Waspada Saat Berkendara, Jaga Jarak Aman Pada Musim Hujan
31 January 2024 |
18:18 WIB
Hujan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Kondisi ini menuntut para pengendara sepeda motor dan mobil harus lebih berhati-hati. Salah satu di antaranya adalah menjaga jarak aman dengan kendaraan lain yang berada di jalan guna menghindari kemungkinan buruk yang dapat terjadi, seperti menabrak.
Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri mengatakan bahwa memastikan jarak aman berkendara merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh individu ketika berkendara saat hujan.
“Pastikan jarak aman berkendara,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: 5 Cara Menghindari Aquaplaning Saat Musim Hujan
Dia menuturkan bahwa jarak aman berkendara saat hujan turun berbeda dengan ketika kondisi normal. Individu perlu menggunakan aturan jarak 5 atau 6 detik atau lebih lama dari saat cuaca sedang terang, yakni jarak tiga detik.
Cara pengemudi menentukan jarak aman dengan pengendara lainnya ketika hujan turun adalah dengan mencari penanda untuk mulai melakukan penghitungan, seperti bangunan, tiang listrik, atau pohon.
Saat kendaraan lain berada sejajar dengan penanda itu, pengemudi mulai menghitung sebanyak detik yang akan diterapkan. Genhype wajib mengurangi kecepatan kendaraan saat berada di bawah 3 detik.
“3 detik adalah kondisi ideal berkendara dengan memperhitungkan kemampuan setiap pengemudi dalam hitungan detik saat melihat, menganalisa dan terakhir adalah saat bereaksi. Bayangkan jika jarak kurang dari 3 detik,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa jaga jarak adalah salah satu upaya yang harus selalu dijaga saat seseorang dalam berkendara, apa saja jenis kendaraannya. Statistik tentang kejadian kecelakaan akibat tidak menjaga jarak aman belum ada.
Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa 85 persen kecelakaan yang terjadi di jalan raya akibat kelalaian manusia. Di antara yang terbesar adalah karena tidak menjaga jarak aman saat mengendarai kendaraan. Selain jaga jarak, pengemudi juga perlu melakukan beberapa hal agar tetap aman ketika hujan turun. Salah satu contohnya adalah mengontrol kecepatan saat bertemu genangan air guna menghindari efek aquaplaning.
“Injak pedal gas secara perlahan atau turunkan kecepatan mobil. Selain terhindar dari aquaplaning juga mengurangi efek cipratan ke pengguna jalan lain,” katanya.
Dia menuturkan bahwa aquaplaning merupakan kondisi saat ban mobil tidak lagi dapat mencengkeram aspal karena terkena gaya angkat dari genangan air. Kondisi itu membuat pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dengan baik.
Aquaplaning hanya terjadi saat kendaraan melaju dalam kecepatan yang tinggi. Jadi, pengemudi wajib berkendara secara perlahan saat musim hujan untuk menghindarinya. Dia menambahkan bahwa pengemudi juga jangan sampai melibas genangan air lantaran tidak pernah tahu apa yang ada di bawah genangan tersebut – termasuk tingkat kedalamannya.
“Jika sudah terlanjur masuk kedalam genangan air, pastikan tidak melakukan pemgereman mendadak, ini bisa menyebabkan mobil tergelincir,” ujarnya.
Kemudian, pengemudi perlu mengeringkan kanvas rem dengan cara menekan pedal rem secara lembut setelah keluar dari genangan air. Langkah menginjak pedal dapat dilakukan secara berulang antara 5 – 7 kali atau sampai terasa tidak licin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri mengatakan bahwa memastikan jarak aman berkendara merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh individu ketika berkendara saat hujan.
“Pastikan jarak aman berkendara,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: 5 Cara Menghindari Aquaplaning Saat Musim Hujan
Dia menuturkan bahwa jarak aman berkendara saat hujan turun berbeda dengan ketika kondisi normal. Individu perlu menggunakan aturan jarak 5 atau 6 detik atau lebih lama dari saat cuaca sedang terang, yakni jarak tiga detik.
Cara pengemudi menentukan jarak aman dengan pengendara lainnya ketika hujan turun adalah dengan mencari penanda untuk mulai melakukan penghitungan, seperti bangunan, tiang listrik, atau pohon.
Saat kendaraan lain berada sejajar dengan penanda itu, pengemudi mulai menghitung sebanyak detik yang akan diterapkan. Genhype wajib mengurangi kecepatan kendaraan saat berada di bawah 3 detik.
“3 detik adalah kondisi ideal berkendara dengan memperhitungkan kemampuan setiap pengemudi dalam hitungan detik saat melihat, menganalisa dan terakhir adalah saat bereaksi. Bayangkan jika jarak kurang dari 3 detik,” ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa jaga jarak adalah salah satu upaya yang harus selalu dijaga saat seseorang dalam berkendara, apa saja jenis kendaraannya. Statistik tentang kejadian kecelakaan akibat tidak menjaga jarak aman belum ada.
Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa 85 persen kecelakaan yang terjadi di jalan raya akibat kelalaian manusia. Di antara yang terbesar adalah karena tidak menjaga jarak aman saat mengendarai kendaraan. Selain jaga jarak, pengemudi juga perlu melakukan beberapa hal agar tetap aman ketika hujan turun. Salah satu contohnya adalah mengontrol kecepatan saat bertemu genangan air guna menghindari efek aquaplaning.
“Injak pedal gas secara perlahan atau turunkan kecepatan mobil. Selain terhindar dari aquaplaning juga mengurangi efek cipratan ke pengguna jalan lain,” katanya.
Dia menuturkan bahwa aquaplaning merupakan kondisi saat ban mobil tidak lagi dapat mencengkeram aspal karena terkena gaya angkat dari genangan air. Kondisi itu membuat pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dengan baik.
Aquaplaning hanya terjadi saat kendaraan melaju dalam kecepatan yang tinggi. Jadi, pengemudi wajib berkendara secara perlahan saat musim hujan untuk menghindarinya. Dia menambahkan bahwa pengemudi juga jangan sampai melibas genangan air lantaran tidak pernah tahu apa yang ada di bawah genangan tersebut – termasuk tingkat kedalamannya.
“Jika sudah terlanjur masuk kedalam genangan air, pastikan tidak melakukan pemgereman mendadak, ini bisa menyebabkan mobil tergelincir,” ujarnya.
Kemudian, pengemudi perlu mengeringkan kanvas rem dengan cara menekan pedal rem secara lembut setelah keluar dari genangan air. Langkah menginjak pedal dapat dilakukan secara berulang antara 5 – 7 kali atau sampai terasa tidak licin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.