Alasan Pemerintah Dorong Kabupaten Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO
28 February 2024 |
11:30 WIB
Setelah sejumlah kota di Indonesia masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO/UNESCO Creative Cities Network (UCCN), pemerintah berusaha menambah kota lain menjadi bagian jaringan tersebut. Terbaru, Kabupaten Gorontalo adalah wilayah di Indonesia yang tengah diupayakan ke arah sana.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak pemerintah daerah dan pelaku ekonomi kreatif untuk memperkuat kerja sama guna mewujudkan Kabupaten Gorontalo masuk jaringan kota kreatif UNESCO.
Sandiaga menilai upaya pemerintah mendorong Kabupaten Gorontalo sebagai kota kreatif UNESCO bukan tanpa alasan. Kabupaten Gorontalo tercatat memiliki potensi ekonomi kreatif dalam sektor kuliner.
Baca juga: Mengenal Jaringan Kota Kreatif Sastra di Asia, Satu di Antaranya Jakarta
Berdasarkan proses uji petik yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, subsektor ekonomi kreatif kuliner merupakan lokomotif Kabupaten Gorontalo. Sektor kuliner di tempat ini juga dapat menjadi penghela bagi subsektor lainnya.
Sebelum mengupayakan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif versi UNESCO, pemerintah sudah menetapkannya sebagai kabupaten kreatif nasional. "Karena sudah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif nasional, maka langkah berikutnya adalah mengajukan Gorontalo sebagai Kabupaten Kota Kreatif versi UNESCO,” ujarnya.
Dia berharap penetapan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif versi UNESCO dapat membuat produk-produk ekonomi kreatif yang ada di daerah ini dapat dikenal secara global. Tidak hanya itu, ekosistem ekonomi kreatif juga dapat makin solid.
Sandiaga menuturkan bahwa banyak manfaat yang bisa diperoleh Kabupaten Gorontalo jika menjadi bagian dari kota kreatif dunia. Selain adanya keberlanjutan dan kelestarian terhadap kuliner lokal, Kabupaten Gorontalo juga akan mendapatkan promosi yang efektif.
Kemudian, legitimasi dari UNESCO sebagai kota kreatif dunia juga akan memberikan kesempatan terhadap kabupaten/kota untuk berjejaring dan membangun komunitas dengan kota-kota sejenis di negara-negara lain di dunia.
Dia mengatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk terus memberikan dukungan dalam bentuk berbagai program yang diperlukan oleh pelaku ekonomi kreatif Gorontalo, mulai dari pelatihan, akses permodalan, hingga pemasaran. "Kami ingin melihat bagaimana ekonomi kreatif di Kabupaten Gorontalo bisa kita dorong untuk bisa lebih maju lagi," katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo, menyambut baik inisiasi pemerintah yang mencanangkan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif UNESCO menyusul Pekalongan, Bandung, Jakarta, Ambon, dan Solo yang sudah lebih dahulu. "InsyaAllah ini akan menjadi motor penggerak ekonomi kita," kata Nelson.
Untuk diketahui, Indonesia saat ini sudah memiliki empat kota yang mendapatkan predikat UCCN. Kota-kota itu adalah Pekalongan dengan kategori kriya dan kesenian rakyat; Bandung dengan kategori desain; Ambon kategori musik; dan Jakarta kategori literatur.
Baca juga: Hypereport: Memantapkan Jakarta Sebagai Kiblat Kota Kreatif
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak pemerintah daerah dan pelaku ekonomi kreatif untuk memperkuat kerja sama guna mewujudkan Kabupaten Gorontalo masuk jaringan kota kreatif UNESCO.
Sandiaga menilai upaya pemerintah mendorong Kabupaten Gorontalo sebagai kota kreatif UNESCO bukan tanpa alasan. Kabupaten Gorontalo tercatat memiliki potensi ekonomi kreatif dalam sektor kuliner.
Baca juga: Mengenal Jaringan Kota Kreatif Sastra di Asia, Satu di Antaranya Jakarta
Berdasarkan proses uji petik yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, subsektor ekonomi kreatif kuliner merupakan lokomotif Kabupaten Gorontalo. Sektor kuliner di tempat ini juga dapat menjadi penghela bagi subsektor lainnya.
Sebelum mengupayakan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif versi UNESCO, pemerintah sudah menetapkannya sebagai kabupaten kreatif nasional. "Karena sudah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif nasional, maka langkah berikutnya adalah mengajukan Gorontalo sebagai Kabupaten Kota Kreatif versi UNESCO,” ujarnya.
Dia berharap penetapan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif versi UNESCO dapat membuat produk-produk ekonomi kreatif yang ada di daerah ini dapat dikenal secara global. Tidak hanya itu, ekosistem ekonomi kreatif juga dapat makin solid.
Binthe Biluhuta, salah satu kuliner khas Gorontalo (Sumber gambar: Wikimedia Common/Supardisahabu)
Kemudian, legitimasi dari UNESCO sebagai kota kreatif dunia juga akan memberikan kesempatan terhadap kabupaten/kota untuk berjejaring dan membangun komunitas dengan kota-kota sejenis di negara-negara lain di dunia.
Dia mengatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk terus memberikan dukungan dalam bentuk berbagai program yang diperlukan oleh pelaku ekonomi kreatif Gorontalo, mulai dari pelatihan, akses permodalan, hingga pemasaran. "Kami ingin melihat bagaimana ekonomi kreatif di Kabupaten Gorontalo bisa kita dorong untuk bisa lebih maju lagi," katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo, menyambut baik inisiasi pemerintah yang mencanangkan Kabupaten Gorontalo sebagai Kota Kreatif UNESCO menyusul Pekalongan, Bandung, Jakarta, Ambon, dan Solo yang sudah lebih dahulu. "InsyaAllah ini akan menjadi motor penggerak ekonomi kita," kata Nelson.
Untuk diketahui, Indonesia saat ini sudah memiliki empat kota yang mendapatkan predikat UCCN. Kota-kota itu adalah Pekalongan dengan kategori kriya dan kesenian rakyat; Bandung dengan kategori desain; Ambon kategori musik; dan Jakarta kategori literatur.
Baca juga: Hypereport: Memantapkan Jakarta Sebagai Kiblat Kota Kreatif
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.