Fin whale atau paus sirip. (Sumber foto: New Bedford Whaling Museum)

5 Paus yang Terancam Punah Akibat Penangkapan Tidak Terkontrol dan Kontaminasi Laut

18 February 2024   |   10:04 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Hari Paus Sedunia atau World Whale Day diperingati tiap 18 Februari.Ini adalah hari untuk meningkatkan kesadaran terhadap paus dan banyak spesies paus yang terancam atau hampir punah akibat dampak manusia terhadap lautan. Saat ini, sejumlah spesia paus tercatat hampir punah karena terus diburu oleh manusia atau polusi laut.

Pada 1980, Greg Kauffman – pendiri organisasi nirlaba Maui Pacific Whale Foundation (PWF) – memulai Hari Paus Sedunia. Sebuah perayaan untuk paus bungkuk yang meramaikan perairan Maui setiap musim dingin serta kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman terhadap spesies tersebut.

Baca juga: Sejarah Singkat Hari Hiu Paus Internasional, Raksasa Laut yang Lembut

Ketika Kauffman memulai Hari Paus Sedunia pada 1980, populasi paus bungkuk di Pasifik Utara hanya berjumlah sekitar 1.000 ekor dan berada dalam risiko kepunahan. Paus bungkuk terdaftar sebagai hewan yang terancam punah berdasarkan Undang-Undang Spesies Terancam Punah (Endangered Species Act) pada 1973.

Saat ini, perairan di sekitar Maui dikunjungi oleh lebih dari 21.000 paus bungkuk, sebagian karena upaya PWF untuk melindungi mereka melalui program konservasi, pendidikan, dan penelitian. Banyak spesies paus yang mengalami pemulihan luar biasa, tapi banyak spesies lainnya yang masih rentan.

Paus berada di puncak rantai makanan dan mempunyai peran penting dalam kesehatan lingkungan laut secara keseluruhan. Paus berperan penting dalam menangkap karbon dari atmosfer; setiap paus besar menyerap rata-rata 33 ton CO2, sehingga berperan dalam upaya melawan perubahan iklim.

Sayangnya, ukurannya yang besar dan auranya yang mistis tidak mampu melindungi mereka. Menurut WWF, 6 dari 13 spesies paus besar diklasifikasikan sebagai terancam punah atau rentan, bahkan setelah dilindungi selama beberapa dekade. Diperkirakan minimal 300.000 paus dan lumba-lumba terbunuh setiap tahunnya akibat tangkapan sampingan perikanan (fisheries bycatch), sementara yang lainnya mengalami berbagai ancaman termasuk pengiriman dan hilangnya habitat.

Perburuan intensif selama berabad-abad dan memburuknya kondisi laut menyebabkan sebagian besar spesies paus terdampar, dan karena mereka berkembang biak dengan lambat, para ilmuwan khawatir bahwa paus kini lebih rentan terhadap ancaman seperti polusi dan cedera yang mungkin hanya terjadi dalam skala kecil.

Berikut sejumlah spesies paus yang terancam punah atau berstatus endangered dikutip dari laman World Wild Life :


1. Blue Whale (Paus Biru)

Paus biru merupakan salah satu yang terancam punah di dunia. Dengan memiliki berat 200 ton atau sekitar 33 ekor gajah, blue whale menjadi hewan paling besar di bumi.

Hewan ini memiliki ukuran jantung sebesar mobil Volkswagen Beetle. Perutnya juga dapat menampung satu ton krill dan setiap hari harus mengonsumsi sekitar 4 ton. Binatang ini masuk dalam kategori paling berisik di bumi karena suaranya yang melebihi pesawat jet.

Jika pesawat jet mampu menghasilkan suara hingga 140 desibel, paus biru memiliki suara sampai 188 desibel. Suaranya yang terdengar seperti peluit bisa mencapai ratusan mill dan kemungkinan disuarakan untuk menarik perhatian paus biru lainnya.

Sebelum maraknya perburuan paus pada abad ke-19, paus biru dapat ditemukan di seluruh lautan di dunia dalam jumlah yang melimpah, tapi lebih dari 380.000 paus biru dibunuh oleh pemburu paus antara tahun 1868 dan 1978. Saat ini, paus biru masih ditemukan di setiap lautan hanya saja dalam jumlah yang jauh lebih kecil, dengan perkiraan populasi global hanya 10.000-25.000 ekor. sangat kontras dengan perkiraan populasi global sebesar 250.000-350.000 pada awal abad ke-20. Oleh karena itu, IUCN telah mendaftarkan spesies ini sebagai spesies yang terancam punah.


2. North Atlantic Right Whale (Paus Sikat)

Paus yang masuk dalam status terancam punah adalah North Atlantic Right Whale. Saat ini, jumlah populasi binatang besar itu mencapai 366. Binatang besar ini dapat mudah dikenali lantaran kapala putih di kepalanya yang sangat terlihat jelas. Dengan tubuh berwarna abu-abu tua, hewan ini memiliki punggung lebar tanpa sirip punggung dan mulut yang melengkung panjang dari atas mata.

Paus sikat termasuk di antara paus yang paling banyak diincar oleh para pemburu paus pada abad ke-18 dan ke-19, karena mereka adalah salah satu paus yang paling mudah untuk diburu dan juga memiliki kandungan lemak yang tinggi. Nama mereka berasal dari keyakinan para pemburu paus bahwa mereka adalah paus yang "tepat" untuk berburu karena mereka tidak hanya berenang di dekat pantai tetapi juga mengapung di permukaan air setelah dibunuh.


3. Sei Whale (Paus Sei)

Sei whale atau paus sei adalah salah satu paus tercepat karena mampu berenang dengan kecepatan 30 mil per jam. Paus ini berada di hampir seluruh lautan, keculai daerah tropis dan kutub. Masuk dalam kategori terancam punah, mereka kerap mencapi makan di perairan yang lebih dingin pada musim panas sebelum bermigrasi ke perairan yang lebih hangat untuk berkembang biak dan melahirkan. 

Meskipun perburuan paus komersial dilarang pada 1986 oleh Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC), beberapa spesies seperti paus sei masih menjadi sasaran utama Jepang, Norwegia, dan Islandia, yang menghindari atau menentang moratorium IWC.


4. Fin Whale (Paus Sirip)

Fin whale juga masuk dalam kategori endangered. Spesies dengan nama ilmiah balaenoptera physalus itu memiliki berat hampir 80 ton dengan panjang 65 – 80 kaki, hewan mamalia terbesar di dunia setelah paus biru. Paus ini memiliki karakteristik tonjolan di sepanjang punggung mulai dari belakang sirip punggung, sehingga mendapatkan julukan razorback.

Rahang kanan paus ini juga berwarna putih cerah dan rahang kiri berwarna hitam. Ilmuwan memperkirakan paus kerap mengelilingi gerombolan ikan dengan sisi putih mengahadap mangsa dan menakutinya untuk membuat musuh bergerombol dengan padat. Sesudah itu, mereka akan mudah menangkap mangsanya.

Meskipun diperkirakan terdapat 100.000 ekor yang hidup saat ini, IUCN menyatakan bahwa populasi paus sirip global terus meningkat, terutama disebabkan oleh berkurangnya perburuan paus komersial. Proyeksi menunjukkan bahwa total populasi spesies ini kemungkinan telah pulih hingga lebih dari 30% dibandingkan tiga generasi lalu.


5. Western Gray Whale (Paus Abu-abu)

Paus abu-abu (Eschrichtius Robustus) terbagi menjadi dua populasi berbeda yang terletak di Samudera Pasifik Utara bagian timur dan barat. Perburuan paus komersial sangat menguras kedua populasi tersebut, tapi populasi paus abu-abu bagian timur bernasib jauh lebih baik dibandingkan populasi paus bagian barat, dengan sekitar 27.000 paus abu-abu hidup di Pasifik bagian timur mulai dari pantai Alaska hingga pantai Meksiko.

Namun, paus abu-abu barat, yang ditemukan di sepanjang pantai Asia Timur, memiliki populasi sekitar 300 ekor. Jumlah populasi tersebut secara bertahap meningkat selama beberapa tahun terakhir, mendorong IUCN untuk mengubah penetapan populasi di wilayah barat dari Sangat Terancam Punah menjadi Terancam Punah.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Hypeprofil Syarla Marz: Melejit dengan Single Kasar dan Rencana Bermusik di Masa Depan

BERIKUTNYA

Penuh Nostalgia, Cek Daftar Remake Film Klasik Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: