8 Tren Desain Furnitur Tahun 2024: Garis Lembut hingga Unsur Emas

6. Material Kain Berkualitas Tinggi

Agar furnitur terasa nyaman, lebih kokoh, dan mudah dibersihkan, orang-orang diperkirakan bakal lebih memilih furnitur bermaterial kain yang berkualitas tinggi pada tahun 2024. Smithe menuturkan kain-kain dengan performa tinggi yang mudah dirawat akan sangat diminati, sehingga kemungkinan besar kain pelapis berwarna putih dan krem ????akan kembali populer pada tahun ini.

"Anda tidak dapat membedakan antara kain performa dan kain biasa. Material kain kini kini hadir dalam berbagai warna dan tekstur indah yang tidak terlihat atau terasa seperti kain luar ruangan seperti plastik di masa lalu," katanya.

7. Desain Nostalgia dengan Sentuhan Modern

Tak dipungkiri bahwa desain masa lalu kini telah banyak diadopsi kembali untuk ragam furnitur. Tren ini pun diprediksi akan makin masif pada tahun 2024. Bukan dengan mereplika desain dari masa lalu, furnitur kini hadir dengan mengambil inspirasi desain masa lampau baik dari segi bentuk, pola, dan warna yang dipadukan dengan sentuhan modern.

Para ahli desainer interior memprediksi bahwa desain furnitur dengan lengkungan yang besar dan tampak berlebihan yang populer pada desain dekade 1980-an atau yang lebih dikenal dengan Art Deco. Meski demikian, desain masa lalu yang akan lebih banyak diadopsi lebih berfokus pada pelapis, misalnya pola kain yang mencerminkan lekukan dan desain geometris.

8. Eksplorasi Material dan Warna

Tahun ini, orang-orang juga diperkirakan akan mulai lebih berani dengan memilih furnitur dengan mengeksplorasi warna dan material. Para desainer menyebut meski harga furnitur cenderung meroket karena bahan-bahannya yang bersumber dari berbagai negara, permintaan furnitur dengan media campuran tetap meningkat misalnya meja yang terbuat dari logam, kayu, dan batu.

“Keberagaman material akan menjadi semakin sulit diakses mengingat harga yang harus dibayar oleh masyarakat. Namun, hal itu tidak akan menghentikan dari keinginan atau kegembiraan untuk furnitur mereka," kata Gardner.

Editor: Fajar Sidik