Kiat Cegah Penyakit Musiman & Tetap Fit Bekerja Jelang Akhir Tahun
16 December 2024 |
17:00 WIB
Cuaca tampak tidak ramah pada penghujung tahun ini. Angin kencang dan hujan lebat yang mengguyur tiba-tiba di beberapa daerah termasuk di Jakarta, meningkatkan risiko penyakit musiman seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sakit tenggorokan, dan influenza.
Halodoc pun mencatat bahwa ketiga penyakit musiman tersebut menjadi keluhan yang paling banyak dikonsultasikan sepanjang November hingga Desember 2024. Selain itu, hampir 50 persen dari keluhan gangguan pernapasan pada periode tersebut dialami oleh masyarakat usia produktif, pada rentang usia 25-35 tahun.
Baca juga: Cek Manfaat Rempah Tradisional untuk Menjaga Imunitas di Musim Hujan
Medical Manager Halodoc dr. Monica Cynthia Dewi menjelaskan perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
“Meski tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Senin (16/12/2024).
Meskipun tergolong penyakit ringan, gejala dari penyakit musiman ini katanya tidak boleh dianggap remeh. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja 67 persen hingga 74 persen.
Sementara itu, penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan bahwa batuk dan pilek (salesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 26,4 persen. Monica menyarankan agar masyarakat segera mencari bantuan medis ketika mengalami kondisi tubuh yang kurang fit di tengah cuaca yang tidak menentu ini.
Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan dan mengindikasikan risiko penyakit salesma. Pertama, gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.
Kedua, mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari. Ketiga, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada. “Gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan,” tambah Monica.
Bagi para pekerja yang ingin tetap sehat di tengah tuntutan menyelesaikan tugas akhir tahun dan menyiapkan liburan, Monica menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin.
Kemudian, manfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli. Lalu, lakukan tindakan preventif seperti suntik vitamin C atau vaksinasi flu.
Sementara untuk mencegah flu lainnya yang bisa dilakukan seiring datangnya musim hujan yakni dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Selanjutnya, pakai masker saat bepergian dan hindari kontak dekat dengan orang yang mengalami gejala flu seperti batuk, bersin, dan demam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Halodoc pun mencatat bahwa ketiga penyakit musiman tersebut menjadi keluhan yang paling banyak dikonsultasikan sepanjang November hingga Desember 2024. Selain itu, hampir 50 persen dari keluhan gangguan pernapasan pada periode tersebut dialami oleh masyarakat usia produktif, pada rentang usia 25-35 tahun.
Baca juga: Cek Manfaat Rempah Tradisional untuk Menjaga Imunitas di Musim Hujan
Medical Manager Halodoc dr. Monica Cynthia Dewi menjelaskan perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
“Meski tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Senin (16/12/2024).
Meskipun tergolong penyakit ringan, gejala dari penyakit musiman ini katanya tidak boleh dianggap remeh. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan bahwa influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja 67 persen hingga 74 persen.
Sementara itu, penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan bahwa batuk dan pilek (salesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 26,4 persen. Monica menyarankan agar masyarakat segera mencari bantuan medis ketika mengalami kondisi tubuh yang kurang fit di tengah cuaca yang tidak menentu ini.
Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan dan mengindikasikan risiko penyakit salesma. Pertama, gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.
Kedua, mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari. Ketiga, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada. “Gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan,” tambah Monica.
Bagi para pekerja yang ingin tetap sehat di tengah tuntutan menyelesaikan tugas akhir tahun dan menyiapkan liburan, Monica menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin.
Kemudian, manfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli. Lalu, lakukan tindakan preventif seperti suntik vitamin C atau vaksinasi flu.
Sementara untuk mencegah flu lainnya yang bisa dilakukan seiring datangnya musim hujan yakni dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Selanjutnya, pakai masker saat bepergian dan hindari kontak dekat dengan orang yang mengalami gejala flu seperti batuk, bersin, dan demam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.