Penuh Nostalgia, Cek Daftar Remake Film Klasik Indonesia
18 February 2024 |
10:51 WIB
Bagi para pencinta film, karya hasil pembuatan ulang atau remake mungkin bukan sesuatu yang asing ditemui. Banyak sineas baik di dalam maupun luar negeri memilih untuk membuat ulang sebuah karya karena berbagai alasan – salah satunya adalah ketenaran sehingga berpotensi meraih penonton yang besar.
Dikutip dari laman University of Melbourne, salah satu alasan sineas membuat ulang sebuah film adalah faktor keamanan dari sisi ekonomi. Banyak orang sudah akrab dengan film – film lama, seperti karakter, jalan cerita, dan sebagainya dan banyak orang rela untuk mengeluarkan uang demi menonton versi pembuatan ulang sebuah cerita film.
Baca juga: Cerita Fadhilah Intan Meramu Lagu Dealova dengan Warna Baru
Mereka yang sudah mengetahui karakter dan jalan cerita sebuah film memilih untuk menonton kembali dalam versi terbaru – salah satunya adalah ingin bernostalgia. Banyak orang juga ingin memberikan pengalaman yang sama terhadap buah hatinya terkait suatu film.
Selain itu, pemilik cerita seperti Disney juga ingin menjaga cerita yang dimilikinya dengan membuat ulang film – film lama mereka dengan versi terbaru. Mereka berharap bahwa cerita-cerita itu tetap populer pada generasi terbaru.
Tren pembuatan ulang sebuah film tidak hanya terjadi di Hollywood saja. Di Indonesia, banyak sineas juga telah melakukan remake dan sukses di pasar dalam negeri. Berikut sejumlah film Indonesia hasil pembuatan ulang dirangkum dari beberapa sumber:
Pengabdi Setan yang rilis pada 2017 merupakan salah satu film pembuatan ulang. Karya dengan genre horor itu pertama kali keluar pada 1980 dan mendapatkan arahan dari sutradara Sisworo Gautama Putra.
Pada 2017, sutradara Joko Anwar menjadi pengarah film Pengabdi Setan dalam versi terbarunya. Pemeran film ini seperti Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Ayu Laksmi, Elly D. Luthan, Nasar Anuz, Muhammad Adhiyat. Sukses dengan remake pertamanya, Joko Anwar melanjutkan kisah horor tersebut dalam sekuel, Pengabdi Setan 2: Communion yang tayang pada 2022.
Film lain yang juga merupakan hasil remake adalah Ali Topan yang rilis pada 2024. Ali Topan Anak Jalanan pertama kali muncul dalam industri perfilman di Indonesia pada 1977 dengan mendapatkan arahan dari sutradara Ishaq Iskandar.
Sementara itu, film Ali Topan yang rilis pada tahun ini mendapatkan arahan dari sutradara Sidharta Tata. Dengan judul yang lebih sederhana, karya ini disebut masih “setia” dengan materi aslinya. Film ini dibintangi oleh Jeffri Nichol, Ari Sihasale, Lutesha, Onadio Leonardo, Reza Hilman, Omara Esteghlal, Bebeto Leutualy, dan Axel Matthew.
Bayi Ajaib juga menjadi film Indonesia lainnya yang merupakan hasil remake. Rilis pada 2023, karya bergenre horor ini pertama kali rilis pada 1982. Film garapan sutradara Rako Prijanto ini bercerita tentang Kosim yang menjadi kaya mendadak setelah menemukan emas di sungai desa Hirupbagja, dan segera menikahi seorang wanita bernama Sumi.
Dia pun kemudian hidup makmur sebagai juragan tanah. Namun, ketika anak mereka lahir, jiwanya sudah dirasuki arwah Albert Dominique yang haus darah dan meneror warga desa. Kosim kemudian berusaha menutupi kenyataan ini karena dia sedang mencalonkan diri sebagai kepala desa yang baru.
Gita Cinta dari SMA merupakan hasil pembuatan ulang dari judul yang sama. Rilis pertama kali pada 1979, Gita Cinta dari SMA kembali muncul di layar lebar Indonesia pada 2023.
Gita Cinta dari SMA merupakan film yang berasal dari novel karya Eddy D. Iskandar dan bercerita tentang kisah cinta pelajar dari sekolah menengah atas bernama Galih dan Ratna. Rano Karno dan Yessi Gusman adalah aktor dan aktris yang memerankan karakter tersebut pada 1979. Sementara itu, Prilly Latuconsina dan Yesaya Abraham menjadi pemeran Ratna dan Galih pada edisi Gita Cinta dari SMA yang terbaru.
Premisnya sederhana dan mendebarkan bagi penonton. Bagaimana kisah cinta Ratna yang berasal dari etnis Jawa tidak mendapat restu dari ayahnya untuk berpacaran dengan Galih yang berasal dari etnis Sunda dengan kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan.
Dari premis itu, produser Chand Parwez menganggap bahwa film ini bisa relevan ke dua generasi, baik generasi masa 80-an dan generasi z. Film ini disebut tidak hanya akan menjadi ajang nostalgia bagi para orang tua generasi z, tapi juga ajang komunikasi keluarga tentang gambaran kisah cinta dan pasangan antar generasi.
Film Badai Pasti Berlalu yang rilis pada 2007 juga menjadi salah satu film remake yang ada di Indonesia. Karya ini pertama kali keluar pertama kali pada 1977 dan mendapatkan arahan dari sutradara Teguh Karya.
Kemudian, Badai Pasti Berlalu dibuat ulang dengan mendapatkan arahan dari Teddy Soeriaatmadja pada 2007. Pemeran film ini adalah Vino G. Bastian, Raihaanun, Winky Wiryawan, dan sebagainya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikutip dari laman University of Melbourne, salah satu alasan sineas membuat ulang sebuah film adalah faktor keamanan dari sisi ekonomi. Banyak orang sudah akrab dengan film – film lama, seperti karakter, jalan cerita, dan sebagainya dan banyak orang rela untuk mengeluarkan uang demi menonton versi pembuatan ulang sebuah cerita film.
Baca juga: Cerita Fadhilah Intan Meramu Lagu Dealova dengan Warna Baru
Mereka yang sudah mengetahui karakter dan jalan cerita sebuah film memilih untuk menonton kembali dalam versi terbaru – salah satunya adalah ingin bernostalgia. Banyak orang juga ingin memberikan pengalaman yang sama terhadap buah hatinya terkait suatu film.
Selain itu, pemilik cerita seperti Disney juga ingin menjaga cerita yang dimilikinya dengan membuat ulang film – film lama mereka dengan versi terbaru. Mereka berharap bahwa cerita-cerita itu tetap populer pada generasi terbaru.
Tren pembuatan ulang sebuah film tidak hanya terjadi di Hollywood saja. Di Indonesia, banyak sineas juga telah melakukan remake dan sukses di pasar dalam negeri. Berikut sejumlah film Indonesia hasil pembuatan ulang dirangkum dari beberapa sumber:
1. Pengabdi Setan
Pengabdi Setan yang rilis pada 2017 merupakan salah satu film pembuatan ulang. Karya dengan genre horor itu pertama kali keluar pada 1980 dan mendapatkan arahan dari sutradara Sisworo Gautama Putra.Pada 2017, sutradara Joko Anwar menjadi pengarah film Pengabdi Setan dalam versi terbarunya. Pemeran film ini seperti Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Ayu Laksmi, Elly D. Luthan, Nasar Anuz, Muhammad Adhiyat. Sukses dengan remake pertamanya, Joko Anwar melanjutkan kisah horor tersebut dalam sekuel, Pengabdi Setan 2: Communion yang tayang pada 2022.
2. Ali Topan
Film lain yang juga merupakan hasil remake adalah Ali Topan yang rilis pada 2024. Ali Topan Anak Jalanan pertama kali muncul dalam industri perfilman di Indonesia pada 1977 dengan mendapatkan arahan dari sutradara Ishaq Iskandar.Sementara itu, film Ali Topan yang rilis pada tahun ini mendapatkan arahan dari sutradara Sidharta Tata. Dengan judul yang lebih sederhana, karya ini disebut masih “setia” dengan materi aslinya. Film ini dibintangi oleh Jeffri Nichol, Ari Sihasale, Lutesha, Onadio Leonardo, Reza Hilman, Omara Esteghlal, Bebeto Leutualy, dan Axel Matthew.
3. Bayi Ajaib
Bayi Ajaib juga menjadi film Indonesia lainnya yang merupakan hasil remake. Rilis pada 2023, karya bergenre horor ini pertama kali rilis pada 1982. Film garapan sutradara Rako Prijanto ini bercerita tentang Kosim yang menjadi kaya mendadak setelah menemukan emas di sungai desa Hirupbagja, dan segera menikahi seorang wanita bernama Sumi.Dia pun kemudian hidup makmur sebagai juragan tanah. Namun, ketika anak mereka lahir, jiwanya sudah dirasuki arwah Albert Dominique yang haus darah dan meneror warga desa. Kosim kemudian berusaha menutupi kenyataan ini karena dia sedang mencalonkan diri sebagai kepala desa yang baru.
4. Gita Cinta dari SMA
Gita Cinta dari SMA merupakan hasil pembuatan ulang dari judul yang sama. Rilis pertama kali pada 1979, Gita Cinta dari SMA kembali muncul di layar lebar Indonesia pada 2023.Gita Cinta dari SMA merupakan film yang berasal dari novel karya Eddy D. Iskandar dan bercerita tentang kisah cinta pelajar dari sekolah menengah atas bernama Galih dan Ratna. Rano Karno dan Yessi Gusman adalah aktor dan aktris yang memerankan karakter tersebut pada 1979. Sementara itu, Prilly Latuconsina dan Yesaya Abraham menjadi pemeran Ratna dan Galih pada edisi Gita Cinta dari SMA yang terbaru.
Premisnya sederhana dan mendebarkan bagi penonton. Bagaimana kisah cinta Ratna yang berasal dari etnis Jawa tidak mendapat restu dari ayahnya untuk berpacaran dengan Galih yang berasal dari etnis Sunda dengan kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan.
Dari premis itu, produser Chand Parwez menganggap bahwa film ini bisa relevan ke dua generasi, baik generasi masa 80-an dan generasi z. Film ini disebut tidak hanya akan menjadi ajang nostalgia bagi para orang tua generasi z, tapi juga ajang komunikasi keluarga tentang gambaran kisah cinta dan pasangan antar generasi.
5. Badai Pasti Berlalu
Film Badai Pasti Berlalu yang rilis pada 2007 juga menjadi salah satu film remake yang ada di Indonesia. Karya ini pertama kali keluar pertama kali pada 1977 dan mendapatkan arahan dari sutradara Teguh Karya.Kemudian, Badai Pasti Berlalu dibuat ulang dengan mendapatkan arahan dari Teddy Soeriaatmadja pada 2007. Pemeran film ini adalah Vino G. Bastian, Raihaanun, Winky Wiryawan, dan sebagainya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.