Ilustrasi pengunaan artificial intelligence (AI). (Sumber gambar: Unsplash)

Begini Lanskap Privasi 2024, dari Wearable Bertenaga AI hingga Standar Baru AR & VR

26 January 2024   |   16:21 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Artificial intelligence (AI) semakin gencar digunakan pada ragam perangkat telekomunikasi maupun elektronik. Teknologi ini diklaim membawa banyak perubahan dan kemudahan untuk membantu aktivitas manusia, terutama dalam ranah digital. Namun, kecerdasan buatan juga dikhawatirkan membawa masalah pada privasi. 

Menurut Kaspersky, ruang lingkup privasi sedang mengalami momen transformatif karena munculnya teknologi baru dan praktik kebijakan yang terus berkembang. Peristiwa besar di bidang sosial, ekonomi, dan politik pada tahun lalu, serta tren teknologi baru, menjadi faktor utama yang memengaruhi lanskap privasi pada 2024. 

Baca juga: Interaksi dengan AI Makin Kuat, Cek 4 Prediksi Tren Komunikasi Digital 2024 

Perangkat wearable berkemampuan AI kemungkinan dapat memicu perdebatan tentang privasi. Begitu pula antisipasi proliferasi AR dan VR yang akan menetapkan standar baru. Sementara itu, signifikansi pelanggaran data yang berisi kata sandi diperkirakan akan menurun seiring dengan autentikasi dua faktor menjadi lebih umum.

Berikut detail prediksi lanskap privasi pada 2024 menurut Kaspersky. 
 

1. Antara wearable bertenaga AI dengan privasi

Meskipun masyarakat sudah menggunakan perangkat seperti ponsel cerdas dan asisten pintar di rumah mereka, perangkat yang dapat dikenakan (wearable(, terutama yang memiliki kamera seperti kacamata pintar atau pin AI, cenderung menimbulkan lebih banyak kewaspadaan.

Sifat dari perangkat ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi individu yang sadar akan privasi, dengan asumsi perangkat tersebut mendapatkan popularitasnya dan semakin digandrungi karena ragam kemampuannya. 
 

2. AR & VR siap menetapkan standar privasi baru

Peluncuran produk Apple biasanya menarik perhatian publik sehingga memicu diskusi mengenai privasi, terutama terkait teknologi yang belum diregulasi dengan baik. Dengan diperkenalkannya Apple Vision Pro dan meningkatnya integrasi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) ke dalam kehidupan sehari-hari, masalah privasi kemungkinan besar akan menjadi pusat perhatian. 
 

3. Munculnya bot asisten

Meningkatnya prevalensi asisten bot, yang memanfaatkan pemrosesan bahasa alami (natural language processing/ NLP), menawarkan peluang menarik untuk meningkatkan privasi pengguna di berbagai sektor.

Pada masa depan, asisten bot memainkan peran penting dalam melindungi data pribadi, terutama selama panggilan telepon. Asisten bot yang canggih dapat menangani panggilan pengguna dengan lancar, memastikan informasi sensitif, seperti suara pengguna terlindungi. 
 

4. Tak panik kata sandi bocor

Alasan utama berkurangnya kekhawatiran akan kebocoran kata sandi adalah meningkatnya prevalensi autentikasi dua faktor. Kode tambahan ini untuk mengonfirmasi login akun yang dikirim melalui SMS atau dihasilkan dalam aplikasi pengautentikasi khusus. 

Selain itu, beberapa layanan, seperti Google, sudah memiliki fitur autentikasi “tanpa kata sandi” melalui kunci sandi. Sementara layanan lainnya lebih memilih autentikasi biometrik dibandingkan sandi tradisional.

“Pada era teknologi, inovasi-inovasi ini menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, konsep data pribadi harus mencakup tidak hanya apa yang ingin kita bagikan tetapi juga interaksi dan wawasan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh teknologi ini,” ujar Anna Larkina, pakar keamanan dan privasi di Kaspersky. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Sinopsis Badland Hunters, Don Lee Berjuang di Gurun Apokaliptik yang Chaos

BERIKUTNYA

Industri Game Terguncang, Developer dari Microsoft Hingga Riot Games Kompak PHK Massal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: