Film Eksil (Sumber gambar: Instagram/Lola Ma

Film Dokumenter Eksil, Kisah Pedih Mereka yang Terbuang Tapi Tetap Mencintai Indonesia

08 February 2024   |   13:39 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Sejak pertama kali diumumkan akan tayang di bioskop pada 1 Februari 2024, film Eksil langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Film dokumenter yang menceritakan sudut pandang lain, utamanya tentang mereka yang berada di luar negeri saat peristiwa 30 September 1965 meletus, ini memang menarik atensi banyak orang.

Namun, sayangnya, Eksil diputar dengan jumlah jadwal penayangan yang terbatas. Padahal, film ini telah memenangkan penghargaan paling bergengsi di Indonesia, yakni Piala Citra  2023 untuk kategori film Dokumenter hingga penghargaan Best Film dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Lola Amaria (@lola.amaria)


Eksil adalah film dokumenter garapan Lola Amaria. Seperti judulnya, film ini ingin memberi ruang kepada para eksil atau mereka yang terbuang oleh negara. Berdurasi 118 menit, film ini bakal mengupas secara dalam nasib para mahasiswa yang terbuang imbas sejarah kelam gerakan 30 September 1965 tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film Pasutri Gaje, Kisah Pasangan PNS yang Selalu Dituntut Segera Punya Momongan

Film Eksil akan mengikuti kisah para mahasiswa pada 1965 yang kala itu sedang mengemban pendidikan di luar negeri berkat mendapatkan beasiswa dari pemerintahan Presiden Soekarno. Namun, di tengah studi yang sedang dikerjakan, sebuah nasib buruk menimpa mereka.

Sejak gerakan 30 September 1965 meletus, mereka terjebak di luar negeri dan tak bisa pulang ke Indonesia. Mereka tersebar di banyak negara, dari China, Uni Soviet, Belanda, Cheko-Slovakia, Swedia, hingga Jerman.

Bukan hanya itu, mereka juga terpaksa kehilangan kewarganegaraan dan hidup terombang-ambing di negeri orang. Komunikasi dengan kerabat atau keluarga di Indonesia juga diputus. Para pelajar dan mahasiswa itu pun menjadi eksil.

Pengalaman pahit berkepanjangan ini kemudian akan menjadi nyawa dari film ini. Mereka yang terbuang rupanya terus berusaha bertahan hidup dengan berpindah-pindah negara. Hanya satu tujuannya: pulang ke Indonesia meski keadaan sangat tidak memungkinkan.

Menceritakan sebuah peristiwa sejarah dengan sudut pandang berbeda, menjadi daya tarik film dokumenter karya Lola Amaria tersebut. Lola di film ini selain menjadi sutradara, dirinya juga penulis naskah berbarengan dengan Gunawan Rahardja.

Lola mengatakan proses produksi film dokumenter ini cukup panjang. Hal ini terjadi karena dokumenter membutuhkan riset yang panjang. Di sisi lain, lokasi dari para eksil juga berada di negara berbeda-beda.

“Saya riset mulai 2013, kemudian mulai syuting 2015. Menyelesaikan film ini berarti butuh waktu sekitar 10 tahun,” ungkap Lola dikutip Hypeabis.id dari Instagram-nya, Kamis (08/2/2024).

Selama proses riset, ada banyak orang yang ditemui oleh Lola, tetapi pada akhirnya film ini hanya berisi 10 narasumber. Menurut Lola, ada beberapa narasumber yang tidak mau membicarakan masa lalu tersebut lagi.

Lola bahkan mengaku membutuhkan waktu satu tahun untuk meyakinkan mereka dan mau mengungkap suara-suara yang kerap dipinggirkan ini. Kini, cerita-cerita mereka terangkum dalam sebuah film dan menjadi narasi baru dari yang selama ini ada.

Sedari awal, Lola menegaskan film ini bukan ingin membahas pro kontra terkait peristiwa politik atau benar dan salah di balik kelamnya sejarah tersebut. Dirinya lebih ingin mengedepankan sudut pandang
kemanusiaan.

“Ketertarikan saya pada eksil ini karena banyak orang menganggap mereka hidup senang di luar negeri, ternyata tidak. Mereka tidak diterima sebagai orang Indonesia di Indonesia, di luar pun mereka tidak diterima sebagai warga negara,” imbuhnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Lola Amaria (@lola.amaria)


Lola mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang telah meluangkan waktu untuk menyaksikan film Eksil. Nominasi sutradara terbaik FFI 2010 itu menyadari bahwa film ini memang mendapatkan jadwal penayangan yang sangat terbatas.

Dirinya mengaku mendapatkan banyak pesan ke media sosialnya yang menanyakan terkat terbatasnya jumlah layar sehingga tidak bisa menjangkau semua kota di Indonesia.

“Kami mohon maaf karena sejujurnya ingin sekali film ini ditonton oleh semua kalangan masyarakat di semua kota Indonesia, tetapi hal ini tidak terjadi karena jumlah layar dan lokasinya adalah kewenangan pihak bioskop,” terang Lola.

Untuk sementara waktu, Lola memberi solusi bagi beberapa kota yang tidak mendapatkan jadwal tayang film Eksil, yakni dengan membuat acara nobar alias nonton bareng secara mandiri dengan komunitas di kota tersebut.

Dia dengan tangan terbuka menpersilakan komunitas untuk menyelenggarakan nobar dengan terlebih dahulu berkontak ke [email protected].

Baca Juga: Petualangan Berbahaya Vlogger di Hutan Angker Pasar Setan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Trailer Pertama Film A Quiet Place: Day One Telah Dirilis

BERIKUTNYA

F1 Powerboat 2024 Kembali di Danau Toba, Pemerintah Bidik Sukses Besar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: