasaran modifikasi yakni kaki-kaki, serangkaian komponen yang berada di bagian bawah kendaraan seperti shockbreaker, rack steer, tie road, ball joint, laher roda, hingga stabilizer. Komponen ini memegang peranan penting dalam kenyamanan dan pengendalian kendaraan.
Berikutnya adalah eksterior, interior, dan terakhir mesin. “Kenapa terakhir mesin? Karena gua tuh modifikasi memang gaya dulu yang pertama. Kalau sudah semua baru performa,” tutur Gofar yang sangat mempertimbangkan produk lokal dalam modifikasi, kecuali jika ingin mengembalikan pada orisinalitasnya.
Selain pecinta otomotif, Gofar juga memiliki brand velg lokal pertama buatan Indonesia yang memakai Turbodisc, Turbo Bastard Wheel. Berkolaborasi dengan Free Flow, produk velg lokal ini hadir dalam edisi eksklusif dan terbatas dalam ajang Osaka Auto Messe di Jepang pada 10-12 Februari 2024.
Gofar menyebut produk lokal saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak perlu biaya mahal, produk buatan anak negeri menurutnya sangat bisa bersaing dengan produk asing. Hanya saja dia berharap agar industri memberi dukungan,begitu pula dengan regulasi pemerintah agar semakin banyak merek lokal baru yang muncul dan berjaya di negeri sendiri.
“Kita punya SDM-nya itu, sangat punya. Tinggal saja nunggu pasarnya gimana nih. Tinggal nunggu saja pabrikannya gimana nih,” singgungnya.
Kendati demikian, Gofar berharap local pride tidak hanya jadi jargon semata. Kualitas tetap harus dijaga. Semua harus memanfaatkan ekosistem lokal untuk bisa berkembang.
Baca Juga: Industri Otomotif Kian Bergairah, Bisnis Auto Detailing Makin Laris Manis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Bagi sebagian orang, modifikasi juga menjadi cara untuk mereka bernostalgia dengan impian yang dulu tidak pernah tercapai. Seperti halnya Gofar Hilman. Mantan penyiar radio yang juga pecinta otomotif itu gemar melakukan modifikasi mobil-mobil lawas seperti Honda CR-X yang diperkenalkan pada 1983 lalu maupun Suzuki Karimun Kotak yang menjadi mobil langganan modifikasi saat ini.
Gofar mengalahkan mobil-mobil tersebut merupakan model yang tidak bisa dibelinya ketika ekonomi keluarganya tidak bagus alias miskin. Oleh karena itu, dia bertekad jika memiliki uang nanti, mobil impian tersebut wajib dibelinya. “Dulu nggak bisa beli apa-apa. Sekarang ‘balas dendam’ sama masa lalu,” ulasnya.
Baca Juga: 3 Proyek Modifikasi Mobil Paling Ekstrem karya Drifter Amerika Serikat Ryan Tuerck
Dalam melakukan modifikasi, dia sangat memperhatikan model mobil. Jika mobil terbilang langka, tentu Gofar akan memperhatikan orisinalitasnya. Mengingat mobil lawas memiliki banyak kekurangan, tentu prioritasnya adalah melakukan restorasi seperti pabrikan awalnya, meskipun memakan kocek yang sangat dalam.
Bila mobilnya terbilang baru rilis dalam beberapa tahun, modifikasi lebih dieksplorasi baik dari segi kaki-kaki, eksterior, interior, hingga mesin. Untuk tahap awal, Gofar biasanya melakukan penggantian pada velg. Pasalnya, velg langsung mengubah tampilan mobil. “Jadi velg adalah hal paling mutlak ketika modifikasi,” sebutnya.
Menggunakan jasa dari beberapa bengkel yang memiliki spesialisasinya masing-masing, bagian berikutnya yang menjadi sasaran modifikasi yakni kaki-kaki, serangkaian komponen yang berada di bagian bawah kendaraan seperti shockbreaker, rack steer, tie road, ball joint, laher roda, hingga stabilizer. Komponen ini memegang peranan penting dalam kenyamanan dan pengendalian kendaraan.
Berikutnya adalah eksterior, interior, dan terakhir mesin. “Kenapa terakhir mesin? Karena gua tuh modifikasi memang gaya dulu yang pertama. Kalau sudah semua baru performa,” tutur Gofar yang sangat mempertimbangkan produk lokal dalam modifikasi, kecuali jika ingin mengembalikan pada orisinalitasnya.
Produk Lokal Kian Tampil
Selain pecinta otomotif, Gofar juga memiliki brand velg lokal pertama buatan Indonesia yang memakai Turbodisc, Turbo Bastard Wheel. Berkolaborasi dengan Free Flow, produk velg lokal ini hadir dalam edisi eksklusif dan terbatas dalam ajang Osaka Auto Messe di Jepang pada 10-12 Februari 2024.
Gofar menyebut produk lokal saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak perlu biaya mahal, produk buatan anak negeri menurutnya sangat bisa bersaing dengan produk asing. Hanya saja dia berharap agar industri memberi dukungan,begitu pula dengan regulasi pemerintah agar semakin banyak merek lokal baru yang muncul dan berjaya di negeri sendiri.
“Kita punya SDM-nya itu, sangat punya. Tinggal saja nunggu pasarnya gimana nih. Tinggal nunggu saja pabrikannya gimana nih,” singgungnya.
Kendati demikian, Gofar berharap local pride tidak hanya jadi jargon semata. Kualitas tetap harus dijaga. Semua harus memanfaatkan ekosistem lokal untuk bisa berkembang.
Baca Juga: Industri Otomotif Kian Bergairah, Bisnis Auto Detailing Makin Laris Manis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.