Mahasiswa ESMOD Jakarta (Sumber Foto: ESMOD Jakarta)

Eksplorasi Tren Fesyen Lewat Kegiatan Seru dan Edukatif dari Mahasiswa ESMOD Jakarta 

28 February 2024   |   17:33 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Sekolah mode makin inovatif dengan menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang seru dan edukatif. Tak terkecuali ESMOD Jakarta yang terus menginspirasi para mahasiswanya untuk mengasah wawasan dan teknik mendesain melalui proyek kreatif yang menantang.

Mahasiswa semester 3 tahun ke-2 jurusan Fashion Design menggarap Optical Project dan Trend Book Project yang membawa mereka untuk mengenal dunia desain yang dinamis. Adapun untuk Optical Project fokusnya adalah mengembangkan desain optical print dengan jenis style tertentu, yaitu camo print, dengan arah gaya hip hop sebagai landasan kreatifmya

Baca juga: Mengintip Koleksi Busana Urban dan Leisure dari ESMOD Jakarta di UI Fashion Week 2024

Setelah membuat kain cetakan, dilanjutkan dengan menciptakan manipulasi kain kreatif (Creative Fabric). Proses ini memungkinkan mereka untuk menggali lebih dalam potensi artistik dan kreativitasnya dalam menciptakan desain yang unik dan berkelas.

Tak hanya itu, mahasiswa semester 3 juga terlibat dalam pembuatan Trend Book Project. Mereka belajar mendesain pakaian berdasarkan tren tertentu dengan melakukan penelitian berbasis tren macro dari situs web WGSN.COM. Setiap desain yang dikerjakan fokus pada musim Spring/Summer 2025 dan Autumn/Winter 2024 

Setelah melakukan penelitian, para mahasiswa akan menemukan unsur-unsur yang sedang tren, termasuk warna, kain, aksesori, dan lainnya. Temuan menarik tentang tren fesyen tersebut kemudian dikompilasikan dalam bentuk buku yang bisa digunakan para mahasiswa untuk mencari inspirasi saat mewujudkan desain pakaian.
 

Kegiatan mahasiswa (Sumber Foto: ESMOD Jakarta)

Proyek kreatif Trend Book (Sumber Foto: ESMOD Jakarta)

Penilaian proyek ini dilakukan melalui presentasi di hadapan juri yang terdiri dari para dosen ESMOD Jakarta. Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk memamerkan kreativitas, menjelaskan pemikiran di balik desain, dan menerima umpan balik yang dapat membantu mereka tumbuh sebagai perancang busana yang lebih matang.

Melalui berbagai proyek menarik ini, selain menambah wawasan juga merangsang ide-ide kreatif mahasiswanya. Melalui pengalaman ini, mereka dapat merasakan dinamika sebenarnya dari industri fesyen untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.

Awal 2024 kemarin ESMOD Jakarta baru saja menyambut kunjungan istimewa dari Paul Marchand, pakar fesyen dunia sekaligus ESMOD International's Head of Curriculum Coordination FD/FB. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin yang diadakan setiap tahunnya, dengan tujuan untuk menjaga supaya standarisasi pendidikan di ESMOD Jakarta tetap sejalan dengan standarisasi yang telah ditetapkan oleh ESMOD International. 

Paul datang untuk bertukar pikiran melalui sharing session dengan para dosen serta mengadakan workshop yang bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam dunia mode. Diskusi ini mencangkup pembahasan mengenai  tren terkini dalam dunia mode, tantangan yang dihadapi oleh industri mode, serta berbagi pengalaman dalam mengajar yang menginspirasi para mahasiswa. 
 

Paul Marchand (Sumber Foto: ESMOD Jakarta)

Paul Marchand (Sumber Foto: ESMOD Jakarta)

Dia juga menyelenggarakan workshop khusus bagi para dosen mengenai teknik baru dalam merekonstruksi pakaian yang dikenal dengan istilah blind fold drawing. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas para pendidik untuk menghasilkan desain-desain yang lebih unik dan inovatif. 

Paul juga turut berperan sebagai juri dalam beberapa penilaian class project yang memberikan wawasan baru untuk mahasiswa, terutama bagi mereka yang sedang mempersiapkan final collection-nya untuk tugas akhir kelulusan tahun ini. 

"Industri mode adalah dunia yang dinamis dan terus berkembang. Untuk itu, penting bagi institusi pendidikan mode untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut," ujarnya, mengutip dari rilisnya, Rabu (28/4/2024)

Kunjungannya ke kali ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung bagi para dosen dan mahasiswa, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menjaga standar pendidikan desain mode di Indonesia agar tetap relevan dengan tuntutan industri mode internasional.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

8 Anak Terkaya di Dunia, Kekayaannya Mencapai US$5 Miliar

BERIKUTNYA

Bikin Nostalgia, Ini 6 Kartun Jadul Tahun 2000-an yang Menemani Masa Kecil

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: