Industri Game Terguncang, Developer dari Microsoft Hingga Riot Games Kompak PHK Massal
26 January 2024 |
15:18 WIB
Industri gim global terpantau sedang terguncang. Terpantau dari banyaknya perusahaan pengembang permainan ini yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan hingga ribuan karyawannya. Kondisi ini berdampak pada sejumlah proyek gim terbaru.
Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK massal. Sebanyak 1.900 karyawan di divisi Microsoft Gaming, termasuk Activision Blizzard diputus hubungan kerjanya, hari ini.
Baca juga: Waspada Badai PHK, Siapkan 4 Hal Ini untuk Amankan Keuangan
Mengutip IGN, PHK yang terjadi di divisi gim Activision Blizzard berpengaruh terhadap pengembangan gim yang akan diberi nama Odyssey. Kini, gim yang akan menampilkan gaya seni kartun mirip Overwatch tersebut dibatalkan karena sebagian besar tim yang telah mengerjakannya selama enam tahun telah diberhentikan.
Tidak hanya tim dari Activision Blizzard, 1.900 karyawan yang diberhentikan termasuk di divisi gim Xbox dan ZeniMax. Pemotongan ini mencakup sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming yang memiliki total sekitar 22.000 karyawan.
CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam pernyataan resminya menyampaikan sudah memiliki kesepakatan dengan pimpinan Activision Blizzard terhadap keputusan PHK ini. Mereka menetapkan prioritas, mengidentifikasi bidang-bidang yang tumpang tindih, dan memastikan bahwa semua selaras dalam memanfaatkan peluang terbaik untuk pertumbuhan.
“Sebagai bagian dari proses ini, kami telah mengambil keputusan yang menyakitkan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja gaming kami sebanyak 1.900 persen dari 22.000 orang di tim kami,” ujarnya dikutip dari The Verge, Jumat (26/1/2024).
Mereka yang terkena dampak PHK katanya berperan penting dalam kesuksesan tim Activision Blizzard, ZeniMax, dan Xbox. Oleh karena itu, Phil berjanji akan memberikan tunjangan pesangon yang sesuai.
Diketahui, PHK tidak hanya terjadi pada divisi gim Activision Blizzard, tapi juga Xbox. Total lebih dari 4.000 karyawan diberhentikan pada awal 2024 dan 10.000 karyawan pada tahun lalu.
Tiga hari lalu, Riot Games memberhentikan 530 orang , atau 11 persen dari tenaga kerja globalnya. Dua minggu sebelumnya, Twitch memangkas 500 karyawannya dan CEO Dan Clancy kemudian mengakui bahwa perusahaan tersebut tidak menghasilkan keuntungan, meskipun membayar streamer lebih dari US$1 miliar tahun lalu.
Selain Microsoft, hari ini, pengembang gim Ruiner, Reikon Games, dilaporkan telah memberhentikan 60 hingga 70 orang, atau sekitar 80 persen tenaga kerjanya.
Pengembang gim Outriders dan Bulletstorm, People Can Fly, dilaporkan telah memberhentikan lebih dari 30 anggota staf yang bekerja pada Project Gemini. Sebanyak 20 staf lainnya yang mengerjakan gim tersebut, dipindahkan ke proyek lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK massal. Sebanyak 1.900 karyawan di divisi Microsoft Gaming, termasuk Activision Blizzard diputus hubungan kerjanya, hari ini.
Baca juga: Waspada Badai PHK, Siapkan 4 Hal Ini untuk Amankan Keuangan
Mengutip IGN, PHK yang terjadi di divisi gim Activision Blizzard berpengaruh terhadap pengembangan gim yang akan diberi nama Odyssey. Kini, gim yang akan menampilkan gaya seni kartun mirip Overwatch tersebut dibatalkan karena sebagian besar tim yang telah mengerjakannya selama enam tahun telah diberhentikan.
Tidak hanya tim dari Activision Blizzard, 1.900 karyawan yang diberhentikan termasuk di divisi gim Xbox dan ZeniMax. Pemotongan ini mencakup sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming yang memiliki total sekitar 22.000 karyawan.
CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam pernyataan resminya menyampaikan sudah memiliki kesepakatan dengan pimpinan Activision Blizzard terhadap keputusan PHK ini. Mereka menetapkan prioritas, mengidentifikasi bidang-bidang yang tumpang tindih, dan memastikan bahwa semua selaras dalam memanfaatkan peluang terbaik untuk pertumbuhan.
“Sebagai bagian dari proses ini, kami telah mengambil keputusan yang menyakitkan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja gaming kami sebanyak 1.900 persen dari 22.000 orang di tim kami,” ujarnya dikutip dari The Verge, Jumat (26/1/2024).
Mereka yang terkena dampak PHK katanya berperan penting dalam kesuksesan tim Activision Blizzard, ZeniMax, dan Xbox. Oleh karena itu, Phil berjanji akan memberikan tunjangan pesangon yang sesuai.
Diketahui, PHK tidak hanya terjadi pada divisi gim Activision Blizzard, tapi juga Xbox. Total lebih dari 4.000 karyawan diberhentikan pada awal 2024 dan 10.000 karyawan pada tahun lalu.
Tiga hari lalu, Riot Games memberhentikan 530 orang , atau 11 persen dari tenaga kerja globalnya. Dua minggu sebelumnya, Twitch memangkas 500 karyawannya dan CEO Dan Clancy kemudian mengakui bahwa perusahaan tersebut tidak menghasilkan keuntungan, meskipun membayar streamer lebih dari US$1 miliar tahun lalu.
Selain Microsoft, hari ini, pengembang gim Ruiner, Reikon Games, dilaporkan telah memberhentikan 60 hingga 70 orang, atau sekitar 80 persen tenaga kerjanya.
Pengembang gim Outriders dan Bulletstorm, People Can Fly, dilaporkan telah memberhentikan lebih dari 30 anggota staf yang bekerja pada Project Gemini. Sebanyak 20 staf lainnya yang mengerjakan gim tersebut, dipindahkan ke proyek lain.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.