Tinder Bakal Verifikasi Identitas untuk Semua Pengguna
18 August 2021 |
14:40 WIB
Aplikasi kencan daring, Tinder, mengumumkan bakal membuat fitur verifikasi identitas yang tersedia untuk penggunanya di seluruh dunia dalam beberapa waktu mendatang. Fitur ini diluncurkan guna memberikan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Perusahaan menyatakan akan mempertimbangkan rekomendasi ahli, masukan anggota, dan dokumen yang sesuai untuk tiap aturan di berbagai wilayah dan negara untuk menentukan bagaimana fitur ini diluncurkan.
Mereka melanjutkan bahwa fitur verifikasi identitas ini akan dimulai secara sukarela. Kecuali jika diamanatkan oleh undang-undang di wilayah setempat, maka akan berkembang untuk memastikan pendekatan yang adil, inklusif, dan ramah privasi.
Head of Trust & Safety Product Tinder Rory Kozoll, mengatakan bahwa verifikasi ID merupakan proses yang rumit dan bernuansa. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil pendekatan uji dan pelajari untuk peluncurannya.
Dia melanjutkan perusahaan paham salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk anggotanya merasa aman adalah dengan memberi lebih banyak kepercayaan diri bahwa match mereka autentik dan kontrol lebih dengan lawan interaksi.
Tinder pertama kali meluncurkan verifikasi identitas di pasar Jepang pada 2019 lalu dan telah menggunakan informasi serta pembelajaran dari situ untuk mengambil keputusan perluasan fitur ke berbagai negara lainnya.
Selain fitur yang tengah dikembangkan itu, Tinder dalam beberapa tahun terakhir juga telah meluncurkan fitur keamanan utama untuk mengurangi anonimitas, meningkatkan akuntabilitas, dan membantu penggunanya tetap aman seperti verifikais foto dan face to face video chat.
Editor: Fajar Sidik
Perusahaan menyatakan akan mempertimbangkan rekomendasi ahli, masukan anggota, dan dokumen yang sesuai untuk tiap aturan di berbagai wilayah dan negara untuk menentukan bagaimana fitur ini diluncurkan.
Mereka melanjutkan bahwa fitur verifikasi identitas ini akan dimulai secara sukarela. Kecuali jika diamanatkan oleh undang-undang di wilayah setempat, maka akan berkembang untuk memastikan pendekatan yang adil, inklusif, dan ramah privasi.
Head of Trust & Safety Product Tinder Rory Kozoll, mengatakan bahwa verifikasi ID merupakan proses yang rumit dan bernuansa. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil pendekatan uji dan pelajari untuk peluncurannya.
Dia melanjutkan perusahaan paham salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk anggotanya merasa aman adalah dengan memberi lebih banyak kepercayaan diri bahwa match mereka autentik dan kontrol lebih dengan lawan interaksi.
"Kami berharap semua anggota kami di seluruh dunia akan melihat manfaat berinteraksi dengan orang yang telah melalui proses verifikasi ID. Kami menantikan hari ketika lebih banyak orang diverifikasi di Tinder," katanya dalam keterangan resmi.
Tinder pertama kali meluncurkan verifikasi identitas di pasar Jepang pada 2019 lalu dan telah menggunakan informasi serta pembelajaran dari situ untuk mengambil keputusan perluasan fitur ke berbagai negara lainnya.
Selain fitur yang tengah dikembangkan itu, Tinder dalam beberapa tahun terakhir juga telah meluncurkan fitur keamanan utama untuk mengurangi anonimitas, meningkatkan akuntabilitas, dan membantu penggunanya tetap aman seperti verifikais foto dan face to face video chat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.