Kisah Inspiratif di Balik Brand Wewangian Lokal Alchemist Fragrance & Euódia Home
27 February 2024 |
08:26 WIB
Bisnis produk wewangian, termasuk parfum dan pengharum ruangan atau reed diffuser terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Tentunya hal ini tak lepas dari kemunculan berbagai brand lokal yang pelan-pelan mulai menggeser produk buatan luar negeri.
Adapun di e-commerce seperti Tokopedia, penjualan parfum naik lebih dari 2 kali lipat selama 2023 dibandingkan dengan 2020 saat pandemi lalu. Sedangkan pengharum ruangan, seperti reed diffuser mengalami kenaikan lebih dari 13 kali lipat di periode yang sama.
Baca juga: Popularitas Brand Kosmetik Lokal Terus Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
Di sisi lain data internal TikTok juga mencatat nilai transaksi untuk produk parfum lokal di TikTok Shop pada Januari 2023 mengalami kenaikan 100 persen dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu. Sementara di Tokopedia, transaksi reed diffuser mengalami peningkatan signifikan dengan rata-rata lebih dari 17 kali lipat. Konsumen terbanyak berasal dari DKI Jakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Semarang.
Melihat peluang bisnis yang besar tersebut, jenama parfum lokal Alchemist Fragrance, termotivasi untuk menjadikan parfum buatan produsen dalam negeri sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia. Selain itu juga supaya dapat bersaing di pasar global.
Naya Tinanda Nabila, CEO dan Founder Alchemist Fragrance telah mendirikan jenamanya sejak 2022 lalu. Ambisinya adalah menciptakan wewangian yang memberi kesan mewah dan klasik dengan inovasi peracikan aroma yang sesuai karakter penggunanya.
“Kami ingin setiap cerita dan perasaan di balik produk parfum kami bisa relevan dengan penggunanya. Makanya, kita menggandeng perfumer yang dapat memadukan berbagai aroma agar parfumnya selalu unik,” ungkap Naya.
Proses kreatif di balik pembuatan parfum sangatlah panjang dan rumit, misalnya memilah-milih dan memadukan bahan-bahannya, lalu meracik dan menentukan notes atau tingkatan aromanya. Naya selalu meyakinkan calon pembelinya untuk memilih parfum yang sesuai gaya dan preferensi pribadinya, supaya tidak kecewa.
"Kami selalu menghadirkan kuis singkat yang dapat membantu dan memudahkan calon pembeli dalam menentukan aroma yang cocok dengan karakter mereka,” ucap Naya.
Selain parfum, produk reed diffuser juga punya penggemarnya tersendiri. Reed diffuser adalah jenis pengharum ruangan yang menggunakan stik untuk menyerap cairan pengharum dari botolnya. Produk ini tidak memerlukan listrik atau api untuk mengeluarkan aromanya.
Albertus Setyapranata, founder Euódia Home membagikan kisah suksesnya mendirikan jenama pengharum ruangan lokal. Albertus merupakan lulusan teknik kimia dan berasal dari keluarga pengusaha di bidang interior. Pada 2015, dia mendirikan Euódia Home sebagai produk pengharum ruangan buatan Indonesia.
Setelah melakukan riset dan berbagai eksperimen selama enam bulan, akhirnya ditemukanlah formula yang tepat untuk menghadirkan produk pertama Euódia Home. Essentials oil yang digunakan seperti patchouli dan lemongrass diambil langsung dari berbagai daerah di pulau Jawa.
Sejak 2017 Albertus mulai memasarkan produknya secara online di e-commerce. Selain itu, supaya bisa meningkatkan awareness konsumen, dia dan timnya juga aktif membuat video singkat mengenai produknya di media sosial dan e-commerce.
"Kami sering menghadirkan konten tips cara menggunakan reed diffuser dan tempat-tempat yang tepat untuk menaruh reed diffuser atau lilin aromaterapi,” kata Albertus.
Untuk menegaskan posisinya sebagai jenama lokal, Albertus merilis koleksi wewangian yang memiliki ciri khas Indonesia, di antaranya ‘Nusantara Series’ dan ‘Destination Scents’. Euódia Home juga rutin berkolaborasi dengan teh artisan Indonesia untuk merilis reed diffuser aroma 'Tea Series'.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Adapun di e-commerce seperti Tokopedia, penjualan parfum naik lebih dari 2 kali lipat selama 2023 dibandingkan dengan 2020 saat pandemi lalu. Sedangkan pengharum ruangan, seperti reed diffuser mengalami kenaikan lebih dari 13 kali lipat di periode yang sama.
Baca juga: Popularitas Brand Kosmetik Lokal Terus Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
Di sisi lain data internal TikTok juga mencatat nilai transaksi untuk produk parfum lokal di TikTok Shop pada Januari 2023 mengalami kenaikan 100 persen dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu. Sementara di Tokopedia, transaksi reed diffuser mengalami peningkatan signifikan dengan rata-rata lebih dari 17 kali lipat. Konsumen terbanyak berasal dari DKI Jakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Semarang.
Naya Tinanda Nabila, CEO dan Founder Alchemist Fragrance telah mendirikan jenamanya sejak 2022 lalu. Ambisinya adalah menciptakan wewangian yang memberi kesan mewah dan klasik dengan inovasi peracikan aroma yang sesuai karakter penggunanya.
“Kami ingin setiap cerita dan perasaan di balik produk parfum kami bisa relevan dengan penggunanya. Makanya, kita menggandeng perfumer yang dapat memadukan berbagai aroma agar parfumnya selalu unik,” ungkap Naya.
Proses kreatif di balik pembuatan parfum sangatlah panjang dan rumit, misalnya memilah-milih dan memadukan bahan-bahannya, lalu meracik dan menentukan notes atau tingkatan aromanya. Naya selalu meyakinkan calon pembelinya untuk memilih parfum yang sesuai gaya dan preferensi pribadinya, supaya tidak kecewa.
"Kami selalu menghadirkan kuis singkat yang dapat membantu dan memudahkan calon pembeli dalam menentukan aroma yang cocok dengan karakter mereka,” ucap Naya.
Selain parfum, produk reed diffuser juga punya penggemarnya tersendiri. Reed diffuser adalah jenis pengharum ruangan yang menggunakan stik untuk menyerap cairan pengharum dari botolnya. Produk ini tidak memerlukan listrik atau api untuk mengeluarkan aromanya.
Albertus Setyapranata, founder Euódia Home membagikan kisah suksesnya mendirikan jenama pengharum ruangan lokal. Albertus merupakan lulusan teknik kimia dan berasal dari keluarga pengusaha di bidang interior. Pada 2015, dia mendirikan Euódia Home sebagai produk pengharum ruangan buatan Indonesia.
Setelah melakukan riset dan berbagai eksperimen selama enam bulan, akhirnya ditemukanlah formula yang tepat untuk menghadirkan produk pertama Euódia Home. Essentials oil yang digunakan seperti patchouli dan lemongrass diambil langsung dari berbagai daerah di pulau Jawa.
Sejak 2017 Albertus mulai memasarkan produknya secara online di e-commerce. Selain itu, supaya bisa meningkatkan awareness konsumen, dia dan timnya juga aktif membuat video singkat mengenai produknya di media sosial dan e-commerce.
"Kami sering menghadirkan konten tips cara menggunakan reed diffuser dan tempat-tempat yang tepat untuk menaruh reed diffuser atau lilin aromaterapi,” kata Albertus.
Untuk menegaskan posisinya sebagai jenama lokal, Albertus merilis koleksi wewangian yang memiliki ciri khas Indonesia, di antaranya ‘Nusantara Series’ dan ‘Destination Scents’. Euódia Home juga rutin berkolaborasi dengan teh artisan Indonesia untuk merilis reed diffuser aroma 'Tea Series'.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.