Ilustrasi tumbler atau botol minum vakum. (Sumber foto: Pexels/Ivan Samkov)

Ramai di TikTok Kontaminasi Timbal Pada Botol Minum, Ini Bahayanya untuk Kesehatan

30 January 2024   |   12:32 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Dalam video yang telah dihapus dan diunggah ke TikTok pada musim panas 2023, seorang ibu  menunjukkan dirinya menggunakan tes timbal di rumah di bagian tengah bawah tumbler Stanley milik anak balitanya — dan hasil tesnya positif mengandung timbal. 

Video tersebut menjadi sangat populer dan menyebabkan orang lain memfilmkan diri mereka sendiri saat menguji timbal pada botol air mereka, tapi ini bukan pertama kalinya seseorang mengajukan pertanyaan kandungan timbal dalam botol air vakum (vacuum-insulated water bottles).

Baca juga: Adu Mekanik Tumbler Corckcicle & Stanley, Mana yang Paling Unggul?

Beberapa bulan sebelumnya, Tamara Rubin mengunggah tentang gelas Stanley dan timbal yang digunakan dalam pembuatan tumbler populer itu ke blognya, Lead Safe Mama.

Secara teknis, timbal terdapat pada tumbler Stanley dan sebagian besar botol air berinsulasi vakum — tapi timbal sangat jarang menimbulkan risiko bagi konsumen. Stanley sendiri mengakui bahwa perusahaannya menggunakan "pelet standar industri untuk menyegel insulasi vakum di dasar produk kami; bahan penyegelnya mengandung timbal," sesuai isu FAQ situs web Stanley.

Menurut Profesor Kesehatan dan keselamatan kerja di UC Irvine Public Health, Jun Wu, PhD, Kebanyakan botol air minum yang dapat digunakan berulang kali dengan isolasi vakum menggunakan solder timbal (lead soldering) karena ini adalah metode termudah dan termurah. Bukan hanya Stanley.

Meskipun demikian, solder timbal tersebut seluruhnya dilapisi baja tahan karat dan tidak boleh bersentuhan dengan minuman Anda, kata Dr. Wu. “Risiko paparan timbal sangat rendah kecuali tutup pelindungnya hilang atau rusak,” jelasnya seperti dikutip melalui PopSugar.
 
@jenlaurenn I think we’re SAFE but you tell me!!! #stanleycup #leadpoisoningtiktok ? original sound - Jen Lauren


Dilansir dari laman CDC, timbal merupakan kontaminan lingkungan yang tersebar luas. Zat ini memiliki dampak buruk terhadap Kesehatan anak dan orang dewasa dan pada saat ini belum ada ambang batas aman timbal dalam darah anak-anak yang terindetifikasi.

“Timbal dapat tertelan dari berbagai sumber, termasuk cat timbal dan debu rumah yang terkontaminasi cat timbal, serta tanah, air minum, dan makanan,” demikian tertulis.

Konsentrasi timbal, jumlah total timbal yang dikonsumsi, dan durasi paparan timbal mempengaruhi tingkat keparahan dampak kesehatan. Jadi, semua pihak harus mengontrol atau menghilangkan sumber timbal untuk mencegah keracunan.

Laman tersebut juga menyebutkan bahwa konsekuensi kesehatan akibat paparan timbal sangat bergantung kepada dosis kumulatif dalam tubuh dan kerentanan individu, bukan terhadap media lingkungan seperti makanan, air, tanah, debu, atau udara tempat zat itu berada.

Anak-anak yang terpapar timbal dapat berpengaruh teradap kognitifnya sudah dijelaskan sejak 1943. Terbaru, efek zat tersebut kemungkinan juga berpengaruh terhadap penurunan IQ anak.

Janin dalam kandungan dan anak yang sedang tumbuh dan berkembang lebih sensitif terhadap paparan timbal jika dibandingkan dengan orang dewasa lantaran beberapa factor, seperti ketidakmatangan blood-brain barrier dan peningkatan penyerapan gastrointestinal.

Bukti dari beberapa penelitian prospektif menunjukkan bahwa dampak buruk paparan anak usia dini terhadap perkembangan saraf masih bertahan hingga dekade kedua kehidupan.

Mekanisme cara tingkat paparan timbal yang rendah dapat mempengaruhi perkembangan neurobehavioral masih belum pasti, meskipun data eksperimental mendukung keterlibatan banyak jalur fisiologis.

Sementara dampak terhadap orang dewasa secara umum, laporan menunjukkan banyak individu mengalami demam dan flu. Selain itu, mereka yang terpapar juga memiliki kadar imunoglobulin A (IgA) sekretorik yang menurun.

Penurunan itu menunjukkan penekanan imunitas humoral yang diinduksi timbal. Orang dewasa yang terpapar timbal di tempat kerja juga mungkin mengalami efek neurotoksik, termasuk neuropati perifer.

Disfungsi saraf motorik dapat terjadi pada kadar timbal dalam darah (Blood Lead Levels/BLLs) serendah 40 µg /dL. Timbal juga bersifat nefrotoksik dan dapat menyebabkan hilangnya nefron secara progresif yang menyebabkan gagal ginjal, asam urat, dan hipertensi.

Dalam meta-analisis hubungan antara BLLs dan tekanan darah, ditemukan hubungan kecil. Namun, signifikan secara statistik antara peningkatan BLLs dan peningkatan tekanan darah. BLLs ≥40 µg /dL telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular, kanker, dan semua penyebab kematian dalam beberapa penelitian epidemiologi.

“Efek-efek ini mungkin tidak terbatas pada orang dewasa dengan paparan jangka panjang dan dosis tinggi yang umum terjadi di lingkungan kerja,” demikian tertulis.

Paparan timbal masih menjadi kekhawatiran bagi perempuan hamil dan menyusui. Paparan timbal sebelum melahirkan yang mengakibatkan BLLs ibu <10 µg /dL mempunyai dampak buruk yang dapat diukur terhadap kesehatan ibu dan bayi, seperti kesuburan, hipertensi, dan perkembangan saraf bayi.

Dampak buruk terhadap reproduksi tidak hanya terjadi pada perempuan. Pria yang terpapar timbal di tempat kerja juga memiliki morfologi sperma abnormal dan penurunan jumlah sperma yang dihasilkan.

Laman itu juga menuliskan bahwa berdasarkan bukti terbatas dari penelitian terhadap manusia dan cukup bukti dari penelitian kepada hewan, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) telah menetapkan bahwa timbal dan senyawa timbal diperkirakan bersifat karsinogen bagi manusia.

Badan Perlindungan Lingkungan AS juga telah menetapkan bahwa timbal kemungkinan besar bersifat karsinogen bagi manusia. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker juga telah menetapkan bahwa timbal anorganik kemungkinan besar bersifat karsinogenik terhadap manusia.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Botol Minum Corkcicle yang Harganya Selangit

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Waspada Potensi Deepfake, Kian Marak Jelang Pemilu 2024

BERIKUTNYA

Jadwal Piala Asia 30 Januari 2024, Thailand vs Uzbekistan & Arab Saudi vs Korea Selatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: