Optimalkan Peluang Investasi Pada Tahun Naga Kayu, Cek Sektor Pembawa Cuan
13 February 2024 |
08:08 WIB
Dalam perhitungan kalender China, 2024 merupakan tahun Naga dengan elemen kayu. Tahun Naga seringkali dikaitkan dengan keberuntungan dan kekayaan karena itulah tahun 2024 diperkirakan akan membawa banyak peluang untuk dapat bertumbuh.
Tahun Naga Kayu hanya muncul setiap 60 tahun sekali sehingga menjadikannya sebagai makhluk yang langka. Tak heran dengan kemunculannya yang sangat jarang, Tahun Naga Kayu sering dimaknai sebagai awal yang baru untuk bertumbuh meraih kesuksesan.
Baca juga: Intip Hoki Tahun Naga Kayu, Bisnis Ini Diprediksi Moncer
Shio Naga sering diartikan sebagai simbol utama kekuasaan, kekayaan, dan kemakmuran. Dengan ciri khas tersebut, maka Naga Kayu dipercaya akan memberikan prospek investasi yang menguntungkan dan penuh keberuntungan.
William Surya Wijaya, CEO Yugen Sekuritas mengatakan dengan banyaknya sentimen positif yang terdapat pada Tahun Naga Kayu tersebut maka sewajarnya bila tahun ini menjadi awal yang baik bagi para investor untuk memulai investasi.
“Tentunya awal yang baik tersebut harus disertai dengan semangat yang tinggi, tangguh, dan penuh inovasi seperti karakter dan kepribadian naga yang tangguh dan penuh semangat,” tuturnya.
Namun, sebelum memulai untuk berinvestasi, para investor perlu mengasah kemampuan dan memahami betul langkah yang akan diambilnya sehingga tidak sekedar ikut-ikutan atau terpengaruh dengan sentimen pasar yang ada saat itu.
Setelah benar-benar dipahami, maka investor dapat mengatur langkah yang taktis dan strategi untuk menentukan jenis investasi apa yang dipilih serta pembagian persentase dengan mempertimbangkan risk management. Jika sudah maka harus diiringi dengan tindakan, jangan ditunda-tunda.
“Sebab, ketika sudah memahami dan membuat perencanaan tetapi tidak ada aksi untuk melakukan investasi, maka ujung-ujungnya hanya akan menjadi komentator bukan investor. Tahun Naga Kayu yang hanya muncul 60 tahun sekali ini menjadi awal yang baik, maka harus segera dilakukan [berinvestasi],” terangnya.
Mengingat tahun ini memasuki tahun Naga Kayu, maka para investor bisa melihat kesesuaian unsur kayu tersebut dengan unsur-unsur lainnya. Misalnya, ketika kayu berada di tanah maka bisa menumbuhkan, begitu pula kayu dan besi juga bisa selaras. Maka saham-saham di sektor yang terkait dengan tanah dengan penopang besi seperti properti dan infrastruktur masih menarik untuk dilirik, salah satunya adalah saham Pakuwon (PWON).
Selain itu, dia juga melihat saham-saham yang menarik lainnya berada di sektor infrastruktur yang mendukung telekomunikasi seperti Tower Bersama (TBIG), saham consumer seperti Unilever (UNVR) yang selama beberapa waktu ini sudah mengalami penurunan yang signifikan sehingga tahun ini memiliki peluang yang besar untuk meningkat. Sementara itu, di sektor perbankan, William melihat saham dari BBCA masih menarik.
Sementara itu, saham yang dianggap kurang menarik adalah yang memiliki unsur api seperti batu bara. Sebab, sampai kapan pun kayu tidak akan cocok dengan api sebab kayu akan terbakar dan hangus jika disandingkan dengan api.
“Banyak komoditas yang sifatnya api dan panas mungkin itu tidak terlalu bagus,” jelasnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahun Naga Kayu hanya muncul setiap 60 tahun sekali sehingga menjadikannya sebagai makhluk yang langka. Tak heran dengan kemunculannya yang sangat jarang, Tahun Naga Kayu sering dimaknai sebagai awal yang baru untuk bertumbuh meraih kesuksesan.
Baca juga: Intip Hoki Tahun Naga Kayu, Bisnis Ini Diprediksi Moncer
Shio Naga sering diartikan sebagai simbol utama kekuasaan, kekayaan, dan kemakmuran. Dengan ciri khas tersebut, maka Naga Kayu dipercaya akan memberikan prospek investasi yang menguntungkan dan penuh keberuntungan.
William Surya Wijaya, CEO Yugen Sekuritas mengatakan dengan banyaknya sentimen positif yang terdapat pada Tahun Naga Kayu tersebut maka sewajarnya bila tahun ini menjadi awal yang baik bagi para investor untuk memulai investasi.
“Tentunya awal yang baik tersebut harus disertai dengan semangat yang tinggi, tangguh, dan penuh inovasi seperti karakter dan kepribadian naga yang tangguh dan penuh semangat,” tuturnya.
Namun, sebelum memulai untuk berinvestasi, para investor perlu mengasah kemampuan dan memahami betul langkah yang akan diambilnya sehingga tidak sekedar ikut-ikutan atau terpengaruh dengan sentimen pasar yang ada saat itu.
Setelah benar-benar dipahami, maka investor dapat mengatur langkah yang taktis dan strategi untuk menentukan jenis investasi apa yang dipilih serta pembagian persentase dengan mempertimbangkan risk management. Jika sudah maka harus diiringi dengan tindakan, jangan ditunda-tunda.
“Sebab, ketika sudah memahami dan membuat perencanaan tetapi tidak ada aksi untuk melakukan investasi, maka ujung-ujungnya hanya akan menjadi komentator bukan investor. Tahun Naga Kayu yang hanya muncul 60 tahun sekali ini menjadi awal yang baik, maka harus segera dilakukan [berinvestasi],” terangnya.
Mengingat tahun ini memasuki tahun Naga Kayu, maka para investor bisa melihat kesesuaian unsur kayu tersebut dengan unsur-unsur lainnya. Misalnya, ketika kayu berada di tanah maka bisa menumbuhkan, begitu pula kayu dan besi juga bisa selaras. Maka saham-saham di sektor yang terkait dengan tanah dengan penopang besi seperti properti dan infrastruktur masih menarik untuk dilirik, salah satunya adalah saham Pakuwon (PWON).
Selain itu, dia juga melihat saham-saham yang menarik lainnya berada di sektor infrastruktur yang mendukung telekomunikasi seperti Tower Bersama (TBIG), saham consumer seperti Unilever (UNVR) yang selama beberapa waktu ini sudah mengalami penurunan yang signifikan sehingga tahun ini memiliki peluang yang besar untuk meningkat. Sementara itu, di sektor perbankan, William melihat saham dari BBCA masih menarik.
Sementara itu, saham yang dianggap kurang menarik adalah yang memiliki unsur api seperti batu bara. Sebab, sampai kapan pun kayu tidak akan cocok dengan api sebab kayu akan terbakar dan hangus jika disandingkan dengan api.
“Banyak komoditas yang sifatnya api dan panas mungkin itu tidak terlalu bagus,” jelasnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.