Baru Dirilis, Penggemar Gadget Mau Return Apple Vision Pro. Ada Apa?
15 February 2024 |
12:10 WIB
Kemunculan Apple Vision Pro pada awal Februari 2024 cukup menghebohkan para pecinta gadget. Namun, belakangan perangkat virtual reality (VR) dari raksasa teknologi Cupertino ini kabarnya dikembalikan para penggunanya.
Banyak pengguna yang mengeluh tidak nyaman ketika menggunakan Apple Vision Pro. Perangkat ini disebut-sebut menyebabkan sakit kepala bahkan mabuk perjalanan bagi sebagian orang.
Selain itu, desainnya dengan bobot besar di bagian depan menambah ketidaknyamanan. Ditambah lagi, harganya yang dianggap terlalu mahal dalam dunia teknologi wearable.
Baca juga: Kelakuan Lucu Pengguna Vision Pro Apple, Sesuai Prediksi The Simpsons?
“Bobot perangkat cukup mencolok sehingga menjadi beban,” ujar Collin Michael, salah satu penggemar Apple, dikutip dari Business Insider. Dia menilai, tidak ada yang spesial dengan Apple Vision Pro ini.
Menurutnya, menggunakan headset untuk melakukan hal-hal yang biasa fungsinya mirip dengan iPhone atau MacBook, terbilang ribet.
Michael mencatat bagaimana dia perlu menoleh untuk melihat berbagai elemen di layar karena ada tepi hitam tebal di sepanjang perimeternya yang mengaburkan dan mendistorsi 10 hingga 20 persen garis penglihatannya.
Demikian pula, saat dia memasang MacBook ke headset, dia mengatakan bahwa ikon di bagian bawah layar laptop sulit diuraikan.
Redditor Mesbahi menulis di X bahwa kemampuan perangkat ini untuk menampilkan aplikasi virtual tidak terlalu bagus. Saat melihat objek nyata, Mesbahi mengatakan garis penglihatannya masih berbintik di sebagian besar kondisi pencahayaan.
Sebagian orang juga bertanya kembali apakah Vision Pro benar-benar berguna. Beberapa pengguna mengatakan perangkat ini tidak banyak membantu dalam tugas pekerjaan dan tidak menawarkan cukup kesenangan atau permainan yang layak untuk disimpan. Misalnya, saat dia melihat komputer atau iPhone.
Mesbahi mengatakan kualitas gambarnya tidak cukup tajam untuk melihat apa yang ada di layar. Hal yang sama berlaku untuk membaca makalah dengan font kecil. Oleh karena itu, beberapa pembeli kabarnya ingin mengembalikan perangkat seharga US3.500 tersebut.
Sementara itu, Apple baru saja mengumumkan kini ada lebih dari 1.000 aplikasi yang dirancang khusus untuk Vision Pro. Greg Joswiak, Senior VP of Marketing Apple juga menambahkan ada lebih dari 1,5 juta aplikasi yang kompatibel untuk headset tersebut.
Mengutip GSM Arena, aplikasi-aplikasi tersebut tersedia di VisionOS App Store khusus dan sudah ada lebih dari 600 aplikasi yang tersedia sejak hari pertama Apple Vision Pro dirilis. Namun, beberapa platform utama seperti Netflix, YouTube, dan Spotify mengatakan tidak akan mengembangkan aplikasi khusus dan pengguna harus menggunakan layanan tersebut melalui browser Safari.
Baca juga: Netflix Ungkap Alasan Belum Bikin Aplikasi Khusus untuk Apple Vision Pro
Editor: Puput Ady Sukarno
Banyak pengguna yang mengeluh tidak nyaman ketika menggunakan Apple Vision Pro. Perangkat ini disebut-sebut menyebabkan sakit kepala bahkan mabuk perjalanan bagi sebagian orang.
Selain itu, desainnya dengan bobot besar di bagian depan menambah ketidaknyamanan. Ditambah lagi, harganya yang dianggap terlalu mahal dalam dunia teknologi wearable.
Baca juga: Kelakuan Lucu Pengguna Vision Pro Apple, Sesuai Prediksi The Simpsons?
“Bobot perangkat cukup mencolok sehingga menjadi beban,” ujar Collin Michael, salah satu penggemar Apple, dikutip dari Business Insider. Dia menilai, tidak ada yang spesial dengan Apple Vision Pro ini.
Menurutnya, menggunakan headset untuk melakukan hal-hal yang biasa fungsinya mirip dengan iPhone atau MacBook, terbilang ribet.
Michael mencatat bagaimana dia perlu menoleh untuk melihat berbagai elemen di layar karena ada tepi hitam tebal di sepanjang perimeternya yang mengaburkan dan mendistorsi 10 hingga 20 persen garis penglihatannya.
Demikian pula, saat dia memasang MacBook ke headset, dia mengatakan bahwa ikon di bagian bawah layar laptop sulit diuraikan.
Redditor Mesbahi menulis di X bahwa kemampuan perangkat ini untuk menampilkan aplikasi virtual tidak terlalu bagus. Saat melihat objek nyata, Mesbahi mengatakan garis penglihatannya masih berbintik di sebagian besar kondisi pencahayaan.
Sebagian orang juga bertanya kembali apakah Vision Pro benar-benar berguna. Beberapa pengguna mengatakan perangkat ini tidak banyak membantu dalam tugas pekerjaan dan tidak menawarkan cukup kesenangan atau permainan yang layak untuk disimpan. Misalnya, saat dia melihat komputer atau iPhone.
Mesbahi mengatakan kualitas gambarnya tidak cukup tajam untuk melihat apa yang ada di layar. Hal yang sama berlaku untuk membaca makalah dengan font kecil. Oleh karena itu, beberapa pembeli kabarnya ingin mengembalikan perangkat seharga US3.500 tersebut.
Sementara itu, Apple baru saja mengumumkan kini ada lebih dari 1.000 aplikasi yang dirancang khusus untuk Vision Pro. Greg Joswiak, Senior VP of Marketing Apple juga menambahkan ada lebih dari 1,5 juta aplikasi yang kompatibel untuk headset tersebut.
Mengutip GSM Arena, aplikasi-aplikasi tersebut tersedia di VisionOS App Store khusus dan sudah ada lebih dari 600 aplikasi yang tersedia sejak hari pertama Apple Vision Pro dirilis. Namun, beberapa platform utama seperti Netflix, YouTube, dan Spotify mengatakan tidak akan mengembangkan aplikasi khusus dan pengguna harus menggunakan layanan tersebut melalui browser Safari.
Baca juga: Netflix Ungkap Alasan Belum Bikin Aplikasi Khusus untuk Apple Vision Pro
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.